Lembar 9: Perkara Yang Belum Tuntas Di Mata Nabila

1.1K 101 2
                                    

jangan lupa baca author note di akhir yaa, gaje dikit lah....

vomment!

=======================================

(Special chapter POV 3)

Lembar 9

Jika Alvin memikirkan saat ia melihat gadis, coret itu. Di saat Alvin melihat hantu itu di lorong apartemennya, ia seperti tak bisa mengalihkan perhatiannya dengan cepat seperti yang ia lakukan pada hantu-hantu lain yang ia temui. Seluruh hidupnya, sejak kejadian itu Alvin bersumpah tidak akan ikut mencampuri bahkan tidak akan memperdulikan kehadiran hantu di sekitarnya.

Tapi hantu ini, seperti berbeda. Matanya tak bisa beralih dari hantu yang mungkin sudah biasa ia lihat. Alvin mengetahui hal itu dari hatinya. Tetapi ia berusaha mengabaikannya ketika kejadian dua tahun lalu terbesit di pikirannya.

Alvin tak menyukai perasaan yang muncul ketika serpihan masa lalu itu menyayat pikiran serta hatinya. Sudah cukup kejadian itu yang terjadi, ia tak ingin terulang kembali. Kemudian ia mulai mengabaikan hantu itu seperti hantu pada umumnya.

Tetapi sayangnya, hantu gadis itu malah mengikuti kesehariannya. Awalnya Alvin berusaha bersikap biasa saja, ketika hantu itu mulai berbicara layaknya ia masih hidup, Alvin menganggap itu adalah hal yang lucu karena ia tak pernah menemukannya pada hantu lain. Alvin tetap menahan emosinya, tetap tenang seperti tak mendegar apa-apa.

Ia terus mengingat bahwa tak ingin berinteraksi apalagi ikut campur tentang hantu gadis yang mulai mengikutinya tersebut.

Tetapi ia sekarang gagal, tepat ketika kalimat yang terucap barusan. Ia tak bisa memutar waktu. Alvin ingin menampar dirinya sendiri, tetapi hatinya merasa bahwa ini adalah hal yang benar untuk dilakukan.

"Aku akan membantumu," ia mengucapkannya kembali. Entah untuk memastikan bahwa ia telah mengatakannya atau masih terkejut dengan apa yang barusan ia katakan.

Dan di hadapannya, raut hantu gadis itu yang semula sedih dan marah berubah menjadi keterkejutan dan ada cahaya harapan yang muncul di matanya. Jantung Alvin yang semula takut akan kehilangan hantu gadis itu berubah menjadi perasaan yang sangat melegakan. Rasanya hari ini ada kepribadian lain yang mengambil alih tubuhnya. Dan Alvin tak melawan kepribadian tersebut.

Kata-kata yang dikeluarkan Nabila barusan membuat pikiran Alvin sedikit berubah. Nabila tak memilih untuk menjadi hantu, tetapi Alvin tak menginginkan Nabila melepaskan jiwanya dan melupakan jika dahulu ia pernah menjadi seorang manusia. Alvin pernah melihat kejadian ini. Rasanya seperti ia benar-benar kehilangan orang yang ia sayangi secara fisik dan batin. Itu sangat menyakitkan.

Ketika Alvin dan Nabila sudah kembali lagi di apartemen, ia memutar otak. Bagaimana cara ia membantu Nabila agar bebas dari tengah-tengah dua dunia ini. Sejujurnya, Alvin tak mengerti tentang hal seperti ini. Sejak dulu ia hanya terfokus untuk menghindari hantu yang ada di sekitarnya. Dan ia pun jarang menemukan orang yang sama seperti dirinya di sekolah ataupun lingkungan ia hidup.

"Apakah kamu benar-benar mati karena ditabrak truk?" Alvin bertanya kepada Nabila saat di apartemennya.

"Ya iyalah. Aku bahkan masih inget gimana aku mati dan apa yang sebelumnya aku lakukan, bagaimana aku tiba-tiba menjadi hantu," Nabila menjawab tanpa keraguan. "Kenapa kamu bertanya hal itu?"

"Aku cuma ingin memastikan saja. Aku pernah melihat ada beberapa hantu yang wajahnya mirip dengan manusia, dan mereka memanfaatkan itu untuk menjahili orang-orang bahkan keluarga manusia itu." Terang Alvin.

Tangan Alvin memindahkan laptop yang tadi ia pangku ke meja rendah di depannya. "Sejujurnya, aku tak begitu mengerti dengan hal semacam ini," ia berdesah pelan. "Dari beberapa artikel yang aku baca, roh yang belum menuntaskan suatu perkaranya di dunia disebut sebagai arwah penasaran. Arwah itu kemudian berusaha mencari perkara tersebut namun sebagian besar dari mereka tak menemukan jalan keluarnya, lalu mereka benar-benar terjebak di dua dunia. Seperti dirimu, hingga suatu ketika mereka melupakan perkara mereka dan malah menjadi hantu yang suka menjahili orang-orang atau entah mereka melakukan apa selain itu.".

Nabila hampir mengucapkan syukur karena ia bukan hantu sepenuhnya dari penjelasan Alvin tadi. Arwah gadis sekolahan itu pun terdiam, memikirkan perkara apa yang sebenarnya ia harus tuntaskan.

Mungkinkah masalahnya dengan Bima? Tetapi itu bukan masalah lagi sekarang, karena pada dasarnya ia sudah tak menjalin hubungan dengan mantannya itu.

Dengan ayah dan ibunya? Tetapi ia tak merasa memiliki masalah yang berarti dengan orang tuanya tersebut. Namun bisa juga karena ia belum berpamitan dengan orang tuanya. Gadis berambut hitam itu teringat saat ia langsung menghilang ketika ibunya berbicara dengan dokter rumah sakit tempat ia sadar bahwa ia seorang hantu. Mungkinkah karena itu?

Ataukah karena ada masalah antara ia dengan sahabatnya?

"Bagaimana? Apa kamu tahu perkaramu?" tanya laki-laki yang memiliki tahi lalat di pelipis itu. Matanya menatap wajah Nabila yang sangat pucat dengan sedikit harapan.

"Aku tak tahu pasti perkaraku yang mana, mungkin kita bisa mencobanya satu-satu," ucap Nabila. "Mungkin perkara dengan orang tuaku, dengan sahabatku, tetapi yang paling besar mungkin karena Bima."

Bibir Alvin menipis saat mendengar nama Bima. Memang itu mungkin perkara yang membuat Nabila terjebak, tetapi Alvin sudah lelah berurusan dengan orang sombong itu.

"Oh ya, aku lupa bahwa roh bisa juga terjebak karena ia tak menerima bahwa fisiknya sudah meninggal. Apa kamu merasa bahwa begitu juga?" tanya Alvin.

Nabila agak terkejut dengan informasi baru tadi. Ia ingin menolak bahwa ia tak merasa seperti itu, tetapi selalu ada bagian kecil dari dirinya yang merasa seperti itu. Menurutnya pasti semua roh pernah menolak menerima bahwa ia sudah mati.

"Mungkin..." jawab Nabila dengan menatap mata Alvin. Mulai sekarang ia berharap agar bisa bebas dari dua dunia ini.

======================================================

AN: sebenernya aku belum ngeh banget perbedaan roh, arwah, hantu..... mungkin bakal aku selarasin kata-katanya nanti pas revisi..

maap ya yang nungguin ampe 2 bulan haha :D

SPOILER ALERT: chapter-chapter selanjutnya gak akan alus jalannya kok ;)) sapa bilang cuman nuntasin perkara itu gampang :)) liat aja ya nanti bakal saya campur adukin masalah-masalahnya 3:) saia suka pertikaian, muahahahahahahahaa

vomment! 

-km

Nan KelabuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang