Hari ini, hari di mana Garen dan teman kampusnya akan berangkat ke Thailand selama 4 hari 3 malam. Sebelum berangkat, Garen mengantarkan Faren terlebih dahulu ke sekolahnya.
"Jangan sampai telat makan kalo nggak ada gue!" peringat Garen sambil menaikkan satu alisnya.
"Jangan nonton drakor mulu, belajar nomor satu!"
"Jangan sampai sedih kalo nggak ada gue!"
"Jagain Mama loh ya!"
"Jangan keluyuran malem malem!"
"Jangan aneh aneh pokoknya!"
"IYA ABANG IYA!" sungut Faren sebal karena terlalu banyak larangan yang Garen berikan untuknya.
Faren bersedekap dengan punggung yang menempel di kursi penumpang, mengerucutkan bibirnya sambil sesekali melirik sinis Garen.
"Awas aja kalo lo nangis pas nggak ada gue!" ancam Garen dengan pandangan lurus ke depan.
"Ini Faren udah senyum lebaaar..." kata Faren sambil menunjukkan senyum pepsodent-nya dengan terpaksa.
Garen melirik ke arah Faren sejenak, lalu terkekeh, "gue udah bilang Kahfi untuk jagain lo."
"Abang jadi overprotektif deh!"
"Mau gue turunin di sini?" ancam Garen hendak menepikan mobilnya.
"IYA IYA FAREN GAK BANTAH!" teriak Faren sebelum Garen benar benar menghentikan mobilnya di pinggir jalan dan menyuruh Faren untuk naik kendaraan umum.
Garen tersenyum tipis. Ia lebih suka membuat Faren kesal, karena menurutnya, gadis itu lebih terlihat sangat imut dan lucu jika mengerucutkan bibirnya seperti itu.
"Udah sampai!" seru Garen saat mobilnya berhenti di depan gerbang sekolah.
"Mau dibeliin--"
"FAREN MAU CAMILAN KHAS THAILAND, BAJU, SEPATU, TAS, SAMA..." Faren nampak berpikir sejenak apa yang ia inginkan.
Sedangkan Garen di sampingnya tertawa karena gemas dengan tingkah laku Faren yang seperti anak kecil. Jika sudah berhubungan dengan belanja pasti mood Faren langsung kembali.
"Sama apa lagi hayo?" Garen tidak bisa menyembunyikan tawanya melihat wajah imut itu terlihat sedang berpikir.
"Ah, apa ya?"
"Abang beliin tokonya sekalian deh!"
"Wah serius, Bang?" Mata Faren berbinar.
Garen mengacak rambut Faren dengan gemas, "Abang gak kuat ngangkatnya Faren... Lagian gitu aja dibuat serius."
Faren hanya terkekeh, "pokoknya beliin oleh oleh yang banyaaak... sampai Faren kenyang."
"Siap nyonya!" Garen tersenyum lebar.
"Faren mau belajar dulu ya, Bang! Jangan lupa titipan Faren tadi!" Cewek itu mengambil tas ranselnya yang ada di kursi belakang lalu membuka pintu dan turun dari mobil.
Garen membuka kaca mobilnya hingga menampilkan wajah cantik Faren.
"Iya, semangat belajarnya!" seru Garen sambil melambaikan tangannya.
"HATI HATI, BANG!" balas Faren melambaikan tangannya sambil cium jauh.
Setelah mobil Garen melesat meninggalkan Faren, kini gadis itu melangkahkan kakinya memasuki area sekolah, tidak lupa ia menyapa Pak satpam.
Senyum Faren semakin merekah melihat Kahfi yang berjalan ke arahnya. Namun, ia sedikit terkejut saat tangannya ditarik dengan sangat kasar. Ia tidak tau Kahfi mau membawanya ke mana, tapi terlihat dari raut wajahnya yang merah padam.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cruel Boy
Teen Fiction[TERSEBAR DI GRAMEDIA] Faren: "Kenapa?" Dhafian: "Makasih ya untuk hari ini." Faren: "Maksudnya?" Dhafian : "Maaf, mulai besok, anggap aja kita nggak ada hubungan apa-apa." Jleb. Gimana rasanya diputusin pas lagi sayang-sayangnya? Cari yang baru ata...