Faren menyandarkan punggungnya ke kursi kelas, padahal jam pulang sekolah sudah berbunyi sejak 10 menit yang lalu. Ketiga temannya pun sudah beranjak dari kelas. Menyisahkan dirinya saja dan beberapa cewek yang menunggu jemputan.
Ia melirik ke bangku Dhafian. Ia masih tetap di tempatnya sambil mendengarkan lagu melalui headphone nya. Seorang cewek tiba tiba masuk ke kelas menghampiri Dhafian.
"Udah?" tanya Dhafian.
"Udah. Yuk, keburu makin sore," kata Kailsa kemudian Dhafian berdiri dari duduknya dan berjalan di belakang Kailsa.
Ting!
Faren sedikit terkejut dengan suara notif dari ponselnya. Ia mengambil ponsel yang ada di sakunya. Ia pikir notif dari OA LINE, ternyata ada chat dari Garen.
Abang Garen :
abang udah ada di depan sekolahFaren mengerutkan keningnya, tidak biasanya Garen menjemputnya jika tidak bilang dulu saat Faren akan pergi sekolah tadi pagi.
Faren :
oke bangFaren memasukkan ponselnya kembali kemudian berdiri sambil mengambil tas nya untuk disampirkan ke bahunya. Ia berjalan ke luar kelas hingga ke lapangan, dari sini ia bisa melihat mobil Garen bertengger di depan gerbang.
"Assalamualaikum." Faren menutup pintu penumpang begitu ia sudah masuk, "Kenapa bang? Kok tumben jemput Faren?"
Faren membelalakkan matanya sedikit terkejut, karena tiba tiba Garen memeluknya.
"Maafin gue udah bentak lo."
Faren tersenyum, bahagia rasanya mempunyai kakak laki laki yang sangat sayang kepadanya.
Garen melepaskan pelukannya lalu tersenyum, "Hari ini lo bebas minta kemana aja. Gue yang nraktir."
"Serius bang?" Faren mengedipkan matanya berkali kali. Garen mengangguk semangat.
"YES!" Faren mencak mencak di tempatnya sambil meninju salah satu tangannya ke udara.
"Tujuan pertama ke Pacific Place!"
⚫⚫⚫
Seorang laki laki dan perempuan berjalan beriringan memasuki sebuah mall yang besar dan megah itu. Kebanyakan yang memenuhi mall itu isinya orang orang kaya, jadi tidak heran jika brand brand yang dijual di sini terkenal di seluruh dunia. Harganya pun juga terbilang sangat mahal, tetapi harga tetap tidak mengecewakan konsumennya karena barang barangnya yang ori dan juga bagus.
Tempat pertama yang mereka kunjungi adalah toko yang menjual berbagai macam sepatu sneakers bermerk adidas. Tubuh ideal dengan tinggi yang tidak seberapa membuat sosok gadis bernama Faren sangat cocok memakai sneakers daripada high heels.
Mata Faren tertuju pada sneakers adidas NMD berwarna abu abu terang dan peach. Ia mencoba ukuran 39 yang ternyata muat di kakinya, tidak kekecilan dan juga tidak kebesaran. Akhirnya ia memutuskan untuk membawa sepatu itu ke kasir dan membelinya menggunakan uang Garen.
"Cuma satu?" tanya Garen ketika Faren menghampirinya dengan membawa satu kresek berisikan sepatu.
"Iyalah, kenapa banyak banyak. Lagian sepatu di rumah juga masih bagus bagus."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cruel Boy
Teen Fiction[TERSEBAR DI GRAMEDIA] Faren: "Kenapa?" Dhafian: "Makasih ya untuk hari ini." Faren: "Maksudnya?" Dhafian : "Maaf, mulai besok, anggap aja kita nggak ada hubungan apa-apa." Jleb. Gimana rasanya diputusin pas lagi sayang-sayangnya? Cari yang baru ata...