~Janganlah kamu memberi harapan, jika ujung ujungnya hanya nyakitin~
HAPPY READING"Woyy bangun dong! Susah banget dibangunin. Lagi enak mimpi indah kali ya?" Teriak Andra tepat di samping telingaku.
Astaga, suaranya benar-benar memekakkan telinga! Kakakku yang paling menyebalkan ini, Andrian Daylon, memang selalu punya cara untuk menjahili adik perempuan satu-satunya.
"Hoam, bau apa nih? Bau mulut kakak yang belum sikat gigi ya? Jauh jauh sana" Kataku sambil mendorong wajah Andra yang sepertinya siap menerkamku dengan mulut baunya.
Aku segera memaksa rasa ngantuk dan malasku untuk cepat-cepat menghilang.
"Hadeh, ya pasti sudah lah" katanya sambil berjalan hendak meninggalkan kamarku, "tapi kemarin hehe".
Aku memutar bola mata. Menurutku itu adalah lelucon yang sangat garing. Sesudah mengucapkan itu, kak Andra berlari keluar kamar bersama suara tawanya yang seperti nenek sihir.
"Ya ampun, aku tidak ingat punya kakak seperti dia" kataku sambil turun dari kasur. Aku pun segera menyiapkan buku untuk hari ini dan pergi mandi setelahnya.
-oOo-
Salam, namaku Kaila Sherly Sifabella. Sherly adalah nama panggilanku. Nama yang manis, bukan?
"Mau bareng gak? Cepetan dikit gak bisa ya? Yaudah deh kakak tinggal." Teriak Andra tiba-tiba dari arah luar rumah.
Huft, aku bahkan belum selesai memperkenalkan diri ke pembaca. Lagipula dia pikir aku takut dengan ancamannya?
"Ya sana berangkat duluan, nanti aku dijemput sama Fahri, cari cewek dong kak, biar ada yang nemenin kalau berangkat. Upps maaf deh kak biar nanti aku cariin cewek deh hehe." Sherly menunjukkan sederet giginya, hobi salah satu Sherly yaitu mengerjai kak Andra sampai kesal.
Dasar adik siapa nih, ngeselin banget sumpah.
"Woy sadar diri dong, kamu emang dekat sama Fahri, tapi ingat Fahri itu bukan siapa siapa kamu." Andra melajukan motornya.
"Iya iya kak, jangan iri ya, hati hati di jalan." Teriak Sherly melambaikan tangannya ke Andra yang sudah pergi menjauh darinya.
Arfadhia fahri Prasetyo. Fahri. Orang yang lagi kutunggui sekarang.
"Iya sih benar juga apa yang dibilang kak Andra, bahkan kalau aku pingin dekat sama dia, dia selalu ngehindar." Gumam Sherly.
"Duh gara gara kak Andra sih, jadi berpikiran jelek ke Fahri kan." Sherly segera membuang jauh jauh pikiran jeleknya terhadap Fahri.
"Fahri mana sih? Katanya mau jemput aku, duh mana mau hujan lagi, cobak telfon aja deh." Saat Sherly hendak menelfon, ternyata Fahri menelpon duluan.
"Sher maaf ya hari ini aku gak masuk, soalnya aku sakit nih, jadi aku gak bisa nganter kamu, biar deh bisa ditunda besok, aku besok masuk kok." Ya ini udah kesekian kalinya Fahri gak menepati janjinya.
"Yah padahal aku udah berharap, kita bisa berangkat bareng." Sherly menghela nafas, kecewa terhadap Fahri.
"Loh dek belum berangkat? Mau diantar ayah, soalnya ayah sekalian mau ke kantor, daripada kamu telat kan." Saran mama Sherly. Adelia Ratnasari.
"Iya deh ma, soalnya fahri gak bisa jemput aku. Bilang ke ayah agak cepetan ya, soalnya aku udah telat nih." Ucapnya dengan perasaan kecewa.
Gimana gak kecewa? Dia udah janji tadi malam buat jemput aku.
-oOo-
"Hai Sher." Sapa Rezi yang mengejutkan Sherly dari belakang.
Sherly menatap Rezi datar. "Apaan sih, maaf ya gue gak kaget."
"Yah kok gitu sih, padahal kalau kamu kaget kan seru." Ucap Rezi merasa gagal, karena rencananya tidak sesuai harapan.Nama lengkapnya Alfarezi Kavindra. merupakan salah satu satu sahabat curhat Sherly dari kecil.
Rezi baru menyadari bahwa hari ini Sherly berangkat sendiri tanpa Fahri. "Sendirian aja, mana Fahri?"
"Loh kamu gak tau? Bukannya fahri sekarang gak masuk?" Mereka mulai berjalan berdua menuju kelas.
"Hah? Fahri gak masuk? Aku kurang tau sih Sher, tapi tadi pagi dia nelfon aku, buat ngajak jalan nanti malam, katanya sih sama temannya dia juga, tapi gak tau temen yang dimaksud itu siapa, mungkin Zaki." Kata Rezi kebingungan.
"Hah? Padahal lagi sakit tapi malamnya ngajak jalan? Ada yang gak beres nih." Pikir Sherly dalam hati.
Rezi melambaikan tangannya pada Sherly sebelum masuk ke kelas yang letaknya disamping kelas Sherly. "Yaudah aku duluan ya Sher, nanti kalau mau curhat bilang aja."
Jangan lupa Vote ⭐ Coment 💬 Share ➡️ Makasih :)Maaf kalau ceritanya pendek, ya ini cuma awalan kok, aku akan bikin part selanjutnya lebih menarik, jadi ikutin ceritanya terus ya :)
KAMU SEDANG MEMBACA
ESPERANZA [Completed]
Teen Fiction[ Completed ] Belum di Revisi. Esperanza. Harapan. "Andai dia tau, berharap itu melelahkan dan membosankan." -Siska "~Janganlah kamu memberi harapan, jika ujung ujungnya hanya nyakitin~" -(Part 1 cerita Esperanza) Sinopsis cerita Esperanza : - Cint...