>>Author pov<<
"Eh La. Ada ayahmu di rumah nggak?" tanya Railo.
"Ada, belakangan ini lagi ngerjain proyek patung gitu di rumah" ucap Laila menengadah, karena posisi Railo yang saat ini berada di atas pagar.
Weeh. Aku nggak bisa bangun dong batin Railo.
"Masuk yuk! Ku kenalkan ke papa,kamu kabur terus sih!"
"Ah nggak. Malu ah!" tolak Railo.
Gawat! Batin Railo, ia melihat ayah Laila yang berdiri tak jauh dibelakang Laila.
"Laila, aku ke taman ya! Nanti kamu nyusul ya! Dah!!" ucap Railo langsung meninggalkan Laila dan pergi ke taman.
"Eh. Ish! Kabur lagi dia" gerutu Laila.
"Laila, pudingnya udah jadi tuh. Di kulkas" ucap Ayah Laila.
"Eh. Ah iya pa. Nanti aja"
"He? Nanti?? Tumben, biasanya langsung diserbu" ucap Ayah Laila yang merasa aneh dengan tingkah putrinya.
"Pa! Aku mau keluar sebentar ya!" ucap Laila dengan terburu-buru melewati ayahnya dan berjalan ke kamar untuk mengganti pakaiannya.
"Eh Laila! Mau kemana?"
"Taman! Bentar aja kok!" ucap Laila saat telah mengganti pakaiannya. Laila langsung saja keluar dari rumah dan menutup pintu dengan kerasa saking terburu-burunya.
"Anak ini, barusan dia ngomong sendiri lagi?" gumam ayah Laila sambil terus memandangi pintu yang telah tertutup.
Sesampainya Laila dintaman, ia melihat Railo duduk sendirian di salah satu bangku taman.
"Railo!" panggilnya.
"Lailaaaaaaaaa" Railo berlari kearah Laila dan langsung memeluknya. Tanpa Railo sadari, wajah Laila kini bersemu merah.
"Eh? E-eeeeehh?" Laila kaget dengan Railo yang langsung saja memeluknya tanpa aba-aba.
A-anak ini kenapa?! Tumben! Batin Laila.
"Railo? Railo kenapa?" tanya Laila lalu menjauhkan wajah Railo dari tubuhnya.
"UUUUHHHHHH manisnyaaaaa" Laila mencubit pipi Railo karena gemas.
"Ehehehehe" Railo tertawa kecil, dengan wajah imut yang ia tampilkan.
Deg..
Bahaya batin Laila. Kini jantungnya serasa berhenti berdetak."Kyaaaaa!" teriak Laila, dan tangannya telah melayang meninju wajah imut Railo.
BUAGH!!!
Tubuh Railo terhempas, tidak menyangka akan dipukuli oleh Laila."Uaaa? Maaf?! Reflek! Makanya jadi cowok jangan terlalu imut!" gerutu Laila.
Setelah Laila membantu Railo untuk bangun, mereka duduk di bangku taman yang tadi diduduki oleh Railo.
"Jadi ingatan Railo tentangku telah kembali semua?" tanya Laila seraya menunjuk dirinya sendiri.
"Yap! Mungkin" jawab Railo dengan santai.
"Mungkin..." kini Laila menampilkan wajah sedihnya.
"Bentar! Aku coba ingat-ingat lagi detailnya. Err... Aku ingat waktu aku kecil, di RS dulu. Lalu kalau kalau aku bertemu Laila waktu awal masuk RS. Terus, Reihan itu sering menjengukku di RS dulu. Lalu aku ingat kalau aku cerita ke Laila tentang penyakitku, sampai nangis-nangis didepanmu. Ng.. Kali ini cukup banyak yang kembali. Sekiraku, cuma sampai disitu ingatan tentang Laila" ucap Railo dengan pandangan menerawang mencoba mengingat-ingat kembali ingatannya yang baru saja kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Dilema [END]✔
Teen FictionCerita ini saya ambil dari web toon dengan judul yang sama, serta cerita yang sama. Yang ditulis oleh KIKUATAMA. Apa yang akan kamu rasakan ketika kamu tertarik kembali ke dunia setelah kematianmu? Namun dengan sosok yang berbeda dari sebelumnya...