28. Tersesat

148K 11.7K 2.3K
                                    

Gadis itu bergeming menyanyikan lagu Friend milik Anne Marie dan Marshmello, sambil memainkan air sungai dengan kedua kakinya. Sudah 30 menit, tetapi ia masih betah berlama lama di sini.

Tidak lama kemudian, ia melihat 2 anak anak, 1 cowok dan 1 cewek sedang berlari ke arah sungai sambil membawa bola di tangannya. Melihat kedua anak itu terlihat bahagia bermain bersama air sambil saling melemparkan bola, itu mengingatkannya pada seseorang, tapi tidak tau siapa.

"Kak, ayo main bareng kita."

Lamunan Faren menghilang saat anak kecil itu menarik narik tangannya agar ikut bergabung dengan mereka. Dengan anggukan semangat, ia berdiri dari duduknya, lalu menghampiri kedua anak kecil itu.

"Kakak lagi camping ya di sini?" tanya gadis kecil itu seraya melemparkan bolanya bergantian.

"Iya," jawabnya, "Nama kamu siapa?" tanyanya pada gadis itu.

"Namaku Mina kak."

"Kalo kamu?" giliran Faren bertanya pada cowok kecil itu.

"Aku Ujin kak."

"Oh..." Faren menganggukkan kepalanya berkali kali, lalu melemparkan bola itu pada Ujin.

"Kakak udah punya pacar belum?" tanya Ujin membuat Faren kaget.

"Eh, kamu masih kecil tapi pikirannya udah pacaran pacaran," tanggap Faren sambil tertawa, sedangkan kedua anak kecil yang berumur sekitar 9 tahun itu terkekeh.

"Iya tau tuh si Ujin," tanggap Mina ikut ikutan. Ujin hanya meliriknya sinis.

"Kakak tuh lagi proses move on. Kalo kalian gak tau move on itu apa, move on itu berpindah hati dari cowok yang kita suka itu." Faren mulai bercerita, tidak tau apakah kedua anak kecil itu paham, tetapi ia hanya ingin melampiaskannya saja.

"Emang cowoknya kayak apa kak, kok kakak sampe harus move on?" tanya Mina. Memang benar ya, anak kecil jaman sekarang tuh udah tau masalah percintaan, apa daya dulu saat Faren umur segitu tidak tau apa apa tentang cinta.

"Kalo menurut kakak sih, dia itu maniiiis banget kayak gula, dia juga ganteng, tinggi banget, terus jago main basket. Kalo kalian ketemu orangnya pasti juga bakalan mikir kayak aku."

"Oh iya kak?" Mina sepertinya terlihat antusias ingin bertemu dengan cowok yang dimaksud Faren itu.

"Orangnya juga ada di sini kak?" tanya Ujin penasaran.

Faren senyum senyum sendiri, seperti kerasukan setan sungai, "Mmm, ada di sini nggak ya?" katanya sambil sok berpikir.

"Kak, Kak! Tangkep bolanya!"

"Hah?" Faren hanya melongo dan sedikit kaget dengan seruan dari Mina maupun Ujin. Karena Faren tidak cekatan untuk menangkap bola, alhasil bola itu terlempar jauh ke belakang Faren.

Faren hendak mengambil bola itu, namun sudah ada seseorang yang mengambilnya dan berjalan menghampirinya, eh salah, berjalan menghampiri kedua anak kecil itu. Baru saja diomongin, orang itu sudah muncul, memang sial.

"Eotthoke," gumam Faren pelan, menolehkan kepalanya ke arah lain, tidak mau menatap Dhafian.

"Makasih ya Kak," kata Ujin menerima bola dari Dhafian. Ia hanya tersenyum membalasnya.

"Jadi ini kak, cowok yang kakak ceritain tadi?" tanya Mina kepada Faren setelah memperhatikan penampilan Dhafian.

Refleks, Faren menatap Mina dengan pupil mata yang melebar, bagaimana bisa gadis itu dapat mengetahui ciri ciri fisik seseorang? Sebentar lagi akan dipastikan Faren tidak sadarkan diri.

The Cruel BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang