CP VS KB 28

2.2K 61 1
                                    

Akhirnya aldo dan dinda pun pergi untuk jalan jalan.

" kita mau kemana din?." tanya aldo.

" uda ikutin aku ajah." jawab dinda membuat aldo penasaran.

Setelah berjalan cukup lama akhirnya mereka berdua pun sampai di tempat dimana dinda mengajak aldo.

" yah kita uda sampai." ucap dinda.

" wahh bagus banget pemandangannya. Aku gak pernah tau kalo di Amsterdam ada tempat yang bisa melihat seluruh kota dari ketinggian." ucap aldo kagum.

" makannya aku bawa kamu ke sini al. Aku tau kamu pasti suka." ucap dinda.

" makasih yah din." ucap aldo sambil merangkul pundak dinda.

Ah, aldo merangkulku. Rasanya nyaman dan tenang banget al. Batin dinda sambil tersenyum tipis.

Riana POV.

" dek bangun dek, udah jam 6 lebih tu." ucap kak dion sambil mengoyang goyangkan tubuhku.

" ih kak dion apaan sih." ucapku kesal.

" bangun liat tu uda jam berapa." ucap kak dion sambil menunjuk jam yang berada di atas meja.

" ahhh ya ampun uda jam segini." ucapku sambil teriak histeris. Aku pun segera bergegas menuju kamar mandi.

Setelah kurang lebih 15 menit aku pun keluar dari kamar.

" pagi ma pa kak." ucapku sambil menuruni anak tangga.

" pagi sayang. Tumben sih kamu tu telat bangunnya." tanya papa.

" iyah sayang biasanya juga pagi uda bangun." sambung mama.

" aku kemaren begadang ngerjain tugas ma pa jadi telat bangun deh." jawabku.

" yaudah ma pa aku langsung berangkat ajah yah." ucapku.

" gak sarapan dulu sayang." tanya mama.

" gausah deh ma." jawabku.

" eh dek kakak anterin yah. Daripada kamu lari nanti malah tambah telat loh." ucap kak dion.

" yaudah yuk kak." jawabku.

Diperjalanan menuju ke sekolah jalanan sangat sepi.

" untung ajah jalanan hari ini sepi, coba kalo rame macet gitu bisa telat aku." ucap ria.

" tenang dek jangan panik." ucap kak dion sambil tersenyum manis.

" ih kakak ma enak bisa santai santai, lah aku gabisa kak." jawabku.

" iyah iyah dek santai." ucap kak dion sambil mengacak acak rambutku.

Akhirnya kak dion pun melakukan mobilnya lebih cepat dan aku pun sampai disekolah tepat waktu. Pagar akan ditutup 10 menit lagi.

" yaudah kak aku masuk dulu yah." ucapku.

" eh bentar dek, ni bawa." ucap kak dion sambil mengarahkan kotak makanan ke arahku.

" eh bekal. Siapa yang siapin ini kak." tanyaku.

" yah kakak lah siapa lagi. Kakak tau kamu pasti gak akan mau sarapan kalo bangun kamu telat." ucap kak dion.

" uhhh kak dion tau ajah makasih yah kak." ucapku sambil mencium pipi kak dion.

" yaudah aku masuk dulu yah." sambungku.

Aku pun segera masuk ke sekolah. Disaat perjalanan menuju ke kelas aku pun bertabrakan dengan bayu.

" awww." teriakku.

" eh maap ria aku gak sengaja." ucap bayu.

" eh kamu bay, gapapa kok."

" kamu mau kemana buru buru banget?." tanyaku pada bayu.

" eh aku ada urusan penting. Aku duluan yah." ucap bayu yang langsung berlari menuju kantor sekolah.

Akhirnya aku pun melanjutkan langkahku menuju kelas.

******
Kriiiiing..

Kriiiiing..

Bel istirahat pun berbunyi, semua siswa berhamburan menuju ke kantin. Ada juga yang tetap dikelas, ada juga yang bermain basket.

Kalo liat anak main basket kenapa aku jadi keinget waktu SMA dulu. Saat istirahat begini pasti aldo main basket. Dengan wajah coolnya itu aldo memainkan basket dengan eloknya. Batinku.

" hai ria." panggil Rasti.

" eh ras, kenapa?". Tanyaku.

" kamu ada kelas gak habis ini?". Tanya Rasti.

" emm kayaknya gaada sih."

" ikut kami yuk ria." ajak Rasti.

" iyah ria yuk ikut." lanjut mela.

" emang mau kemana?." tanya ria.

" kita mau ke rumah bayu." jawab tiara.

" ngapain ke rumah bayu?."

" kamu gatau ria?."

" emang ada apaan?." tanya ria kebingungan.

" mama bayu meninggal tadi pagi." jawab Rasti.

" apa."

" kok aku gatau yah. Kalian tau darimana?". lanjut ria.

" kita tadi dikasih tau pak ridwan. Tadi pas ngisi mapel di kelas tadi." jawab Rasti.

" yaudah kalo gitu yuk berangkat." ajak ria buru buru.

Mereka berempat pun langsung menuju ke rumah bayu dengan mobil Rasti.

Happy reading😊

Semoga suka yah ceritanya😉

Jangan lupa coment🙂😄

Cewek Pendiam vs Kapten BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang