Kalau cinta ini selamanya tak bisa tersampaikan,
maka biarlah!
Kurasa aku akan terbiasa dengan rasa sakitnya "cinta diam-diam."
On Going juga : Jangan Hujan
-nb : cover sources by pinterest
Ialah kamu Satu kalimat penuh tanya Mendekatlah, Akan kuberi cinta Menjauhlah, Akan kubuat dia terluka.
Aku bergidik ngeri sendiri dengan sajak yang kutulis tadi. Tentu tidak mungkin membuat dia, gadismu terluka. Kau akan terluka juga nantinya, lalu kemudian aku yang akan merasakan efek paling buruknya.
Aku selalu menganggap diriku bodoh. Salah siapa terlalu menaruh hati padamu? Salah siapa mendedikasikan semua rasa padamu? Nanda, kau merebut semua akal sehatku.
Minggu haru. Oh, astaga tak adakah yang ingin menghiburku sekarang?
Mataku mencari sesuatu untuk penyejuk, kemudian memilih hape sebagai caranya. Ada banyak notif pesan wa dari pc dan gc teman kelasku tapi tak ada satupun darimu. Kupilih satu pesan untuk dibuka, Riza.
Riza dugong : off terus, kumat apa lu tong? Ichaa : galau gue
Jam menunjukan pukul 11:11 dan kebetulan sekali aku melihatnya.
Ichaa : Riz, jam 11:11
Read 11:12
Riza dugong : Udah lewat. Napa sih? Ichaa : Katanya bisa ngabulin permintaan, gue baca di wattpad orang gitu. Riza dugong : Emang tadi lo minta apa? Ichaa : Gue minta biar Nanda peka. Riza dugong : Mantap gan.
Dan begitulah akhirnya aku membuat story di wa berharap kamu akan mengomentarinya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aku mendesah pelan, tentu itu hanya mitos. Kamu komen snapku? Haha, duniaku goyang dumang.
Saat aku mengecek snap wa-ku, kamu yang pertama kali melihat dan aku masih berharap ada komen darimu.
Dan ajaibnya, itu terjadi. Benar-benar terjadi, 11:33 ada pop up message yang mengejutkan. Kamu mengomentari snapku.
Nanda : Aldilla Dharma
Aku buru-buru membukanya padahal bingung mau membalas apa. Hari itu hatiku berdebar sangat kencang sampai orang didekatku radius 5 meter seolah bisa mendengarnya.
Ichaa : Eh, Nanda. Iya.
Jantungku makin kacau lagi saat read darimu begitu cepat, harapanku datang lagi.
Nanda : Galau banget apa? Ichaa : Iya nih. Nanda : Mau tak kasih tauin Bryan?
Deg. Bryan? Sepupunya? Bodoh. Gosipnya benar-benar sudah menyebar.
Sayangnya, aku suka kamu Nan, bukan sepupumu.
Ichaa : Nggak usah Nanda : ooo Ichaa : Bulet Nan
Read.
Just read? Sungguh tak apa Nan, teori 11:11 itu benar. Kamu chat aku, Nan. Dan aku hanya bisa menahan tawa karena yang kamu bahas bukan kita, tapi dia.
Aku membuat snap lagi, dan kali ini benar-benar berharap kamu peka.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan lagi-lagi kamu yang pertama melihat. Tapi kali ini tidak ada komen. Notif darimu benar-benar senyap.
Bodohnya, aku tetap menunggu disini. Dan sekilat pikiran itu muncul lagi.