"Lo pada ngapain sih?"
Ketiganya masih saja terdiam di ambang pintu.Mengamati pemandangan didepan mereka.Mencerna yang sedang terjadi.Menampilkan tampang teraneh yang mereka milikki.
"Lo udah sehat,Ga?"
"Sumpah?Demi apa?Cepet banget?"
"Kok lo udah bisa handstand sih?"
"Anjir,ngeri gue sama lo."
Ya,Raga sedang handstand teman-teman.Tidak tahu jin mana yang merasukinnya.Tiba-tiba ia ingin sekali melakukan gerakan tersebut.Atau karena dia terlalu bahagia sudah jadian sama Ara.Tapi kok kelakuannya semakin hari semakin aneh.
Raga memposisikan diri berbaring kembali."Gue terlalu bahagia.Gue udah jadian dong sama Ara."
"SERIUS?!"
"LO NGGAK JOMBLO?!"
"ANJIR,RAGA UDAH NGGAK HOMO LAGI SAMA KITA."
Ketiganya menyerbu keatas kasur,lalu menindih Raga.Berteriak histeris seperti ayam perawan terjepit pintu.Yang lebih parah adalah Ujang,teriakannya mlengking dan ekspresinya sangat minta di gilas pake traktor.
"Jang,jijik ah lo kaya gitu.Geli,nyet!"
"Ini gue kesenengan kali gara-gara Raga udah jadian."
"Ya tapi nggak gitu juga,mana lo melet-melet lagi,ngeri setan!"
Keempatnya tertawa melihat kekonyolan mereka.Kadang-kadang mereka bisa menjadi lelaki normal yang memang pantas diidolakan oleh kaum hawa.Namun,ada saatnya mereka menjadi pasien Rumah Sakit Jiwa yang sedang lepas.Tetapi mereka sadar,persahabatan adalah nomor satu.
"Kapan lo jadiannya?Kan tadi Ara sekolah?" tanya Oji,saat mereka sudah duduk diatas sofa.
"Tadi dia bolos,katanya khawatir sama gue.Yaudah gue tembak dia di kasur."
"Anjir,berapa ronde?"
"Otak lo sini gue smack down tiga ratus ronde,"jawaban kesal dari Satya.
"Apaan sih sewot,bae?!Mau aing santet,hah?!"
"Bacot!"
"Tadi dia pamit pulang,katanya besok lagi ketemu.Dia suruh gue istirahat."
"Geli banget sih kalian,alay,najis banget pacarannya," timpal Ujang sembari ngupil.
"Nggak papa,yang penting nggak jomblo," jawab Raga lalu terkekeh.
"Setan," ketiganya menimpuk Raga dengan bantal sofa disusul dengan tawa mereka.
"Makan yok,gue laper nih," Raga mengajak ketiga sahabatnya yang sedang bermain game.
"Dimana?" tanya Satya.
"Ke warung Bi Atik aja,Bi Inah nggak masak."
Keempatnya lalu berjalan menuju keluar rumah.Saling melemparkan candaan yang garing,namun menurut mereka lucu.Raga mengeluarkan mobil Robicon miliknya,hadiah dari Papanya.Belum pernah Raga memakai mobil tersebut,namun karena di paksa oleh Ujang,ahkirnya dengan terpaksa ia setuju.
"Biar kalau ada cewek cantik,bisa langsung kecantol," itulah alasan Ujang.
"Nggak tahu kenapa ya,perasaan gue ahkir-ahkir ini gelisah.Setiap lihat senyum Ara,gue rasanya takut.Firasat gue nggak enak tentang Ara."
"Udah Ga,nggak usah terlalu dipikirin.Mungkin itu efek karena lo baru jadian.Lo merasa terlalu bahagia dan terlalu mencintai.Lo kan selalu ada buat dia,gue yakin dia nggak bakal kenapa-kenapa," jawab Oji panjang lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARAGA
Teen FictionAbraga Jagad Bagaskara. Cowok ugal-ugalan,yang kalo kentut,baunya minta ampun.Suka balap liar,nakal,ngerokok,tapi takut sama Tuhan. Arananta Elena Denira. Cewek kalem,tapi kalo udah deket sama Raga bawaannya ingin marah,wakil ketua OSIS,paling benci...