CP VS KB 36

1.4K 44 1
                                    

Flasback on.

Saat aldo ingin beberes dan mau pulang ke indonesia diam diam dinda juga sudah memesan tiket untuk ke Indonesia.

Dinda ingin tau siapa si riana itu, perempuan yang slalu aldo dampakan selama disini. Perempuan yang slalu ia rindukan.

" Aku gak bisa diem disini terus. Mungkin aku masih punya harapan untuk menjadi pacar aldo." Ucap dinda.

Keesokkan harinya.

Aldo yang saat itu ditemani papa dan mamanya pergi ke bandara.

" Al kamu jaga diri yah nak. Mama akan pulang ke Indonesia minggu depan. Dan mama janji akan menemui riana dan mama sama papa akan datang ke rumah riana untuk melamarnya." Ucap mama aldo sembari membelai wajah aldo.

" Iyah ma aldo akan jaga diri. Dan aldo akan mempersiapkan semua, mama dan papa jangan khawatir." Jawab aldo sembari memeluk erat mamanya itu.

Di kursi yang terletak tak jauh dari mereka dinda mendengar semua percakapan antara aldo dan kedua orangtuanya itu. Dinda terkejut mendengar kalau aldo akan melamar riana.

Apa benar bahwa aldo akan melamar riana. Kalaupun itu benar aku tak akan mengacaukan semua ini. Aku memang mencintai aldo namun aku akan bahagia melihatnya bersama orang yang ia cintai. Batin dinda.

Hampir 20 menit akhirnya pesawat yang menuju Indonesia pun berangkat.

Di dalam pesawat tempat duduk aldo dan dinda tidak jauh. Dinda tepat berada di bangku nomor 2 dari bangku yang aldo duduki. Bahkan dinda bisa melihat aldo dengan cukup jelas.

Perjalanan yang mereka tempuh hanya memakan waktu kurang dari 2 jam.

Dan setibanya mereka di indonesia aldo dan dinda pun turun dari pesawat namun dinda berjalan jauh di depan aldo karena takut aldo mengetahui bahwa dinda mengikutinya.

Namun tuhan berkehendak lain dinda dan aldo pun bertemu.

" Dinda." Panggil aldo sambil terheran heran melihat dinda ada di hadapannya.

" A..aa...aldo." tubuh dinda seakan membeku setelah melihat aldo di depannya.

" Ngapain kamu disini din?" Tanya aldo penasaran.

" Oooh itu aku kesini mau ke nenekku." Ucap dinda.

" Nenek...bukannya nenekmu sudah meninggal 3 tahun yang lalu, bahkan nenekmu juga ada di belanda kan bukan di Indonesia." Mendengar ucapan aldo seketika dinda menepuk jidatnya.

Ya ampun bagaimana bisa aku lupa kalau nenek sudah meninggal 3 tahun yang lalu. Batin dinda.

" Ehhhh iyah aku lupa, aku disini untuk liburan al. Lagi pula aku belum pernah ke Indonesia sejak umurku 10 tahun." Ucapku mengelak agar aldo tidak curiga.

" Baiklah kalau begitu, aku duluan." Ucap aldo sembari berjalan pergi meninggalkan dinda.

" Huuuuft untung saja aldo tidak curiga." Ucap dinda sembari mengelus dadanya.

Keesokkan harinya.

Dinda sengaja tinggal di rumah yang tak jauh dari rumah aldo. Karena dinda ingin tau kemana aldo akan pergi setiap harinya.

Beberapa saat kemudian mobil aldo pun keluar.

" Kemana aldo akan pergi." Ucap dinda.

Dinda pun mengikuti aldo dengan ojek. Dan tak jauh aldo pergi tiba mobil aldo ditabrak oleh mobil lain.

" Aaaaaldo." Teriak dinda.

Dinda pun langsung berlari menuju mobil aldo. Dan dinda menemukan aldo sudah bersimbah darah dan tak sadarkan diri. Dinda segera meminta bantuan pada seseorang yang ada disana.

" Tolong panggilkan ambulance." Pinta dinda. Dan salah seorang dari pejalan kaki pun menelepon ambulance.

Dan ambulance pun datang dan segera membawa aldo ke rumah sakit. Di perjalanan kerumah sakit handphone aldo berbunyi terus menerus.

Dreeeeet..

Dreeeeet..

" Siapa sih ini."

Tertulis nama kak dion di layar ponsel milik aldo. Dinda pun tak mengubrisnya dia hanya peduli dengan keadaan aldo sekarang.

Semoga kalian suka part ini..😉

Cewek Pendiam vs Kapten BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang