CP VS KP 4

6.8K 240 5
                                    

Hari ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagiku. Bagaimana tidak aku yang malas kekantin karena kaki ku yang belum sepenuhnya sembuh. Kalaupun dipaksakan kaki ku ini pasti akan bengkak dan akan lama sembuhnya.

Kenapa sih kaki ini gak sembuh sembuh kesel banget aku, susah buat kemana kemana, harus minta bantuan orang lain. Kapan kaki ku sembuh??

" eh ria kamu mau pesen apa biar aku biliin di kantin??" tanya seorang dari sahabat aku yakni tiara.

" gausah dech tiara kalian jajan ajah, lagi pula aku bawa bekal kok." sahutku sambil mengeluarkan bekal makanan dari dalam tasku.

" oh gitu, yaudah aku, mela sama Rasti ke kantin dulu yah." mereka pun pergi menuju kantin.

Tak lama setelah mereka pergi akupun langsung membuka bekal yang dibawakan mama dari rumah dan langsung melahapnya. Dan di sela sela aku makan aku baru tersadar bahwa air minumku tertinggal di meja makan.

" ya ampun kenapa aku jadi pikun gini sih, air minum ku kan di atas meja makan tadi aku lupa membawanya." omelku sambil menepuk nepuk jidatku sendiri.

" jangan ditepuk nanti tambah lebar loh jidatnya." suara itu terdengar tidak asing bagiku.

" eh aldo ngapain kamu disini.??"

" nih minum buat loh." dia pun menyodorkan minuman itu di hadapanku.

" kok kamu tau aku butuh minum."

" udah minum ajah, anggap ajah ini ucapan minta maaf karena gara gara gue kaki loh jadi kayak gini." Ucapanya terlihat jujur bahwa dia merasa bersalah saat ini.

" gapapa kok, bentar lagi juga sembuh nih kaki. Emm makasih yah atas minumannya."

" iyah sama sama, gue ke kelas dulu yah." aldo pun pergi menuju kelasnya yang tak jauh dari kelasku.

*********

Bel pulang pun berbunyi akupun segera membereskan barang barangku dan memasukkannya kedalam tas.

" ria kamu pulang sama siapa?" tanya mela sambil duduk di sebelah ku.

" aku dijemput pak dadang kok."

" yaudah sini kita bantu kamu jalan." mereka bertiga pun membantuku barjalan menuju gerbang sekolah.

saat tiba di depan gerbang sekolah para supir sahabatku sudah ada di depan gerbang.

" eh itu supir gue udah dateng." ucap mela.

" iyah supir gue udah dateng juga." sahut tiara dan Rasti bebarengan.

" loh gapapa kita tinggalin ria?" tanya Rasti yang khawatir pada riana yang belum dijemput oleh supirnya.

" iyah gapapa kok kalian duluan ajah."

" yaudah kita duluan yah." mereka bertiga pun memelukku.

" dah riana." ucap tiara sambil melambaikan tangannya. Aku pun membalas lambaian itu.

20 menit kemudian

Lama banget sih pak dadang ini. Apa pak dadang lupa jalan sekolah yah??

Gerutu ku kesal karena sudah menunggu lebih dari 10 menit. Dan tak lama kemudian, hp ku berbunyi.

Dreeet!!!

Dreeet!!

aku pun langsung mengangkat telpon itu.

" halo non ini pak dadang maaf non mobilnya mogok non, jadi non pulang naik taksi ajah yah." setelah mendengar itu semua riana ingin sekali berteriak karena kesal sedari tadi menunggu pak dadang yang tak kunjung datang.

" yaudah deh pak aku pulang naik taksi ajah." dengan perasaan kesal aku pun berjalan menuju keluar sekolah untuk melihat apakah ada taksi yang lewat atau tidak.

Dan apa yang aku dapatkan nihil tak ada satupun taksi yang lewat. Akupun sangat kesal, karena hari ini adalah hari yang sangat menyedihkan bagiku.

Tiiin!!

Tiiin!!

" ayo pulang bareng gue." ajak seseorang yang ada didalam mobil.

" aldo." dia pun turun dari mobil dan langsung membantuku masuk ke dalam mobilnya.

*******

Dalam perjalanan pulang kita berdua tidak berbicara apa apa. Keadaan di mobil benar benar hening hanya suara lagu yang sedang di putar aldo lah yang terdengar.

" lo itu anaknya pendiem banget yah, kalo gak diajak ngomong gak bakal ngomong.?" aldo memulai pembicaraan.

" yah emangnya mau ngomong apaan coba." jawab riana cuek.

" lo lucu juga kalo lagi jutek kayak gitu." sambil tersenyum jail.

Mendengar perkataan aldo aku pun seperti melayang di udara. Seperti mimpi di siang bolong. Dan tanpa kusangka kini pipiku berubah warna menjadi merah seperti kepiting rebus.

" eh lo baper yah? Pipi lo tuh sampek blushing kayak gitu." sambil menahan tawanya karena melihatku yang salting.

" apa, eh enggak kok." akupun langsung menutupi pipiku dengan kedua tanganku.

Sesampainya dirumah aldo pun membukakan pintu mobilnya. Akupun turun dari mobil aldo.

" makasih yah aldo, mau mampir dulu gak?" tawarku pada aldo.

" kapan kapan ajah yah aku langsung pulang ajah." dia pun langsung masuk kedalam mobilnya dan langsung menacapkan gas meninggalkan rumahku.

" siapa tuh tadi?" tiba tiba ada suara dari arah belakangku.

" eh itu kak tadi temen aku." jawabku pada kak dion.

" temen apa temen?" goda kak dion sambil menyenggol lenganku.

" ihhh apaan sih kak dion." aku pun langsung berlari menuju kamar tanpa menghiraukan kak dion.

Maaf yah kalo telat buat cerita barunya karena lagi sibuk banget😂

Jangan lupa voment yah😉

Cewek Pendiam vs Kapten BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang