(33) Another Confusion and Fight-II

3.3K 283 26
                                    

"Kurasa kita harus menunggu" ucapku masih sambil mengerutkan kening. Sulit berpikir dalam keadaan ini. Terlebih lagi aku merasakan penurunan tenaga yang begitu drastis dalam tubuhku, mataku sedikit menggelap hingga berkali-kali aku harus menggelengkan kepala untuk mempertahankan kesadaran.

"Saya keberatan jika kondisi anda saat ini tidak memungkinkan" ucap Nicholas dengan cemas.

"Aku tidak apa-apa, Nicholas. Aku masih sanggup melawan kira-kira tiga orang, mungkin?" dari suaraku saja aku begitu tidak yakin dapat mengalahkan satu dari mereka.

Mengerjabkan mata berkali-kali, kepalaku berdenyut hebat ketika aku kembali menggelengkan kepala. Apa yang harus ku lakukan? Tubuhku yang selemah ini mungkin tidak sanggup hanya untuk menumbangkan salah satu dari mereka, aku benar-benar lemah.

Nicholas menatapku dengan pandangan cemas yang berlebihan. Aku tidak suka tatapan itu. Mungkin akan lebih baik jika dia menatapku dengan pandangan meremehkan karena telah membuat Alpha-nya tidak berdaya saat ini, bahkan mungkin kejadian penyerangan tiba-tiba ini terjadi karena mereka telah mengetahui bahwa sang Alpha yang memimpin Pack tengah terkulai tidak berdaya.

Menatap kedepan dengan khawatir, aku berusaha menyusun strategi yang dapat membebaskan warga Pack walaupun terdengar begitu mustahil, ketika sebuah suara jeritan yang begitu ku kenal terdengar.

Menahan geraman, aku mencoba untuk menenangkan diri ketika melihat mereka mendorong mom begitu saja hingga jatuh terjerembab di atas tanah. Tak lama kemudian menyusul Regan dan bibi Em yang di dorong paksa untuk berlutut.

"Beraninya" aku menahan geraman yang hampir saja keluar dari tenggorokanku.

Salah satu pria berjubah hitam dengan wajah yang tidak terlihat melangkah kearah mom kemudian mencengkram wajahnya dengan kasar.

"Beritahu aku dimana kau menyembunyikannya" dia berucap dengan tenang, namun suaranya penuh dengan ancaman.

"Aku tidak tahu apa yang kau bicarakan" mom mendongak dengan berani ketika berbicara.

Ini aneh. Mom? Apakah itu tujuan mereka kemari? Apa yang mereka inginkan dari mom?

"Aku tahu kau menyembunyikannya" dengus pria tersebut, lalu dengan kasar melepaskan cengkramannya.

Dapat kulihat wajah mom yang membiru akibat cengkraman pria tersebut. Kakiku sudah tidak tahan untuk tidak berdiri kalau saja Nicholas tidak menarik tanganku dan memaksaku untuk menunduk.

"Ini bukanlah waktu yang tepat, Luna, anda tidak boleh terburu-buru" ucapnya mengingatkan.

"Tapi mereka telah melukai ibuku Nicholas" desisku penuh amarah.

"Saya mengerti, Luna. Tetapi semuanya akan lebih baik jika anda bisa mengendalikan emosi"
Menghela nafas, aku berusaha
menenangkan diri diantara amarah yang telah memupuk dikepalaku. Bagaimana bisa aku mengendalikan diri ketika melihat mom diperlakukan seperti itu?

"Bagaimana dengan Alfred? Apakah dia telah menyelesaikan tugasnya menghalau para warrior itu?" pria tersebut kembali berucap kepada salah satu bawahannya yang juga memakai jubah hitam. Dia adalah salah satu yang menarik mom dan mendorongnya dengan kasar.

"Ini sedikit mengherankan Alpha, harusnya Beta Alfred sudah kembali sejak tadi. Saya yakin ada yang menghambatnya saat ini" ucap pria yang ditanya sambil menunduk.

Pria yang dipanggil Alpha tersebut mendengus, lalu membuka tudung jubahnya sambil menatap kesekitar. Mataku membulat ketika melihat wajahnya. Pria itu, dia yang hampir membunuhku didalam mimpi dan membuatku mendapatkan memar biru yang sampai sekarang tidak bisa hilang. Dia penyebab semua kekacauan ini ternyata.

Bound By The Alpha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang