Hari ini aku dan ketiga sahabatku ingin menemui anak basket untuk mendata mereka dan mencatat biografi tentang mereka.
" eh ria kapan kita mau nanyain anak basket?" tanya mela.
" oh iya aku lupa, kita kan disuruh buat biografi tentang anak basket yah." sepontan saja aku kaget mendengar itu semua.
" apa buat biografi tentang anak basket? Buat apaan?" tanyaku pada mereka bertiga.
" eh lo lupa yah ria kan gue pernah ngomong sama lo saat lo sakit kemarin." seru tiara sambil menoyor kepalaku.
Kapan tiara ngomong sama aku coba? Masa aku yang lupa sih. Batinku dalam hati
" hmm kalo gitu nanti aja kalo istirahat gimana?" mereka pun langsung menyetujuinya.
Bel istirahat pun berbunyi, aku dan ketiga sahabatku langsung bergegas menuju lapangan basket untuk melihat apakah anak anak basket itu ada.
" eh itu mereke ada di lapangan." dengan segera aku dan ketiga sahabatku menuju lapangan basket itu.
" ya ampun itu kan aldo ganteng banget yah dia, ditambah lagi keringet dia tuh bikin hati cewek luluh tau." ujar mela yang meleleh melihat aldo yang sedang main basket.
" ih apaan sih lo mel lebay amat." Rasti yang jijik melihat tingkah laku sahabatnya itu lansung menoyor kepalanya. Aku dan tiara pun hanya menahan tawa saat Rasti menoyor kepala mela.
" eh sudah sudah jangan berantem." ucapku sambil melerai mereka yang saling hina menghina.
" eh aldo." sapa tiara sambil melambaikan tangannya kepada aldo. Sontak aldo memberhentikan bermain basket dan langsung berjalan menuju kita.
" apaan?" jawab aldo cuek.
" gini aku mau minta tolong sama kamu dkk kamu." jawab tiara.
" minta tolong? Minta tolong apaan?" aldo bertanya kebingungan.
" jadi gini kita berempat ada tugas dari pak edo untuk membuat biografi anak basket." jelas tiara panjang × lebar.
Aldo pun hanya ber oh ria. Dia pun langsung memangil teman temanya yang masih bermain basket.
" eh woi sini dulu." teriak aldo sambil melambai tangan kepada teman temannya.
" apaa do." tanya revan salah satu dari teman aldo.
" jadi gini kawan mereka mau minta bantuan sama kita buat biografi kalian mau apa gak bantuin mereka." tanya aldo pada mereka.
" boleh ajah." jawab mereka serempak.
" ok jadi gini kita bagi jadi 4 kelompok , aku sma revan, mela sama andi, Rasti sama Reno, dan kamu ria kamu sama aldo ok semua setuju."
" setuju." jawab mereka serempak.
Apa aku sama aldo, kenapa harus aldo sih apa gak ada yang lain apa? Kenapa harus anak basket anak lainnya kan juga bisa kenapa harus kebagian sama anak basket sih. Batinku dalam hati
" gimana ria kamu setuju kan?" pertanyaan dari tiara membuyarkan lamunan ku.
" eh iyah setuju kok." akupun terpaksa menyetujui semua ini. Sebenarnya aku masih malu sama aldo karena beberapa hari ini aku slalu bertabrakan dengannya. namun harus gimana lagi ini tugas untuk ujian jadi ya harus terima.
" ok kalo gitu nanti sepulang sekolah kita ketemuan di depan sekolah yah." ucap rasti pada aldo dkk.
" ok." jawab aldo.
Sepulang sekolah kami pun berkumpul di depan sekolah.
" ok sekarang gini, kita berempat kan gabawa motor yah jadi kita mau bareng sama kalian sekalian ngerjain tugas ini tadi, gimana?" tanya Rasti pada keempat cowok didepannya.
Mereka berempat diam beberapa saat dan.
" yaudah kalo gitu yuk mel sama aku." andi pun langsung menarik tangan mela dan menaiki motornya.
dan kita pun pergi sendiri sendiri dengan tujuan yang berbeda. Agar kita cepat dan mudah menyelesaikannya.
Aku dan aldo berhenti di sebuah taman yang asri dan sejuk. Di taman itu terdapat banyak sekali bunga bunga dan ada satu bangku ditengah tengahnya.
" kita duduk disana aja yuk." aldo pun langsung menarik tanganku, dan akupun hanya bisa diam dan menuruti kemauannya.
Setelah kita duduk di bangku itu aku pun mulai bertanya pada aldo tentang biografinya.
" ok kita mulai aja, kita mulai dari masa kecil kamu." dia pun menjelaskan secara detail masa kecilnya denganku. Aku pun mendengarkannya sambil menulisnya dibuku catatanku.
" gimana udah lo catat semua gak tu?" tanya aldo padaku.
" hmm udah kok, yuk kita pulang sekarang." ucapku sambil berdiri. Namun ada tangan yang mencekalku.
" tunggu dulu buru-buru amat sih, kita makan dulu yuk." ajak aldo sambil menarik tanganku untuk masuk kedalam mobil.
Makasih yah udah setia baca ceritaku.
Maaf kalo seumpama gak nyambung😁.
Jangan lupa voment yah😘😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Pendiam vs Kapten Basket
Teen FictionCewek yang terkenal pendiam tiba-tiba saja bisa dekat dengan si kapten basket yang terkenal dengan ketampanannya dan kenakalannya itu.