13. Berkat Keysa

161K 12.8K 1.7K
                                    

NB : hari ini komen tembus 1K, hari ini juga aku update😜 (no spam comment)

⚫⚫⚫

"Faren, Mama minta kamu harus tetep jagain Keysa, siapa tau tiba tiba Papa kamu dateng lagi untuk ngerusak keluarga mereka."

"Kenapa nggak Mama aja? Bukannya kemaren udah ketemu ya sama Tante Keysa?"

"Mama nggak bisa, nanti keluarga kita yang jadi rusak."

"Maksudnya?"

"Belum saatnya sekarang kamu tau. Jadi mending kamu turutin kemauan Mama ya."

Seorang gadis sedang duduk sendirian di depan perpustakaan sambil menyedot sekotak susu pisang di tangannya. Pikirannya melayang pada percakapan tadi malam antaranya dirinya dan Febby.

Ia berpikir keras, apa yang sebenarnya Febby sembunyikan darinya. Ia juga penasaran mengapa Febby begitu khawatir terhadap keluarga Dhafian. Namun, ada satu yang saat ini membuatnya bingung kepalang.

Bagaimana cara mendekati Dhafian?

"HOI!"

Terkejut, Faren tidak sengaja menyemburkan susu pisang yang baru saja ia sedot ke wajah seseorang yang telah membuat jantungnya hampir copot.

"Eh, nggak sengaja," kata Faren kepada Kahfi yang sedang mengelap wajahnya dengan tangan, "Sorry sorry."

"Selow," kata Kahfi setelah memastikan pandangannya tidak buram karena terkena susu itu, "Tapi, gue masih cakep walaupun wajah gue lengket, kan?"

Faren melotot lalu memutar bola matanya, kembali menempelkan punggungnya ke bahu kursi serta kembali menyeruput susu pisang itu. Namun ada sesuatu yang mengganjal. Ia melirik sekotak susu itu, lalu mengocoknya. Ia mendengus karena ternyata susu pisang itu sudah habis.

"Mau gue beliin nggak?" tanya Kahfi sambil melirik sekotak susu itu yang masih ada di tangan Faren.

"Serius?" Mata Faren berbinar.

"Serius lah," kata Kahfi meyakinkan, "Sedotannya aja tapi."

Lagi lagi Faren dibuat bete olehnya. Ia melempar susu pisang itu ke wajah Kahfi dan untung saja Kahfi segera menangkapnya.

"Nggak kena, wle," ejeknya.

"Banyak omong," ujar Faren tidak nyambung.

"Lo ngelamunin apaan sih? Sampe nyemprot ke gue susunya." Kahfi melempar kotak susu itu di tempat sampah yang bersebrangan dengan tempatnya duduk.

Faren menjelaskan percakapan yang terjadi semalam antara dirinya dan Mamanya kepada Kahfi. Akhirnya Kahfi pun paham.

"Gue tau gimana caranya," celetuk Kahfi dengan senyuman lebarnya.

"Gimana?"

Kahfi mendekatkan bibirnya ke telinga Faren, memberi tau cara caranya agar Faren bisa dekat dengan Dhafian.

"Kita mulai besok pagi."

"Siap."

⚫⚫⚫

Dhafian dan keempat teman basketnya bertengger di tangga yang menghubungkan lantai satu dan lantai dua. Murid murid jarang melewati tangga ini, karena terlihat begitu horor, walaupun tidak ada kejadian apapun di sini.

"Mau sampe kapan lo nyimpen gengsi?" tanya Nai tiba tiba kepada Dhafian yang awalnya berbincang dengan Adri, kini menatap Nai. Namun, bukannya ia menjawab, justru terdiam.

The Cruel BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang