Bel pulang sekolah berbunyi.Melepaskan sejenak beban yang terpanggul di bahu para siswa.Menghilangkan awan mendung yang selalu menggantung diatas kepala para murid.
Hari ini,terlihat cuaca tidak bersahabat.Gerimis sudah mulai turun,langit tampak gelap,seakan sedang muram.Para murid yang pulang tidak menggunakan angkutan beroda empat,memilih menunggu sembari bergurau dengan sahabat ataupun curi-curi kesempatan untuk modus pada gebetan.
Sedangkan kelima anak manusia yang aneh,kecuali si anak perempuan sedang duduk santai di warung Bi Atik.Raga sibuk dengan mie kuahnya yang pedasnya tidak bisa ditoleransi.Ara sibuk mengisi buku teka-teki silang bersama Ujang.Oji sibuk menonton video streaming bersama Satya.
"Kok pertanyaannya aneh sih,Ra?" Ujang menggaruk kepalanya yang tidak gatal,"Kamu cinta dia,tapi dia enggak,tapi kamu tetap berjuang sendiri?"Ujang mengerutkan keningnya.
"Goblok namanya," jawab Raga sembari memainkan rambut Ara dari belakang,ternyata isi mangkok mienya sudah pindah semua kedalam perut.
Ujang menghitung kotak dalam TTS yang mendatar."Lah iya bener enam kotak,"ahkirnya pria itu menulis 'goblok' untuk mengisi TTS itu.
"Ra,shampoo kamu apa sih?Wangi banget," Raga menghirup dalam aroma rambut Ara.
"Aku pakai bunga melati campur menyan,Ga," jawab Oji dengan suara yang dibuat seperti perempuan.
"Oh kirain kamu keramas pakai semen,Ra," jawab Satya.
Raga mendengus malas."Ra,keluar yuk."
Raga menggenggam tangan gadisnya pelan,mengisi sela jari mungil itu dengan jari tangannya yang lebih besar dan kasar.Menuntun Ara berjalan kedepan warung,menghindari kerusuhan dari badut-badut a.k.a ketiga sahabat Raga.
"Mau kemana,Ga?Baperan amat," teriak Satya.
"Mau menyanin,Ara," jawab Raga asal.
"Kenapa kok keluar,Ga?" tanya Ara saat keduanya sudah duduk di teras depan warung Bi Atik.
"Biar bisa berduaan sama kamu," Raga memperhatikan Ara lama,seakan-akan gadis itu akan hilang jika ia berpaling barang sedetik saja.
"Kok kamu jadi lebay gini sih," tak urung pipi gadis itu merona merah.
"Lebay,tapi bisa buat pipi kamu semerah tomat," Raga menoel pipi Ara jahil.
"Apan sih,ini gara-gara aku--,"
"Iya,aku sayang kamu.Makasih ya udah sayang sama aku," sela Raga sebelum Ara menyelesaikan kalimatnya.
Ara tersenyum dengan hati yang berdebar.Raga selalu saja mempunyai cara untuk selalu membuat Ara jatuh cinta setiap waktunya.Dengan keanehan dan keabstrakan Raga yang diluar akal sehat manusia,Ara tetap mencintainya.
Namun Ara masih merasa belum mengenal Raga sepenuhnya.Ara hanya mengenal Raga saat dia disekolah,tidak dengan kehidupan pribadinya.Ara merasa kecewa dengan dirinya.Bagaimana bisa dia menerima Raga,sedangkan dia tidak tahu apa-apa tentang lelaki pengisi hatinya ini.
"Ga," Ara berujar sembari menatap Raga,"bisa cerita tentang kamu?"
Raga diam sebentar,menghentikkan aktivitasnya yang sedari tadi hanya menatap Ara.Dia merasa lucu dengan keadaan ini.Disisi lain dia mencintai dan menyayangi Ara.Namun disisi lain,dia tidak tahu apa-apa tentang gadis itu.
Raga mengangguk."Ayo,ikut aku."
Keduanya pergi dari warung Bi Atik,berjalan dengan genggaman tangan.Menelisik kebelakang warung,berjalan lagi melewati rerumputan yang menjulang tinggi.Cukup jauh mereka berjalan,ahkirnya suara air terdengar.Itu adalah sungai,untuk sekian kalinya,Ara dibuat takjub dengan tempat yang dipilih oleh Raga.

KAMU SEDANG MEMBACA
ARAGA
Teen FictionAbraga Jagad Bagaskara. Cowok ugal-ugalan,yang kalo kentut,baunya minta ampun.Suka balap liar,nakal,ngerokok,tapi takut sama Tuhan. Arananta Elena Denira. Cewek kalem,tapi kalo udah deket sama Raga bawaannya ingin marah,wakil ketua OSIS,paling benci...