"Hah bosan banget hari ini, enaknya ngelakuin apa ya di hari minggu yang membosankan ini." Rayhan menidurkan kepalanya di sofa yang sedang didudukinya dengan TV yang masih menyala.
Rayhan tak berhenti memencet tombol remotenya dari nomer 0 hingga nomer maksimal, tapi ia sama sekali tidak terhibur dengan acara di TV. "Gak ada yang bagus acara TV nya, Doraemon dan Spongebob episode kali ini sudah gue lihat semua, akh bosan banget, coba hari ini sekolah bisa ketemu Sherly kan."
"Oh iya mumpung sekarang masih jam setengah 6 gue jalan jalan aja deh sama Sherly." Rayhan segera mematikan TVnya dan langsung berlari menuju kamar untuk mengambil HPnya dan langsung menelfon Sherly.
Sherly menutup telinganya dengan bantal saat mendengar telfon di HPya terus berbunyi.
"Akh siapa sih yang ganggu gue tidur." Sherly meraba raba untuk mencari telfonnya di atas lemari kecil disampingnya.
Ia mengangkat telfon tersebut tanpa melihat nama nomor yang menelfon, Sherly langsung menempelkan HPnya pada telinganya dengan mata yang masih tertutup.
"Apaan?" Tanya Sherly dengan suara serak yang merupakan ciri khasnya ketika masih baru bangun tidur.
"Lo baru bangun?" Sherly membulatkan matanya saat mendengar suara Rayhan. Dan langsung duduk.
Sherly menteliti nama yang menelfonnya, dan ternyata benar yang sedang ia telfon itu adalah Rayhan Mandani Fathaan.
"Ah iya gue baru bangun nih, ada apa?" Sherly memperbaiki suaranya agar tidak serak lagi.
"Oh gini, lo mau gak jalan jalan sama gue, nanti gue kesana naik sepeda mumpung masih segar nih udaranya, kalau lo gak mau atau masih mau lanjutin tidurnya gak papa kok."
"Jalan jalan?"
"Iya, mau apa nggak?"
"Mauu.""Yaudah gue ke rumah lo sekarang." Sherly membulatkan matanya, karena Rayhan udah berangkat untuk menjemputnya tetapi dirinya masih belum siap sama sekali.
"Jangan sekarang, gue masih belum si..." Tidak ada suara Rayhan lagi Sherly pun menatap HPnya dan ternyata benar Rayhan selalu saja mematikan telfonnya sebelum Sherly menyelesaikan pembicaraannya.
Sherly segera membuka selimutnya lalu meloncat meninggalkan kasur, dan cepat cepat berlari untuk segera mandi.
"Mama cepat dong, Sherly lagi keburu nih ada urusan." Sherly mengketuk pintu kamar mandi di lantai bawah.
"Bentar Sherly, mama baru masuk nih. Pakai kamar mandi di atas saja." Teriak Adel dari kamar mandi.
Sherly segera berlari ke kamar mandi di lantai atas agar tidak kedahuluan kak Andra.
"Kak Andra tunggu jangan masuk!" Kaki kanan Andra yang hendak masuk kamar mandi keluar lagi dan menoleh ke belakang yaitu ke sumber suara yang sedang memanggilnya."Aku masuk duluan ya kak, aku lagi keburu nih." Andra menarik baju Sherly, dan ia segera masuk ke kamar mandi tetapi tangannya ditahan oleh Sherly agar Andra tidak jadi masuk, mereka saling menahan agar tidak ada yang masuk.
"Gue duluan disini!"
"Tapi aku sedang ada urusan kak."
"Bodo amat, mending lo mandi di kamar mandi bawah aja deh."
"Ada mama di kamar mandi bawah."
"Yaudah lo tunggu kakak disini, gue cuma mandi sebentar kok."
"Sebentar apanya?! Kakak kalau mandi itu lama banget sampai 3 jam."Ayah dari mereka berdua yang sedang berperang menatap kedua anaknya sangat aneh, dengan santainya ia masuk kamar mandi. Suara tutupan pintu terdengar oleh Sherly dan Andra.
"AYAHH!!" Teriak Sherly dan Andra kesal.
"Ayah keluar Sherly mau mandi!"
"Gue mau mandi. Ayah ngalah dong sama Andra, Andra mau mandi nih." Mereka berdua saling memukul pintu kamar mandi, tapi pintu tak kunjung dibuka."Kakak sih!" Sherly memutar bola matanya kesal.
"Kok bisa gue, lo tuh yang gak mau antre.""Sherly, mama udah nih." Mendengar teriakan mamanya yang asalnya dari bawah Sherly segera berlari menuruni anak tangga, tapi ternyata di depannya sudah ada Andra yang berlari lebih cepat darinya.
"Kak Andra lo jangan masuk!" Sherly berlari mengejar Andra, tapi langkahnya tidak sebanding dengan Andra.
Dengan cepat Andra masuk kamar mandi dan menutup pintunya rapat rapat.
"Kak Andra keluar! Kan mama ngasih kamar mandi ini buat Sherly kak.""Biarin ini pembalasan buat lo karena sudah ngerebut kamar mandi gue." Teriak Andra dari dalam kamar mandi.
"Tapi kan yang pakai kamar mandinya itu ayah kak, kak Andra keluar!" Tak terdengar jawaban lagi dari dalam kamar mandi yang terdengar hanyalah suara percikan dan siraman air.
"Huh rumah aja besar tapi kamar mandinya cuma 2." Sherly menghembuskan nafasnya.
Tiba tiba HP Sherly berbunyi, Sherly melihat nama telfonnya, yang bertuliskan Rayhan Mandani Fathaan.
"Tuh kan Rayhan nelfon, pasti dia sudah sampai sekarang." Sherly beralari untuk membuka pintu tapi dia tidak melihat Rayhan.
Sherly pun menerima panggilan telfon dari Rayhan.
"Sher maaf ya, gue masih sarapan dulu nih 15 menit lagi mungkin gue udah di rumah lo.""Oh iya tidak apa apa kok." Sherly menarik dan membuang nafasnya lega.
"Ya cukup la, mandi 8 menit dan siap siap 7 menit." Pikir Sherly.Sherly menoleh kebelakang saat ada yang menepuk pundaknya. "Woy ngapain di luar, gue udah tuh mandinya." Tanpa membuang waktu lagi Sherly bersegera untuk mandi.
"Enaknya baju apa ya?" Sherly memilih baju koleksinya di lemari kamarnya tapi sama sekali tak ada yang cocok dengannya.
"Kalau baju ini bikin aku terlalu kurus deh."
"Kalau yang ini malah bikin gue jadi gendut." Pikir Sherly sambil mengaca di cermin yang lumayan besar."Nah ini nih cocok sudah simpel bikin gue jadi cantik lagi."
Sherly terkejut karena mamanya mulai tadi melihat tingkahnya dari pintu."Udah cantik kok, yaudah cepetan turun ya, Rayhan sudah nunggu di bawah tuh."
"Ah mama bisa aja." Ucap Sherly tersenyum dan mendahului mamanya
Untuk turun ke bawah."Maaf ya lama." Rayhan menatap kagum Sherly yang menghampiri dirinya.
"Wah cantik juga ya lo." Rayhan berdiri, dan berjalan keluar rumah untuk segera berangkat."Tunggu ya Ray, gue ambik sepeda dulu."
"Oke." Rayhan melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 6 tapi Sherly masih belum selesai untuk mengambil sepedanya."Maaf ya lama." Rayhan menatap sepeda yang dibawa Sherly.
"Itu sepedanya kak Andra ya?""Hehe iya, soalnya sepedaku bannya kempes." Rayhan mengangguk mengerti.
"Yaudah yuk berangkat, nanti keburu panas." Sherly dan Rayhan menaiki sepedanya dan mulai memedal sepedanya.Ternyata di luar udaranya sangat sejuk, apalagi semalaman hujan deras, dan di jalan hanya sedikit mobil dan motor yang melintas.
"Maaf ya aku ganggu kamu tidur." Ucap Rayhan melirik ke Sherly.
"Gak apa apa kok, di rumah aku gak ada kerjaan, aku senang bisa naik sepeda bareng kamu, dengan udara yang sejuk begini dan juga hanya sedikit kendaraan yang lewat disini jadi terasa jalan ini milik aku." Sherly tersenyum senang kadang ia ke tengah jalan mentang mentang jalanan sepi jadi Sherly yang menguasainya.
"Kak Arkan BANGUUN!!" Teriak Ezra tepat pada telinga Arkan.
"Ezra kamu ini ya gangguin kakak tidur aja, udah deh kamu keluar aja sana." Arkan membalikkan tubuhnya ke arah lain.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESPERANZA [Completed]
Teen Fiction[ Completed ] Belum di Revisi. Esperanza. Harapan. "Andai dia tau, berharap itu melelahkan dan membosankan." -Siska "~Janganlah kamu memberi harapan, jika ujung ujungnya hanya nyakitin~" -(Part 1 cerita Esperanza) Sinopsis cerita Esperanza : - Cint...