ABRAGA JAGAD BAGASKARA

539 31 8
                                    

"Bang Sat,gue mau ke toilet dulu,ijinin guru ya,bro?" ucap Raga.

"Santai dong,gausah pake bang,kebiasaan lo mah," balas Satya.

"Habis nama lo kaya minta dihina gitu,udah ah gue cabut dulu." Raga meninggalkan kelas karena tak berminat mengikuti pelajaran.

"Sabar ya Satya,nama lo emang cocokan pake bang kok," ujar Ujang.

"Biar kalo digabung jadi apa,Jang?" kini Oji ikut mengompori.

"Bangsat,hehe," ujar Oji dan Ujang serempak.

"Apa salah dan dosaku ya Tuhan?Aku di zolimi teman-temanku," muka memelas dengan tangan terbuka menghadap keatas membuat Oji dan Ujang tertawa.

Dilain tempat,Raga berjalan sambil bersiul,bajunya tidak pernah rapi,dan jambulnya seperti menantang petir.
Kedua tangannya dimasukan dalam saku celana,berjalan layaknya bos di SMA Gelora,sekolahnya.

"Raga," suaranya menggelegar,membuat bulu kuduk Raga meremang.

"Eh bu endut,eh maksudnya Bu Rena " balas Raga cengengesan,didepannya berdiri Bu Rena,si guru BP tukang keliling dengan badan yang bisa dikatan besar.

"Ngapain kamu jam pelajaran malah asik jalan-jalan?Cengengesan lagi,ada yang lucu?" Bu Rena mengeluarkan jurus mautnya,melotot,hingga bola matanya seperti ingin lepas.

"Cari angin bu,itu pipinya ibu lucu,jadi gemes," balas Raga,sembari berlari karena takut di sleding Bu Rena.

"RAGAAAAAA!!!" Bu Rena berteriak nyaring,kehabisan sabar menghadapi anak muridnya yang satu itu.

Begitulah Raga,semua dianggap lelucon,bukan tanpa alasan,ada sesuatu yang membuatnya seperti itu.

Itu bentuk pengalihan rasa hati yang sebenarnya,biarkan jadi Raga yang ceria,nakal,ugal-ugalan.

Karena pengalaman bisa merubah seseorang dengan sangat cepat.

💧💧💧

Minta kritik saran yaaa.
Maaf gajeee,baru awaalllll.
❤❤❤

ARAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang