2 - Sial

3.2K 180 36
                                    

"Huh ada apa sih dengan Fahri? Akh bikin badmood aja." Sherly mulai memasuki kelasnya dengan perasaan antara kesal dan galau.

Dan lebih kesalnya lagi, ketika ia melihat di mejanya terdapat coretan berupa tep-x dan spidol permanen yang bertuliskan, "Sherly love adit"

Adit itu merupakan salah satu teman sekelas Sherly. Kerjaannya di kelas itu pendiam, dan gak henti henti untuk membaca buku.


"Woy siapa yang nulis ini? Bersihkan sekarang!" Teriak Sherly tegas. Tapi sekelas mengacangi teriakan Sherly, yang menganggap Sherly hanya teriak teriak seperti orang gak waras.

"Punya telinga gak? Kok gak ada yang jawab? Takut ya? Sini yang mencoret mejaku kalau berani!" Ancam Sherly. Orang orang yang ada di dalam kelas hanya terdiam dan menatap Sherly aneh.

Tak lama kemudian, seorang cowok tinggi, berkulit putih, dengan rambut yang berwarna coklat-kehitaman, yang memiliki hidung mancung, dan bulu mata yang lentik.

Sherly sangat kenal ke cowok itu, Siapa yang gak kenal dia coba, yaitu cowok terpopuler di sekolah ini bagi kalangan cewek-cewek. Yaitu Rayhan Mandani Fathaan, panggil aja dia Rayhan

"Gue, kenapa? masalah? Kan faktanya emang kayak gitu haha, lo cocok kok sama Adit," Balas Rayhan dengan tatapan tajam yang tertuju ke arah Sherly. Mereka beradu tatapan hingga beberapa detik.

"Nih bersihin meja aku, 5 menit harus selesai!" Pengelap yang dilempar sherly buat membersihkan meja tersebut, terkena tepat pada wajah Rayhan.

Brakk!!

"Bisa sopan dikit gak?! Aku gak akan mau bersihin meja lo! Bersihin aja sendiri," Jawab Rayhan memukul meja Sherly. Jarang jarang Sherly mendengar Rayhan marah, kalau nakal sudah biasa.

"Kenapa dia yang marah ya? Yang buat salah siapa?" Sherly membalikkan tubuhnya keluar kelas.
R

ayhan terus menatap Sherly yang perlahan pergi meninggalkan kelas.

-oOo-

"Pak bisa bersihin meja saya? Kelasnya di sebelahnya kantin ya pak"
"

Oh iya iya baik," Dia segera mengambil alat kebersihannya, dan menuju ke kelas.


"Udah dibersihin mejanya, saya permisi dulu ya," Orang tersebut membawa barangnya dan keluar kelas.
"Oh iya pak, makasih ya," Sherly tersenyum berterima kasih.

Bu Anis pun datang memasuki kelas, yang merupakan guru pengajar mata pelajaran IPA.

"Baik, sekarang kalian keluarkan tugas yang ibu beri kemarin ya," Bu Anis mulai mengelilingkan kelas, menghampiri satu per satu meja anak anak.

"Loh mana bukuku? Tadi aku udah nyiapin kok." Gumam Sherly, bingung sambil mengacak acakan bukunya di dalam tas.

"Sherly mana bukumu? Atau kamu belum mengerjakan ya?" Sherly sedikit terkejut atas kedatangan Bu Anis yang telah sampai di bangkunya.

"Udah bu, tapi buku saya hilang." Sherly sudah tak sempat mencari bukunya lagi, ia pun terpaksa harus berkata jujur jika bukunya hilang.

ESPERANZA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang