CP VS KB 44

1.1K 38 3
                                    

" Gatau ma pokoknya aku akan cari dimana riana berada meskipun itu keujung dunia aku akan tetep cari dia sampai ketemu." Dengan tergesa-gesa aldo berjalan menuju garasi dan dia hanya melewati dinda seperti tidak ada orang di depannya.

Deg..

Kenapa kamu dinda... kenapa kamu sedih, kamu harusnya seneng ingatan aldo sudah pulih dan dia bisa kembali ke riana. Kenapa kamu sedih. Kamu ga boleh sedih din. Batin dinda sambil mengusap air matanya yang ingin jatuh.

" Eh dinda, sini masuk nak." Ucap mama aldo menyadari ada dinda di depan pintu.

Dinda pun melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah aldo.

" Emm tante ingatan aldo sudah pulih tan?." Tanya dinda.

" Kayaknya ingatan aldo sudah kembali, tapi tante gatau kenapa tiba-tiba aldo ingat semua tentang riana. Dan dia berniat untuk mencarinya."

Apakah taman kemaren yang membuat aldo ingat semuanya. Batin dinda.

******
Di dalam mobil aldo menyesali semua perbuatannya. Ia sama sekali tak ingat setelah kecelakaan itu.

Dia menyesalinya karena ia sama sekali tak mengenali riana seseorang yang paling berharga baginya.

" Kenapa aku gak ingat semua kejadian setelah kecelakaan itu. Apa aku telah menyakiti hati riana. Apa riana bisa menerimaku kembali. Semoga saja aku belom terlambat meminta maaf padanya." Ucapnya sambil sesekali memukul setir mobil.

Setelah hampir 20 menit ia mengendarai mobilnya akhirnya ia sampai dirumah riana.

Aldo pun langsung turun dari mobil dan berlari menuju pintu rumah riana.

Tokkk..

Tokkk..

Tokkk..

" Riana ini aku aldo ri, aku sudah i gat semuanya ri. Aku mau minta maaf ke kamu ri. Aku mohon kamu keluar ri." Aldo dengan sekuat tenaga berteriak memanggil nama riana.

" Ma keluarga ini sudah pindah 3 hari yang lalu." Terdengar suara wanita dari arah belakang.

" Pindah, pindah kemana bu?."

" Kalo soal itu saya kurang tau mas."

" Makasih yah bu."

" Sama sama." Aldo pun terduduk lemas di depan pintu rumah riana. Aldo sangat sangat menyesali karena ia belum sempat bertemu dengan riana sejak ia kembali ke luar negri. Pada saat ia hilang ingatan ia sama sekali tidak mengenali wajah riana.

" Rianaaaaaaaaa." Teriak aldo.

Flashback off.

Di toko buku itulah awal perjumpaan riana dan aldo. Namun riana belum tau kalau aldo sudah sembuh dan sudah mengingat semua memorinya bersama dengan riana.

Dia masih menggangap aldo masih sakit dan belum mengingatnya. Lagipula riana sudah tidak mau berhubungan dengan aldo karena ia tahu diantara aldo dan dinda menyimpan rasa sayang. Jadi ia tak ingin mengganggu mereka.

Braaak..

" Maaf maaf." Riana pun menabrak seorang laki-laki.

" Riana kamu kenapa." Itu adalah kak dion.

" Kak dion." Riana pun memeluk erat tubuh kak dion.

" Eh dek kenapa." Dion heran dengan sikap adeknya itu yang tiba-tiba memeluknya dengan sangat erat.

" Kita pulang yuk kak. Aku capek." Pinta ria.

" Yaudah ayo." Dion pun merangkul pu dak adiknya itu dan mulai berjalan keluar mall.

Di dalam mobil ria terlihat diam dan melamun tanpa ada sepatah kata pun keluar dari mulutnya.

" dek...dek riana, dek." Kak dion memanggil adiknya itu namun tidak ada jawaban dari ria.

" Dekkk." Akhirnya dion dengan sedikit berteriak memanggil riana.

Riana terkejut dan langsung menatap kakaknya itu.

" Ada apa kak. Kenapa teriak teriak sih." Gerutu ria.

" Kamu dari tadi kakak panggil panggil gaada jawaban. Sebenarnya ada apa? Sejak keluar mall tadi kamu diem mulu. Ada apa sebenarnya kamu ngomong sama kakak." Melihat kakaknya yang khawatir akhirnya riana menjelaskan kejadian yang ia alami.

" Aldo kak. Aku ketemu sama aldo."

" Apaaa aldo." Dion pun terkejut mendengar kata aldo.

" Kamu ketemu dimana?." Lanjutnya.

" Toko buku."

" Apa dia sama dinda. Apa dia belum mengenalmu?." Tanya dion.

" Dia manggil aku kak. Aku gatau dia sudah ingat apa hanya menebak ajah. Kenapa dia muncul lagi kak disaat aku sudah mulai melupakan dia dan menjalani hidupku yang baru."

To be continue...

Cewek Pendiam vs Kapten BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang