CP VS KB 37

1.2K 42 0
                                    

Saat sudah sampai di rumah sakit aldo pun dimasukkan ke dalam ruang UGD.

" mbaknya tunggu diluar yah." Kata salah seorang suster.

Di luar dinda sangat khawatir dengan keadaan aldo. Dan tiba tiba dinda teringat telpon dari seseorang di handphone aldo tadi. Dan akhirnya dinda memutuskan untuk mengirim pesan ke seseorang itu.

Kepada: kak dion

Maap pemilik ponsel ini sedang mengalami kecelakaan tadi siang. Dan sekarang sedang berada di rumah sakit kota.

Saat dinda sedang mengirim pesan itu tiba tiba dokter menghampirinya.

" Kamu keluarga pasien." Tanya dokter itu.

" Eh bukan dok saya temannya." Jawabku.

" Ooh dia gapapa cuman ada masalah sedikit di kepala dia." Ucap dokter itu terputus.

" Kenapa kepala dia dok?" Tanyaku khawatir.

" Ini masalah serius jadi saya harus bicara dengan keluarga pasien." Ucap dokter itu.

Keluarga aldo, gimana aku menghubungi keluarga aldo yang ada di luar negri. Batin dinda.

" Tapi dokter keluarganya sedang ada di luar negri." Jawabku.

" Kalo bisa kamu hubungi keluarga pasien karena ini sangat oenting untuk diketahui oleh orang tua pasien." Ucap dokter itu.

" Baik lah dok."

" Yasudah kalo gitu saya permisi." Ucap dokter itu sembari berjalan pergi.

Gimana caranya aku ngasih tau mama dan papanya aldo di luar negri. Batin dinda.

" Oh iyah handphone aldo kan sama aku, kenapa aku gak kepikiran sih."

Akhirnya dinda pun mencoba untuk menghubungi orang tua aldo lewat handphone aldo.

Akhirnya setelah beberapa lama telpon mama aldo pun terhubung.

" Tante ini aku dinda."

"Dinda, kok handphone aldo ada sama kamu?"

"Itu tante aldo kecelakaan."

"Apa aldo kecelakaan...terus gimana keadaan dia sekarang."

"Dia baik baik aja kok tante, tapi dokter yang menangani aldo ingin bertemu sama om dan tante."

" Yaudah kalo gitu besok tante sama om pulang ke Indonesia. Aldo ada dirumah sakit mana?"

"Dirumah sakit kota tan."

"Yaudah, tante nitip aldo yah dinda ke kamu."

"Yah tante."

Flashback off.

" Aldo bangun ini aku riana kamu. Aku udah ada disini aldo buka mata kamu." Ucapku sembari memeluk erat tubuh aldo.

" Riana lihat tangan aldo bergerak." Ucap kak dion sembari menunjuk ke arah tangan aldo yang sedang bergerak.

" Panggil dokter kak." Suruhku.

Kak dion pun berlari keluar untuk memanggil dokter. Dokter pun akhirnya masuk ke kamar itu.

" Dokter tangan akdo bergerak." Ucapku bahagia.

" Iyah saya periksa dulu." Jawab dokter itu sembari memeriksa tubuh aldo.

" Syukurlah nak aldo sudah melewati masa kritisnya. Namun obatnya masih membuat dia tidak sadarkan diri. Mungkin besok nak aldo siuman." Jelas dokter itu

" Makasih dok." Ucap kak dion.

" Makasih tuhan kau telah memberiku kesempatan untuk bertemu aldo kembali. Kali ini aku janji gak akan biarkan aldo pergi dari sisiku walau hanya satu detik." Ucapku sembari mencium tangan aldo lembut.

Melihat adegan romantis itu 3 sahabat riana, kak dion dan dinda terharu.

Sebegitu cintanya riana sama aldo. Apa aku sejahat itu mau merebut aldo dari riana. Cinta mereka begitu suci dan tak terpisahkan. Aku gak akan tega memisahkan mereka. Batin dinda.

Akhirnya dinda pun memutuskan untuk keluar dari kamar itu. Di luar air mata dinda jatuh dengan derasnya. Tubuh dinda pun lemas dan tak kuat untuk berdiri. Dindapun duduk di bangku depan kamar aldo.

" Apa aku sejahat itu sampai sampai berniat untuk menghancurkan hubungan mereka berdua. Kenapa aku jadi orang yang jahat seperti ini. Gara gara cinta ini aku sampai seperti ini. Aku gak akan pernah membiarkan siapapun merusak hubungan mereka berdua ini janjiku pada mereka." Ucap dinda sembari terisak isak.

To be continue...

Cewek Pendiam vs Kapten BasketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang