Beban

38 1 0
                                    

"Yang telah membunuh cucuku.... Adalah Kamu bukan?" pertanyaan. Ah, lebih tepatnya pernyataan dari oma membuat air mataku menetes. Setetes demi setetes, hingga menjadi aliran deras.

"Kau pikir. Kau layak untuk menemuinya sekarang?" tanya oma dengan nada dingin. Ah aku tak sanggup lagi mendengarnya. Aku menekan tombol merah dan memutuskan sambungan telefon dengan sepihak.

Ah....
Tentu saja..
Apa yang kupikirkan?
Benang terakhir yang menghubungkan keluarga kami telah terputus. Tentu saja oma marah padaku
Batinku. Wajah oma yang dipenuhi air mata kini terbayang di kepalaku menambah rasa penyesalan di dalam dadaku.

Setelah mendapat kabar tentang kematian Railo,Aku diam-diam pergi ke rumahsakit dimana Railo dulu dirawat, dan suster memberiku sebuah 'notebook' yang tertinggal di kamarnya. Suster itu bilang mungkin 'notebook' itu bisa memberiku gambaran tentang penyakit yang diderita Railo.

Tapi pada akhirnya? Tak peduli bagaimana perasaan mereka yang ditinggal. Dia tetap sudah tiada bukan? Pada akhirnya.... Kalian berdua pergi duluan..
Bayangan Hana dan Railo yang menjauh dariku memenuhi kepalaku.

***
Kejutan yang kupersiapkan untuk ulangtahun Railo...
Berakhir menjadi bencana.....
Semenjak kecelakaan itu, oma melarang Railo untuk pulang dan menyuruhnya untuk tinggal di rumahsakit.

Setiap hari, aku selalu datang menjenguk Railo. Namun aku tidak berani menampakkan wajahku di hadapannya, hingga suatu hari. Dari celah pintu yang sedikit terbuka, aku melihat oma berbicara kepada Railo. Aku tidak begitu jelas mendengar apa yang ia katakan, karena tidak diberitahu. Sebagai pihak luar, aku hanya bisa melihat wajah Railo yang seolah semua harapannya runtuh.

Satu....

Dua....

Tiga bulan berlalu...

April datang, dan tiba-tiba Railo jatuh koma.
Hingga akhirnya aku mendengar kematiannya pada hari ulang tahunku.
28 april yang lalu....

Ah..
Sungguh familiar...
Aku melakukan kesalahan lagi untuk yang kedua kalinya..
Aku kehilangan lagi untuk yang kedua kalinya....
Tapi kali ini, aku kehilangan keduanya....
Sahabat baikku, dan orang yang aku cintai...
Yang ternyata mencintainya

Sepulangku dari rumah sakit, aku berpapasan dengan kak Sheela. Ia menatapku dengan tatapan kosong. Ia yang kutau, tidak percaya dengan ceritaku, dan bersikeras menolak berita kematian Railo. Ia sampai menangis terisak dan tak hentinya memukuli dadaku. Aku membiarkannya melakukan itu. Biarlah aku menjadi pelampiasan atas kesedihannya. Apa aku yang kini berada di hadapan mu tidak kau anggap kak? Kalau begitu sekalian saja batinku. Aku memejamkan mataku. Kutau, ini adalah keputusan gila.

Kak Sheela mulai tenang, dan tidak lagi memukuliku. Namun air matanya masih saja menetes deras.

"Tadi... Kamu bilang, ingin tau lebih banyak tentang Railo? Aku memang nggak tau tentang penyakitnya. Aku juga nggak tau Railo sebenarnya menganggapku apa. Tapi benar, kami memang sudah saling kenal selama 8 tahun. Aku tau cukup banyak hal tentangnya. Aku bisa membantumu kalau ingin tau lebih banyak tentang Railo" ucapku. Kulihat air mata itu tetap menetes dari mata indah milik kak Sheela.

Hancurkan perasaan ini berkeping-keping batinku seraya menampilkan senyum terbaikku. Aku rela menepis perasaanku demi membantu kak Sheela. Aku juga rela mengabaikan rasa sakit yang tiba-tiba menjalari hatiku, dan meremasnya kuat.

"Silahkan gunakan aku sesukamu" ucapku kemudian.

«Kembali ke saat sekarang»

Aku duduk di atas kursi dengan memeluk lututku. Bahkan rasa laparku kurasa telah hilang. Aku mengabaikan daging panggang yang kini telah tersaji di atas meja.

Miaww

Suara kucingku mengalihkan pikiranku dari kesedihan yang memenuhi kepala dan hatiku.

Aku menatapnya.

Mungkin kalau cerita ini adalah sebuah film animasi....

Aku menurunkan kakiku dan meraih kucingku dan merengkuhnya kedalam pelukanku.

Kalian bisa mendengar suara hatiku yang remuk dengan renyahnya ini.

Aku membenamkan wajahku di bulu tebal kucingku, mencoba mencari ketenangan dari dengkuran lembutnya. Kurasa hanya dia yang mengerti dengan keadaanku saat ini.

Ghost Dilema [END]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang