After Rain

66 10 2
                                    

Ber. Bulan berakhirkan kata -ber biasa kusebut bulan hujan. Dimana di bulan-bulan ini hujan memang sering turun membasahi bumi.

Sekedar info, aku suka hujan.

"Jam kosong oyy!" Teriak ketua kelas dari ambang pintu membawa makanan yang baru dibelinya dipergantian jam.

Selepas pelajaran fisika yang menjenuhkan tadi, hujan turun tanpa permisi. Aku yang duduk di bangku paling belakang sebelah jendela refleks mendongakkan kepala keluar mencari sumber suara air itu.

Tak bisa ku tatap air dari langit itu karena sebelah kelas kita adalah tempat parkir beratap. Jadi ya begitulah. Tidak tembus hujan.

Mataku beralih padamu di depan. Kau lagi-lagi tertidur. Memang benar, hujan membawa ketenangan. Dan kau sedang merasakan efeknya.

Aku tersenyum samar melihatmu tidur dengan posisi demikian. Membenamkan wajah di meja. Kedua kelopak matamu resmi tertutup dengan tangan kanan masih memegangi bolpoint yang ku yakin bukan milikmu.

Kau jarang membawanya, lebih suka meminjam benda itu. Dan aku justru senang. Kau menjadikanku salah satu objek peminjamanmu.

___

"Ciee Icha," Elsa membuyarkan lamunanku. Gawat. Jangan sampai dia tahu aku sedang memperhatikanmu.

"Apasih El? Eh, jamkos ya?" Kataku cepat-cepat mengganti topik. Ku harap dia tidak menyadarinya.

Dan Elsa justru terkikik. Menahan tawa agar tidak menjadi pusat perhatian yang lain. "Jadi bener ya," katanya sambil menulis sesuatu di bukunya.

Apa?

Elsa tersenyum penuh selidik. Dia menulis nama teman kelas kami.

Bryan Firmansyah. Ck.

Kali ini tidak tanggung-tanggung. Si Elsa Maharani ini tertawa lantang membuat anak-anak menoleh pada meja kami.

"Oy! Kerasukan lo?" Ketua kelas, Ardani Pamungkas menegur Elsa, menyuruhnya diam. Aku mengamini.

Elsa balas melotot Dani, "Iya bawel. Dasar, kutil!" Kini Dani justru tersenyum melihat mata Elsa yang seperti mau copot itu.

Aku tersenyum melihat dua orang ini. Yang satu diantaranya sedang menyimpan hati.

By the way. Kenapa dengan nama Bryan Firmansyah tadi? Elsa pindah haluan? Eza gimana? Dan aku. Aku.

Hujan sudah berhenti di luar. Kini aku jadi memandangi Eza yang sedang bermain sesuatu dengan teman sebelahnya.

Aku bagaimana?

***

Icha gimana yaaaa... Jangan gampang tumbang chaaa...
Read,vote, komennya guys...

Setelah Kau [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang