" iyah kakak tunggu di bawah yah." jawab kak dion.
" ok." jawabku singkat kemudian aku pun beranjak pergi menuju kamar mandi.
15 menit kemudian..
" kak dion." panggilku sambil berjalan menuruni anak tangga.
" udah siap?." tanya kak dion.
" udah, yok kak." anakku sambil mengandeng tangan kak dion.
" kamu makin manja yah." ucap kak dion lembut.
" emang nya gaboleh apa manja ama kakak sendiri." jawabku kesal.
" ya boleh donk." jawab kak dion sambil mengusap lembut rambutku.
Setelah hampir setengah jam perjalanan akhirnya aku dan kak dion sampai di salah satu mall di jakarta.
" ayok kak cepetan." rengekku pada kak dion.
" iyah dek bentar, bawel deh." ucap kak dion kesal.
" biarin." jawabku sambil menjulurkan lidah pada kak dion. Kak dion pun tertawa melihat tingakah lakuku.
Setelah memarkirkan mobil aku dan kaka dion lun masuk kedalam mall. Di dalam mall suasananya lumayan ramai oleh orang orang yang sedang berbelanja.
" oh yah kakak mau cari apa?." tanyaku pada kak dion.
" kakak mau cari sepatu." jawab kak dion singkat.
" yuk kesana." sambung kak dion.
Aku pun mengikuti kak dion dari belakang. Namun kak dion mengandeng tanganku erat. Seperti layaknya sepasang kekasih.
Setelah berjalan lumayan lama aku dan kak dion pun berhenti di sebuah kios toko sepatu di dalam mall.
" wah bagus bagus banget kak sepatunya." ucapku sambil melihat lihat sepatu yang berjejer rapi di rak sepatu.
" kamu mau." tanya kak dion.
" emangnya kakak mau beliin." tanyaku.
" kalo kamu suka ambil ajah." jawab kak dion enteng.
" beneran kak?." tanyaku sekali lagi. Kak dion hanya mengagukkan kepala.
Akhirnya aku pun memilih milih sepatu mana yang akan aku beli. Dan pandanganku mendarat disebuah sepatu berwarna putih di pojok rak. Saat aku hendak mengambil sepatu itu ada sebuah tangan yang juga ingin mengambil sepatu itu.
" bayu." ucapku.
" eh kamu ria." jawabnya.
" ngapain kamu disini bay." tanyaku pada bayu.
" emangnya aku gaboleh kesini?." tanya bayu membuat ria binggung.
" hmm yah boleh lah." jawabku gugup.
" dek udah ketemu sepatunya." tiba tiba kak dion datang dari arah belakang.
" eh itu kak udah." jawabku.
" kamu mau sepatu ini, nih." tanya dion sambil memberikan sepatu itu padaku.
" makasih." ucapku.
" siapa dia dek?." bisik kak dion.
" oh iyah kak kenalin ini bayu temen sekolahku." ucapku mengenalkan bayu pada kak dion.
" dan bayu ini kak dion kakakku." sambung ku. Kakak dan bayu pun bersalaman.
" udah ketemu kan sepatunya yuk kita pulang." ajak kak dion.
" hm iyah kak ni tinggal bayar." ucapku.
" yaudah yuk." jawab kak dion.
" bay aku duluan yah." ucapku pada bayu.
Setelah membayar sepatu aku dan kak dion pun mampir disalah satu tempat makan yang ada di mall tersebut.
Kami pun memesan makanan.
" kamu jangan deket deket deh sama anak itu dek." ucap kak dion membingungkan ku.
" anak yang mana kak? Maksut kakak bayu?." tanyaku.
" iyah bayu kamu jangan terlalu deket deh sama dia." ucap kak dion.
" emang kenapa kak." tanyaku penasaran.
" dia keliatan bukan anak yang baik baik. Pokonya jangan terlalu deket sama dia." perintah kak dion.
" iyah kak." jawabku menurut.
Maap yah kalo ceritanya gak nyambung😁
Dan radak acak acakan😄 tapi lama kelamaan pasti bagus kok akhirnya😊.
Jangan lupa pencet tombol bintang di pojok kiri. Ok jangan lupa loh😉
KAMU SEDANG MEMBACA
Cewek Pendiam vs Kapten Basket
Teen FictionCewek yang terkenal pendiam tiba-tiba saja bisa dekat dengan si kapten basket yang terkenal dengan ketampanannya dan kenakalannya itu.