"Ah kamu Vel, ini aku disuruh bu Ana buat gambar, kan yang punyaku ditempel di mading." Vela tau kalau Sherly bohong, karena Vela lihat akhir akhir ini Sherly sering menggambar Rayhan.
"Oh yaudah aku ke taman ya Sher." Sherly tersenyum mengangguk.
"Oke." Sherly kembali mengeluarkan kertas gambar beserta alat gambarnya kemudian ia melanjutkan aktivitasnya ketika Vela udah pergi keluar kelas.Di taman Vela bertemu dengan Rayhan yang sedang memainkan hpnya.
"Ray boleh gue duduk disini." Rayhan hanya mengangguk menikmati lagu yang sedang didengarnya.
"Rayhan."
"Ha?" Tanya Rayhan menatap Vela."Lo suka ke Sherly?" Rayhan menatap Vela bingung.
"Gak papa Ray, cerita ke gue, gue bisa jaga Rahasia kok." Vela berharap bisa membantu sahabatnya.
"Lo jangan bilang ke Sherly ya." Rayhan melepaskan headset yang sedang dipakainya.
"Iya tenang aja Ray.""Ya meskipun gue ada rasa sama dia, tapi Sherly gak akan ada rasa sedikitpun ke gue."
"Kata siapa? Lo tau gak, Sherly itu tiap hari gambar wajahmu." Vela berharap Rayhan bisa lebih semangat berjuang untuk Sherly.
"Udah lah Vel, lo gak usah bikin gue senang, Sherly bisa akrab sama gue juga udah cukup kok."
"Kalau lo gak percaya, coba aja liat bawah bangku Sherly." Vela pergi dari taman itu ketika obrolan mereka sudah selesai.
Saat semua udah pulang, Rayhan mencoba untuk melihat bawah bangku Sherly, dan ternyata benar Sherly diam diam menggambar dirinya sekitar 12 kali gambar.
"Gue gak bisa membiarkan kamu memendam rasa ini sendirian Sher." Sebelumnya Rayhan tidak pernah jatuh cinta kepada siapapun.
"Sher, pulang bareng yuk." Ajak Rayhan yang sudah siap dengan mobilnya.
"Hm gak usah, bentar lagi aku juga dijemput." Jawab Sherly tersenyum."Aku gak suka di tolak." Ucap Rayhan dengan tatapan tajam.
"Iyadeh bentar." Setelah Sherly selesau menelfon mamanya ia baru masuk ke mobil Rayhan.
"Sher."
"Ya?" Sherly menatap Rayhan bingung."Bagaimana sih seseorang bisa dapetin kamu." Sherly mengerutkan keningnya gak mengerti.
"Iya aku tau Ray, kamu lagi berkode, gue kerjain ah." Batin Sherly.
"Hm gak semudah itu sih supaya seseorang bisa dapatin aku, tapi yang bikin aku bahagia jika orang itu mengajak aku untuk pergi makan."
Rayhan hanya mengangguk mengerti."Sher kita ke tempat makan yang jual kopi pasangan itu yuk." Sherly langsung setuju dengan ide Rayhan.
"Wah ide yang bagus tuh Ray, kangen banget aku ke masakan di tempat makan itu, dan yang paling bikin gue suka itu kopi pasangan." Perut Sherly sangat tak sabar untuk diisi oleh makanan dan minuman yang lezat itu.
"Mampus gue kerjain, padahal aku gak pernah ngelakuin ini sama siapapun, lo kira gue gak peka Ray." Ucap Sherly ketawa dalam hatinya padahal sebenarnya Sherly sedang mengambil kesempatan karena dirinya sedang lapar.
"Wah tempat ini makin rame banget, lebij rame 2 kali lipat dibandingkan yang kita datang dulu." Sherly terkejut perubahan drastis tempat makan tersebut yang sebelumnya sepi sekarang yang mengantri sangat panjang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESPERANZA [Completed]
Teen Fiction[ Completed ] Belum di Revisi. Esperanza. Harapan. "Andai dia tau, berharap itu melelahkan dan membosankan." -Siska "~Janganlah kamu memberi harapan, jika ujung ujungnya hanya nyakitin~" -(Part 1 cerita Esperanza) Sinopsis cerita Esperanza : - Cint...