14 - Ulah mereka

1K 65 9
                                    

"Fahri lo ngapain kempesin ban mobil Rayhan? Gak ada kerjaan banget." Tanya Sherly kepada Rayhan yang sedang duduk santai di kantin dengan minumannya.

"Biar lo gak bisa pulang bareng dia." Jawab Fahri santai sambil meminum.

"Ha? Gue kemarin itu tetap pulang sama Rayhan, bahkan kemarin gue bisa lebih dekat sama Rayhan." Sherly sengaja melebih lebihkan agar Fahri panas dan cemburu.

"Eh Sher ayo cepat ganti baju, gue ke lapangan duluan ya." Ajak Vela yang sedang bersama Siska.

"Iya gue nyusul." Jawab Sherly yang tersenyum pada mereka.

"Jangan harap gue mau sama lo." Sherly pun pergi meninggalkan Fahri.
Fahri hanya tersenyum kecil melihat Sherly.

"Oke sekarang materinya basket, tim cewek silahkan bermain duluan." Perintah pak Agus, guru olahraga.

"Rez mau nonton basket gak? Sekarang kelasnya Sherly olahraga." Rezi dan ketiga temannya langsung menuju lapangan karena kelasnya sedang tidak ada guru.

"Wah ada Rezi, makin semangat nih gue mainnya." Nessa melihat Rezi yang sedang menonton basket di lapangan langsung mengubah dirinya untuk bersikap cool di depan Rezi.

"Sherly jago banget ya main basketnya." Ucap teman Rezi kagum melihat Sherly.

"Bukan cuma jago, kalau lihat lo gini makin cantik deh." Pikir Rezi dalam hati, yang tak berhenti tersenyum ketika melihat Sherly.

"Rezi ngapain sih liat Sherly terus, bukan liat gue." Nessa mencoba mengalihkan pandangan Rezi, tapi mata Rezi tetap tertuju ke arah Sherly.

Nessa udah sangat kesal dengan Sherly. Hingga dia sengaja mendorong Sherly, yang membuatnya terjatuh.

"Maaf Sher gue gak sengaja." Nessa membuat raut wajah polos seolah olah kejadian itu tidak sengaja dilakukan Nessa.

"Iya gak papa kok." Jawab Sherly sedikit tersenyum.
"Duh sakit banget, gimana caranya berdiri ini." Sherly menahan sakitnya, supaya orang orang tidak khawatir.

"Eh Sherly jatuh tuh." Teriak salah satu temannya Rezi.

Saat Rezi hendak ingin membantu Sherly, malah Rayhan duluan yang membantu Sherly berdiri.

"Rayhan bawa dia ke UKS ya." Suruh pak Agus.

"Siap pak." Rayhan langsung membawa tubuh Sherly menuju UKS.
"Ray lepas, gue tetap bisa jalan." Sherly menggerakkan kakinya supaya bisa lepas dari Rayhan.

"Lo malu?" Tanya Rayhan yang masih tak melepas tangannya pada tubuh Sherly.
"Yaiyalah, nanti orang ngiranya apa lagi, lepaas Ray." Rayhan tidak mempedulikan Sherly yang udah berusaha bergerak agar bisa menjauh dari badan Rayhan.

Rayhan mengobati luka di bagian lengan dan kaki, membuat Sherly menatapnya kagum.

"Apa liat liat?!" Rayhan tetap fokus ke luka tersebut.

"Nggak kok." Jawab Sherly malu, dan berhenti menatap Rayhan.
"Udah nih." Rayhan udah menutup luka pada lutut Sherly.

"Rayhan sayang sekarang giliran tim cowok, ke lapangan yuk." Ajak Keisha manja.

"Lo gak liat? Gue lagi jagain Sherly." Keisha yang mendengarnya jijik dan kesal.

"Udah Ray, gue udah baikan kok." Sherly menunjukkan lukanya yang udah baikan pada Rayhan.
"Tuh dengerin." Jawab Keisha tersenyum.

ESPERANZA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang