BALAPAN LIAR

326 23 1
                                    

"Ga,tuh anak sebelah nantangin lo lagi,terima nggak nih tantangannya?" Raga,Ujang,Satya,dan Oji sedang berkumpul dikantin.

Dan Raga mendapatkan tantangan balapan motor dari Raka,cowok SMA Turi.

"Sikat aja gue mah," jawab Raga enteng,mana mungkin dia takut dengan si Raka,yang kalo kalah nangis.

Raga kaget saat melihat Raka menangis saat kalah balapan dulu,namun Raka tak pernah kapok melawan Raga.

"Guys,rooftop yuk,bosen gue disini," ajak Satya.

"Oke Bang Sat," ucap mereka ber 3 kompak sembari tertawa,sedangkan Satya memasang wajah kesalnya.

Sampai di rooftop Raga mengeluarkan bungkus rokok dan mengambil satu batang,tak lupa menawarkan teman-temannya.

"Coy,lu tahu nggak tadi malem gue dimarahin bokap habis-habisan," Oji membuka suara.

"Kenapa Ji?Bokap lo nyesel ya punya anak kaya lo?" balas Raga.

"Sialan lo emang,soalnya tadi malem gue ngerjain adek gue yang lagi tidur."

"Lo kerjain gimana?" tanya Ujang.

"Gue masuk pelan-pelan ke kamarnya waktu dia tidur,trus gue matiin saklar lampu kamarnya,gue goyang-goyang in tuh tempat tidur,spontan dia teriak keras banget,dan parahnya 'anu' gue ketendang,jadilah gue ikut teriak,teriak bareng,emang sial."

"Buset,tapi adek lo nggak papa kan,Ji?" tanya Raka sembari mengambil rokok untuk yang kedua kali.

"Nggak tau,bodo amat sama dia."

"Ga,lo jangan keseringan ngrokok deh,takutnya bibir lo item,dikira lo mahluk jadi-jadian," Satya mengingatkan sekaligus menghina Raga.

"Dih mana ada,gue mau diapa-apain juga ganteng gue tetap nomor satu di dunia," Raga tetap menghirup rokok itu dan menghembuskannya perlahan.

Sahabat-sahabatnya hanya bisa melihat itu sambil mengelengkan kepala sembari megelus dada.

"Oh iya Ga,tadi gue liat Ara mencak-mencak dikoridor sekolah sambil nyebut nama lo," kini Ujang mengutarakan pikirannya.

"Dia mah suka sama gue,tapi nggak mau bilang." Raga kembali mengingat memori saat dia menabrak Ara tadi.

"Ati-ati nanti lo yang kesengsem sama dia,dia tuh mahluk galak tapi manisnya minta gue jadiin gula-gula," Satya berujar demikian.

"Gausah gula-gula,mending buat nambal muka lo yang pait." Dan mereka ber 4 tertawa,menengadahkan kepala dilangit yang mendung.

Berbaring dengan tangan sebagai alas kepala,hanyut dalam pikiran masing-masing.

'Hm,Arananta.' Gumam Raga dalam hati.

👟👟👟

"Siap?" teriakan cewek berpakaian seksi menandakan bahwa balapan akan segera dimulai.

Raka memainkan gas motornya,sedangkan Raga hanya tersenyum miring dengan sikap yang tenang.

"Mulai!"

Motor Raga dan Raka melesat sama kencangnya,meliuk-liuk dengan lincah dan cekatan.

Raga tidak boleh gegabah dan sombong,karena kemampuan Raka tidak bisa dianggap remeh.

Raga menarik gasnya semakin dalam dan kuat,dirinya harus tetap tenang dan konsentrasi,garis finish sebentar lagi.

Dan seperti sebelum-sebelumnya,Raga lah pemenang balapan itu,meskipun hadiah yang diberikan tidak seberapa,namun disini harga diri harus tetap dijunjung tinggi.

"Jangan nangis lagi bro," ucap Raga tanpa berniat mengejek Raka.

"Anjing lo,gausah ngehina gue,tunggu aja pembalasan gue," ucap Raka dengan mata yang sudah memerah dan pergi dengan tingkah seperti anak kecil.

"Dari dulu bilang tunggu pembalasan gue,tapi nyatanya kalah terus,kalo udah mewek,dasar anak manja," teriak Satya yang sudah tidak bisa didengar oleh Raka.

"Udah yuk cabut,gue haus nih,nongki dulu lah," ajak Raga kepada sahabat-sahabatnya.

"Bang Raga yang bayar ya?" tanya Oji dengan muka imut yang aslinya amit-amit.

"Oke dedek emesh ku,jangan lupa kasih aku peluk ya," balas Raga tak kalah imut.

"Jang,kita pergi aja yok,takut gue ketularan mereka," Ajak Satya kepada Ujang yang memandang ngeri dirinya dan Oji.

"Ayo dah Sat,merinding gue."

"Bang Sat,Bang Jang,jangan tinggalin kita," teriak Oji dan Raga kompak.

"Berisik,monyet," teriak Satya dan Ujang tak kalah kompak sambil berlari menghindari Oji dan Raga.

*Byur*

Tiba-tiba terdengar sesuatu yang tercebur kedalam kolam,ya di area balap itu ada kolam yang sudah tak terawat.

Dan mereka semua sontak tertawa melihat Oji tercebur kesana,bagaimana ceritanya Oji bisa tercebur ke kolam?

"Lhah Ji,malem-malem kok mandi sih?Nggak takut masuk angin?" tanya Raga disela tawanya.

"Anjir lah,gue kesandung kaki gue sendiri pas lari eh nyusruk kesini," balas Oji sembari naik ke daratan.

"Jauh-jauh dari kita,lo bau,ngalahin bau kentutnya Raga," kata Ujang sembari menutup hidungnya.

Bukannya menjauh,Oji malah mendekati sahabat-sahabatnya dengan posisi badan ingin memeluk.

Sontak mereka lari kocar-kacir,takut terkena wabah amis si Oji.Dan setelah mereka lelah,aksi kejar-kejaran pun berhenti.

Mereka duduk diatas tanah dan mengatur nafas masing-masing.Niat awalnya ingin beli minum kenapa bisa jadi kejar-kejaran.

Hingga mereka mencium bau yang lebih menyengat,feeling mereka sudah tidak enak melihat wajah Oji.

"Gue ngompol guys,hehe," Oji berkata tanpa dosa dan dengan wajah polos.

"Oji anaknya simpanse,jauh-jauh dari kita," teriak Raga sembari mengomando Ujang dan Satya untuk berlari ke motor meninggalkan Oji yang terbahak-bahak.

👟👟👟

ARAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang