Musik berdentum-dentum memekakkan telinga, ratusan, bahkan ribuan orang memadati panggung yang berdiri megah."SELAMAT DATANG...! Di panggung sanggar budaya Nusantara" ucap Laila dengan wajah berbinar serta merentangkan tangannya.
"HUWOOOO Kereeennn" Ucap Railo takjub, karena selama hidupnya ia belum pernah ke tempat seperti ini.
"Hehehe,,,,, makanya aku ngajak kamu kesini" ucap Laila bangga melihat wajah takjub yang terang-terangan ditunjukkan oleh Railo.
Anak keci yaa? Dasar anak kecil... BOCAH ucap Bulan yang melihat tingkah Railo.
"Yaah... Walaupun kelihatan mewah, sebenarnya ini open stage. Aku kerja disini sebagai penari, kadang juga ikut lakon hehe" ucap Laila dengan senyum cerahnya dan rambut panjangnya yang berkibas-kibas tertiup angin.
"O-ohh... Maaf kan aku" ucap Railo seraya membungkukkan badannya. Laila yang melihat itu menjadi salah tingkah, tidak mengerti dengan kelakuan Railo.
"E-ehh?? Rai, kenapa minta maaf? Jangan bungkuk-bungkuk gitu" ucap Laila seraya megibaskan tangannya menyuruh Railo untuk menegakkan tubuhnya.
Ku kira dia AGEN batin Railo seraya memegakkan tubuhnya.
"Neng Laila!" panggil seseorang kepada Laila.
"Ah kang Asep!" ucap Laila seraya menolehkan kepalanya ke arah sumber suara. Saat Laila menolehkan kepalanya, Bulan langsung menarik Railo agar meninggalkan Laila.
"Tunggu sebentar ya kang" ucap Laila.
Namun kang Asep menghampiri Laila dengan nafas ngos-ngosan karena sedari tadi ia berkeliling mencari Laila."Oh iya... Ini temen Laila. Namanya....." perkataan Laila terhenti saat ia menyadari bahwa Railo telah tidak ada di sampingnya.
Guhee!! Ngilang? Batin Laila bingung.
Eh? Kertas? Laila membuka gulungan kertas yang terselip di tangannya.Aku kenal orang itu! Nanti ketahuan kalau aku kabur! Balik¡ Laila membalik kertas mini yang berada di tangannya, dan benar saja, masih ada lanjutannya di balik kertas itu.
Aku bakalan nonton sampai habis kok! Aku tungguin :) Railo Laila menghembuskan nafas berat setelah membaca Surat dari Railo. Kupikir dia akan ninggalin aku lagi,,,,, Railo bodoh, aku sempat,,, takut,,,, sesaat batin Laila, Laila tersadar dari lamunannya saat mendengar suara Railo memanggilnya, ia berbalik dan mendapati Railo yang berada di tengah-tengah kerumunan orang."Hei! Semangat yaa" ucap Railo memberikan semangat kepada Laila.
Tuh kan, nyebelin batin Laila dan tanpa ia sadari, pipinya merona.
"Neng Laila! Dandan Dulu!" ucap Kang Asep tegas karena merasa tidak dipedulikan oleh laila.
"Selamat soreee" sapa seorang wanita cantik dengan gaun indahnya dari atas panggung. Sapaan singkat dari wanita itu, berhasil membuat kericuhan di barisan penonton yang didominasi oleh laki-laki.
"Selamat datang di panggung Sanggar Budaya Nusantara. Satu-satunya pentas budaya yang diadakan dua kali seminggu. Mulai jam 4 sampai jam 6 sore! Pentas ini juga diadakan untuk menggalang dana untuk teman-teman kita yang membutuhkan, jadi jangan lupa nyumbang yang banyak ya teman-teman!!" ucap Wanita cantik itu masi dengan suara lembutnya.
"FOR YOU ANITHIIIIIINGGG" ucap penonton serentak, yang pastinya tidak menyimak perkataan wanita itu dengan baik, melainkan hanya terpaku kepada kecantikan sang pembawa acara.
"Baiklah! Tanpa menunda lebih lama lagi, sanggar budaya Nusantara mempersembahkan pentas kami yang ke 171!! Semoga anda terhibur, dan selamat menyaksikan!!" ucap wanita cantik pembawa acara itu.
Musik mengalun lembut, satu persatu penari memasuki panggung dan memulai tariannya.
Mata Railo hanya tertuju ke Laila yang nampak lebih cantik, gaun hijau yang dipadukan dengan warna gold yang dikenakan Laila terlihat sangat pas di tubuhnya, warna hijau di bajunya senada dengan warna pupil Laila yang juga berwarna hijau, serta warna gold pada perhiasan yang dikenakannya senada dengan warna rambutnya. Laila terlihat menggerakkan tubuhnya lembut sesuai irama lagu.
Laila... HEBAT gumam Railo yang merasa tersihir dengan penampilan Laila.
Sementara di bagian sudut, di tempat yang tidak terlalu ramai, Hansel dan Sheela duduk berhadapan, namun Hansel yang fokus memperhatikan penari yang sedang beraksi di atas panggung, dan Sheela yang masih sibuk dengan minumannya.
Sluuurrrppp
Suara sedotan dari minuman yang diminum Sheela terdengar jelas.
"Reihan" ucap Sheela memecahkan keheningan diantara mereka berdua.
"HANSEL!" koreksi Hansel dengan tegas. Ia hanya merasa aneh dipanggil dengan nama itu oleh orang lain, hanya Railo yang memanggilnya Raihan, dan hanya Railo yang berhak memanggilnya seperti itu.
Ugh, beneran dingin banget ni anak batin Sheela merasa gemas dengan kelakuan Hansel yang marah hanya karena masalah sepele.
"Ku kira kamu nggak begitu suka sama kerumunan?" ucap Sheela. Hansel yang tadinya memperhatikan penari di atas panggung kini menatap ke arah Sheela.
"Yah aku nggak suka kalau 'aku' yang dikelilingi kerumunan. Kalau kayak gini sih.... Nggak ngaruh amat" ucap Hansel dengan nada sedikit malas menanggapi pertanyaan dari Sheela yang menurutnya tidak terlalu penting.
BOHONG! dilihat dari arah manapun, mukamu itu muka orang Males! Batin Sheela, namun ia tidak berani mengutarakan apa yang ada di pikirannya saat ini.
"Hah? Jadi... Kita nyari apa ke sini?" tanya Sheela kemudian, ia merasa bingung karena dibawa ke tempat ini oleh Hansel.
"Dari pada 'apa'.... Lebih tepatnya 'seseorang'...." ucao Hansel misterius.
"Seseorang? Siapa? Apa ada kaitannya dengan Railo?" tanya Sheela merasa begitu penasaran dengan 'Seseorang' yang dimaksud oleh Hansel.
Hansel kembali mengalihkan perhatiannya ke salah seorang penari yang menggunakan gaun hijau, yang tampak lebih cantik dibanding penari-penari lainnya.
"Seorang gadis manis.... Yang mungkin... Telah merenggut hatinya , ah. Bukan hatinya, tapi NYAWANYA Railo" ucap Hansel masih dengan perhatian yang tertuju ke penari bergaun hijau itu dengan tatapan yang sulit diartikan.
______________________________________
H_ Nama. : Renna Hansel Dirgata
A_ Age. : 16
N_ Dob. : 28 April
S_ Height. : 180 cm
E_ Zodiac. : Taurus
L_ Likes. : Masak/Musik/Tidur
Dislikes : Ikan, makanan/
Minuman pahitS_ Name. : Sheela Auriellia
H_ Age. : 17
E_ Dob. : 6 Agustus
E_ Height. : 168 cm
L_ Zodiac. : Leo
A_ Likes. : Makanan pedas
Dislikes: Manis-manis
KAMU SEDANG MEMBACA
Ghost Dilema [END]✔
JugendliteraturCerita ini saya ambil dari web toon dengan judul yang sama, serta cerita yang sama. Yang ditulis oleh KIKUATAMA. Apa yang akan kamu rasakan ketika kamu tertarik kembali ke dunia setelah kematianmu? Namun dengan sosok yang berbeda dari sebelumnya...