38. Milik Kahfi

158K 11.5K 3K
                                    

Te gustaŕia ser mi novio?

Lima kata itu lah yang tertulis pada kertas karton. Kalimat yang membuat Faren bingung apa arti dan maksudnya. Kalau saja itu bahasa Korea pasti ia mudah untuk memahami, kalau ini? Boro boro mengartikan, membacanya saja belum tentu benar.

"Kalo kita buat iklan pake bahasa Spanyol ya mana ada yang ngerti!" cibir Faren. Meskipun begitu, rasa penasarannya semakin besar saat beberapa pengunjung kafe ini memperhatikan mereka sambil senyum senyum.

"Mau, nggak?" tanya Kahfi.

"Mau apa?"

"Tinggal jawab mau apa nggak, baru gue kasih tau artinya."

"Gue bisa translate kok." Faren mengeluarkan ponselnya, namun ia baru ingat kalau ponselnya tidak ada data paketan.

Kahfi terkekeh melihat ekspresinya. Ia membiarkan Faren mengeluarkan ponselnya, karena ia sudah tau kalau ponselnya selalu saja tidak ada data paketan.

"Dahyun, pinjemin gue ponsel lo dong," pinta Faren kepada Dahyun yang masih duduk anteng sambil memperhatikan mereka.

"Kasihin nggak nih?" Dahyun melirik Kahfi.

Kahfi menggeleng sambil tersenyum malu, "Jawab dulu, mau atau enggak. Kalo lo jawab mau gue kasih tau artinya."

"Kalo nggak?" Pertanyaan bodoh yang seharusnya tidak Faren tanyakan.

"Ya nggak gue kasih tau artinya."

"Iya udah deh, gue jawab mau," jawab Faren dengan muka polosnya.

Lantas saja, beberapa pengunjung yang sudah men-translate kalimat itu langsung bertepuk tangan menyoraki mereka berdua. Faren memperhatikan sekitarnya sambil mengerutkan keningnya, benar benar dibuat bingung oleh mereka semua.

"Kasih tau apaan artinya?" tanya Faren ngegas.

"Lo mau nggak jadi pacar gue?"

Faren menghembuskan nafasnya kasar, "Gue tanya artinya kenapa lo ngajak bercanda sih?"

Mereka semuanya tertawa mendengar respon Faren. Kahfi juga ikut tertawa, namun tawanya terdengar bahwa ia malu malu dan gugup.

"Serius dong, ini gue udah kepo akut."

"Gue serius, Far." Kini, Kahfi mengubah ekspresinya menjadi serius, "Arti dari bahasa Spanyol ini itu, kamu mau nggak jadi pacarku?"

What?

Faren tidak dapat berkata apa apa. Ia hanya dapat membuka sedikit mulutnya sambil mengedipkan matanya. Ia menelan air liurnya sendiri dan berdeham untuk menetralkan detak jantungnya yang tiba tiba langsung jadi cepat.

Faren terkekeh untuk menghilangkan kegugupannya, "Jadi maksudnya?" tanyanya sambil menggaruk kepalanya.

"Catet tanggal hari ini di memo otak lo," kata Kahfi. Ia menunggu beberapa detik, lalu berkata lagi, "Subyeknya lo tulisin hari jadianku dengan si curut."

Sontak saja semuanya tertawa, termasuk Faren. Namun cewek itu tertawa malu malu. Entah kenapa ia merasa hari ini adalah hari bahagia, padahal ia tidak jadian dengan seseorang yang ia sukai.

"Ciee... Kelihatan banget deh saltingnya kalian berdua," cibir Dahyun menggoda mereka. Jangan lupakan jasa Dahyun, karena ia ikut serta membantu Kahfi untuk menyatakannya.

Mendengar sorakan sorakan dari para pengunjung kafe maupun barista, Faren semakin merasa malu saat terciduk dirinya sedang salah tingkah. Untuk menghilangkannya, ia kembali mendudukkan pantatnya di bangku dan menutup wajahnya dengan kedua tangan.

The Cruel BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang