"Udah jam 8? Duh harus jemput Sherly nih." Rayhan segera memakai jaket hitamnya dan diam diam keluar dari kamar, agar Keisha tidak mengikutinya.
"Huh akhirnya bisa keluar juga, tapi kok gak ada Keisha ya dirumah? Bodo amatlah." Rayhan mulai melajukan mobilnya.
"Rayhan!" Keisha mengejutkan Rayhan yang sedang duduk di kursi belakang. Sontak Rayhan langsung mengerim mendadak.
"Apasih Ray, kamu lebay deh." Keisha menepuk pundak Rayhan.
"Ish, keluar sekarang!" Perkataan Rayhan sama sekali tak didengarkan oleh Keisha."Aku gak tau ini dimana Rayhan, kamu tega ya turunin aku di tengah jalan gini, kalau aku tersesat gimana?"
"Oke gue antarin lo pulang aja.""Gak mau, lagian kamu nanti berduaan sama Sherly, nanti orang ketiganya setan loh."
"Ya lo tuh setannya." Rayhan mulai melajukan mobilnya kembali.
"Rayhan kok gitu sih." Keisha berpura pura ngambek, agar bisa mendapat perhatian Rayhan.
"Maaf." Jawab Rayhan cuek, karena ia masih punya hati terhadap perempuan.Rayhan menghentikan mobilnya di depan rumah Keisha. "Cepat turun."
"Kok beneran diantar ke rumah sih! Aku gak mau turun meskipun kamu maksa, kamu suruh aku turun sampai tengah malam pun aku masih ada disini, kecuali kamu ajak aku ke pameran." Keisha mengangkat satu sudut bibirnya. Keisha pasti menduga bahwa Rayhan akan menuruti permintaannya.Rayhan menghembuskan nafasnya. "Oke lo boleh ikut, tapi lo gak boleh terlalu dekat sama gue." Keisha mengangguk setuju.
"Ngapain ke rumah Sherly?" Rayhan tidak merespon ucapan Keisha. Membuat Keisha ngambek.
"Hai Ray, eh Hai Sha." Sapa Sherly dan segera masuk mobil. Rayhan menyapa balik sherly tetapi tidak dengan Keisha.
Keisha baru menyadari ia duduk di belakang, sementara Sherly duduk di depan di samping Rayhan, membuat Keisha tambah bete.
-oOo-
"Kita mau ngapain dulu nih?" Tanya Arkan sambil melihat sekelilingnya.
"Naik itu, ayuk cepetan." Siska membawa Arkan pada komedi putar."Gak! Jangan itu, mending beli beli aja yuk." Siska tidak akan merubah pilihannya, akan tetapi Arkan yang harus menaiki komedi putar tersebut, dengan terpaksa Arkan mengiyakan ajakan Siska.
"Seru kan?" Tanya Siska yang sangat semangat.
"Seru apanya. membosankan." Balas Arkan sambil memainkan hpnya."Wah bajunya bagus bagus banget liat liat dulu yuk." Arkan mengikuti di belakang Siska, ia menebak malam ini pasti dihabiskan hanya untuk memilih baju.
"Nih Siska beliin buat Arkan." Siska memberikan jaket berwarna hitam yang terdapat gambar setengah love dan huruf U pada jaketnya, sementara di jaket Siska terdapat potongan dari separuh love, dan juga terdapat huruf I, sehingga jika disambung akan membentuk tulisan I ♥️ U
"Couplean sama lo? Ogah!" Arkan gak mau disangka bucin oleh teman temannya.
"Ayo dong terima, kan jarang jarang Siska baik sama Arkan, kalau gak mau Siska mau nangis nih, biar orang orang pada nyalahin Arkan." Arkan segera mengambil dan memakai jaket tersebut dan segera pergi mendahului Siska.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESPERANZA [Completed]
Roman pour Adolescents[ Completed ] Belum di Revisi. Esperanza. Harapan. "Andai dia tau, berharap itu melelahkan dan membosankan." -Siska "~Janganlah kamu memberi harapan, jika ujung ujungnya hanya nyakitin~" -(Part 1 cerita Esperanza) Sinopsis cerita Esperanza : - Cint...