"Pliss jangan diterima dong." Di dalam hatinya Sherly sangat bermohon agar Adit menolaknya.
"Cepetan jawab dong dit! Terima aja apa susahnya sih?!" Teriak Rayhan. Membuat Sherly kesal.
"Gak." Jawab Adit datar. Sherly yang mendengarnya sangat senang.
"Wah Adit lo emang teman gue, untung lo gak nerima, kalau sampai kita pacaran mau pindah sekolah deh gue, ahh senang banget akhirnya Adit menolak." Sherly kembali ke tempat duduknya dengan rasa senang."Ah gak seru nih Adit!" Teriak Rayhan dengan kesal.
Seisi kelas pun keluar menuju kantin"Kasihan banget sih Sherly ditolak sama Adit." Ucap Adara ketika menuju kantin.
"Iya, gimana mau nembak Rezi cobak, kalau Adit aja menolak Sherly yang mau jadi pacarnya." Jawab Nessa."Gimana kalau kita sebarin aja, kejadian yang tadi, bagus juga kan buat hiburan, tadi juga gue sempat foto mereka di depan kelas sih." Nessa mengiyakan saran Adara.
"Puas lo sekarang!?" Tanya Sherly mengahampiri Rayhan sambil menahan amarahnya.
"Gak lah." Jawab Rayhan mengabaikan Sherly yang lagi berada disampingnya.
"Terus mau lo apa lagi nih?!"
"Video ini boleh gue sebar gak?" Tanya Rayhan memperlihatkan videonya ke arah wajah Sherly.
"Jangan dong."
"Oke, kamu mau ke kantin kan? Beliin gue minum ya!" Ucap Rayhan yang masih memainkan hpnya.
"Mana uangnya?" Tanya Sherly."Pake uang lo lah" Pandangan Rayhan pun kini menghadap Sherly.
"Huh." Sherly pun langsung menuju ke kantin."Nih minumannya!" Sherly memberikannya ke Rayhan.
"Gue maunya rasa coklat."
"Yaudah ambil aja, ini juga enak kok." Paksa Sherly.
"Gak.""Terus gimana ini?"
"Beliin lagi lah."
"Enak banget nyuruh, emang gue apa?""Ha? Ngapain nanya ke gue, lo sendiri kan yang bilang mau lakuin aja buat gue." Rayhan langsung berdiri dari tempat duduknya, sambil mengedipkan matanya dengan bulu mata yang lentik mendekati wajah Sherly.
"Meskipun ngeselin, ternyata lo ganteng juga ya, hah nggak! Rayhan itu ngeselin, gak ganteng!" Ucap Sherly dalam hati.
"Kenapa liat terus, suka? Iya sih gue emang ganteng." Ucap Rayhan kepedean.
"Ih gak, yang liat terus itu lo, gimana sih?" Sherly pun langsung pergi lagi ke kantin.
"Lucu juga ternyata lo." Gumam Rayhan yang duduk kembali sambil memainkan HPnya.
"Ngeselin banget sih Rayhan, gak tau gue capek 2 kali ke kantin, nih juga mulut kenapa harus bilang mau nurutin perintah Rayhan segala sih, jadi nyesel kan." Sherly berjalan menuju kantin dengan kesal.
"Oh ini ya yang berani banget nembak cowoknya di depan kelas."
"Iya, dan usut punya usut cowok yang ditembak itu, cowok paling cupu di kelasnya, namanya Adit.""Oh iya gue tau Adit, dia sih agak cantik, tapi sayang tipenya rendahan."
"Paling dia udah capek jomblo, pingin banget punya pacar, jadi nembak Adit deh, tapi kasihan ya ditolak." Sherly tak sengaja mendengar percakapan orang orang ketika tak sengaja bertemu di perjalanan menuju kantin.Setelah Sherly pikir pikir, mulai tadi orang orang melihat ke arah Sherly bahkan menertawakannya karena kejadian yang tadi.
"Ini semua gara gara lo Ray! Awas aja lo." Sherly mempercepat langkahnya dan berusaha mengabaikan omongan orang lain.
"Rayhan, ikut aku yuk ke kantin." Ucap Keisha. Zeline Zakeisha. Murid kelas sebelah, terkenal populer, yang naksir dengan Rayhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESPERANZA [Completed]
Teen Fiction[ Completed ] Belum di Revisi. Esperanza. Harapan. "Andai dia tau, berharap itu melelahkan dan membosankan." -Siska "~Janganlah kamu memberi harapan, jika ujung ujungnya hanya nyakitin~" -(Part 1 cerita Esperanza) Sinopsis cerita Esperanza : - Cint...