"Masuk sana" usir Ataya.
Ayra masih diam ditempat sambil melihat Ataya. Ataya yang kesal dilihat seperti itu langsung mencubit pipi Ayra. "Sakit ler" ucap Ayra sambil menarik tangan Ataya yang berada di pipinya.
"Yaudah masuk sana" ucap Ataya sambil mengusap pelan kepala Ayra.
"Iya ini masuk" ucap Ayra sambil membalik tubuhnya.
"Eh! Tunggu dulu" Ataya turun dari motor lalu menarik tangan Ayra pelan.
"Apa?" Tanya Ayra sambil menatap Ataya.
"Itu apa coba" Ataya menunjuk kening Ayra dan tak disangka-sangka Ataya mengecup kening Ayra secara kilat.
Ayra diam ditempat tapi senyum manis telah merekah di bibirnya. "Ataya ih, modus" Ayra memukul lengan Ataya.
"Hehehe, biar tidurnya nyenyak" ucap Ataya.
"Yaudah, pulang sono" sekarang Ayra yang usir Ataya.
"Iya ini pulang. Night" lagi lagi Ataya mengecup kening Ayra.
"Dasar bikin baper mulu. Padahal gak ada status" dumel Ayra sambil masuk kerumah, walaupun dumlenya gitu, tapi dia tetap senyum gak jelas.
"Assalamualaikum, Ayra back home nih" ucap Ayra sambil melepas sepatunya.
"Waalaikumussalam" jawab Hanif dan Arzan.
"Bang Miyaz sama bang Iden mana?" Tanya Ayra.
"Dikamar, ngambek gak bisa ikut kamu sama Ataya" Arzan yang menjawab.
"Waduh, kayak perawan mau dijodohin sama om om berduit aja" gumam Ayra sambil duduk ditengah-tengah Arzan dan Hanif.
"Gimana acara ulang tahunnya?" Tanya Hanif sambil mengusap kepala Ayra.
"Lancar. Bahagia yang ulang tahun" jawab Ayra seadanya.
"Tadi pulang sama Ataya kan?" Sekarang Arzan yang tanya.
"Iya abang tadi ayi diantar Ataya. Ayi Makan banyak juga, gak lecet kok. Tadi juga Ataya sempat teraktir martabak di dekat restauran itu. Jangan tanya nama restauran nya lupa gak nanya mbak kasir" jawab Ayra.
"Belum juga abang tanya yang lain" ucap Arzan.
"Ya kan sekalian, lagian abang tanya-tanya kayak interogasi pembokat baru aja" kesal Ayra.
Ayra memeluk Arzan dari samping. "Abang mau pergi yah?" Tanya Ayra.
"Eh? Kok tau?" Tanya Arzan bingung.
"Itu koper" tunjuk Ayra pada koper yang berada dibelakang Arzan.
"Iya, abang mau ketemu klien yang ada di semarang, om Hendra sakit. Kayaknya abang berhenti kerja dan lanjut perusahaan papi aja" jelas Arzan seraya membalas pelukan Ayra.
"Jangan lama-lama perginya. Ingat bawa oleh-oleh juga" ucap Ayra.
"Iya. Ayi mau apa?" Tanya Arzan.
"Mau es krim lima box" jawab Ayra.
"Es krim kan ada disini" ucap Arzan.
"Yaudah terserah abang aja, tapi jangan yang feminim" ucap Ayra.
Tin tin..
Samar terdengar suara klakson dari luar. Arzan melepas pelukannya lalu mengecup pipi Ayra sebentar."Abang pergi yah, jangan nakal. Abang cuma tiga hari disana" ucap Arzan.
Ayra mengangguk sambil menyalami Arzan, begitupun dengan Hanif. Miyaz dan Aiden terburu-buru turun dari atas.
"Mobil siapa didepan?" Tanya Miyaz.
KAMU SEDANG MEMBACA
Protective Brothers. (END)
Ficção Adolescente#16inteenfiction (9-11 juli 208) #8inteenfiction (3-4 August 2018) #10inteenfiction (5 August 2018) #13inbaper (9-11 juli 2018) #3inbaper (28 November 2018) #68inremaja(9-11 juli 2018) #58remaja (27 july 2018) #7inremaja+#6inremaja (16 November 2018...