Orang-orang memadati pusat perbelanjaan yang berada di tengah kota. Railo berjalan-jalan bersama Laila yang juga ikut memadatkan pusat perbelanjaan. Namun sedari tadi mereka hanya berputar-putar tanpa tujuan yang jelas. Laila menghentikan langkahnya lalu menghadap ke Railo dengan tatapan serius.
"Jadi Rai, kita mau kemana hari ini? Tempat apa yang pertama kali terbayang olehmu?" Laila serius dengan ucapannya semalam, bahwa hari ini mereka akan mencari ingatan Railo yang terlupakan.
"Errmm. Nggak tau" ucap Railo singkat seraya menggaruk tengkuknya yang sebenarnya tidak gatal.
"Lagian La, kayaknya kamu udah banyak membantuku deh. Sampai ngizinin aku nginep segala. Kamu bahkan terlalu banyak membantu" ucap Railo lagi merasa kalau dirinya telah banyak merepotkan Laila.
"Tempat yang terbayang apa?" ucap Laila yang sama sekali tidak mengindahkan perkataan Railo.
Ingatan Railo kembali saat kejadian tadi pagi, saat Laila memberikan Railo banyak baju bekas yang katanya milik saudara ayahnya yang sekarang tinggal di luar negeri. Sebenarnya Railo kaget, karena bisa menyentuh barang-barang disekitarnya. Lalu Bulan menjelaskan kalau memang ada beberapa hantu yang cukup 'kuat' untuk melakukannya, katanya Railo bisa menyentuh sekitarnya karena kematian Railo yang masih belum terlalu lama. Atau mungkin juga karena barang-barang itu adalah pemberian Laila. Apapun alasan yang sebenarnya, hal itu masih sangat membingungkan. Yang jelas, saat ini Railo merasa membebani Laila.
Hehe
Pfft!!
Hahaha!
Manis sih yah! Tapi kok ngomong sendiri?
Agak merinding yah, liat mbaknya!Railo mendengar gunjingan beberapa orang gadis yang berada tak jauh dari dirinya dan Laila. Dan dia merasa makin bersalah, karena dirinyalah Laila dianggap gila oleh orang lain yang tak dapat melihat diirnya.
"Jadi...?" tanya Laila yang sedari tadi terabaikan
"Maaf ya La"
"hmm?" gumam Laila dengan wajah penuh tanda tanya.
"Nggak" jawaban singkat dari Railo hanya membuat Laila semakin penasaran, ditambah lagi wajah Railo yang kelihatan murung.
Kalau kamu bersamaku, kayaknya orang-orang akan menganggapmu aneh batin Railo sambil sesekali menghembuskan nafas berat.
"Ikut aku" ucap Railo seraya menarik tangan Laila dan membawanya ke suatu tempat.
Tidak membutuhkan waktu lama, akhirnya mereka sampai ke tempat yang di tuju. Railo menghentikan Langkahnya di depan bangunan besar yang tidak terlalu ramai. Bahkan berkesan sepi.
"Rai.... Ini. Perpustakaan? Serius?" Laila kaget karena baru kali ini ia diajak oleh seseorang ke perpustakaan kota.
"Hmm!" gumam Railo meyakinkan Laila.
"Nggak asik banget ya. Nggak ada yang lain apa?" ucap Laila ketus. Ia paling anti dan paling tidak suka sama yang namanya perpustakaan, seumur hidupnya ia baru kali ini ke perpustakaan.
"B-berisik! Katanya mau bantuin! Jangan protes! Ayo masuk"
Railo berjalan mendahului Laila memasuki perpustakaan.
Soalnya kalau di perpustakaan, Laila nggak bisa berisik dan jadi perhatian orang lain batin Railo seraya melirik Laila yang saat ini tengah mengisi buku kunjungan.
Jadi paling nggak, rasa bersalahku akan sedikit berkurang batin Railo lalu memasangkan headsed ke telinga Laila lalu membawanya ke bangku paling pojok yang mana tidak ada ornag di sana.
Railo mengambil beberapa buku dan menumpuknya di hadapannya dan memulai aksinya, Yaitu membaca buku. Sampai-sampai tanpa sadar ia melupakan Laila yang saat ini tampak seperti orang bodoh yang hanya duduk diam di hadapannya.
![](https://img.wattpad.com/cover/145577756-288-k286803.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Dilema [END]✔
Teen FictionCerita ini saya ambil dari web toon dengan judul yang sama, serta cerita yang sama. Yang ditulis oleh KIKUATAMA. Apa yang akan kamu rasakan ketika kamu tertarik kembali ke dunia setelah kematianmu? Namun dengan sosok yang berbeda dari sebelumnya...