"Sher bareng aku yuk pulangnya, aku mau bicara sama kamu, lagian sebentar lagi hujan, nanti mamamu marah ke aku lagi, kalau kamu sakit." Ajak Rezi yang sudah siap dengan sepeda motornya.
"Tapi lebih baik Rezi bareng Nessa aja deh." Pikir Sherly dalam hati.
"Eh maaf, biar aku bareng sama mama aja, nanti takutnya mama terlanjur jemput aku." Sherly menolak ajakannya.
"Nih bareng Nessa aja, Nes lo mau kan?" Saat itu Nessa berada di sebelah Sherly.
"Ck males banget harus ketemu sama Sherly lagi, tapi ini bisa jadi kesempatan aku buat bareng Rezi." Nessa langsung menjadi baik di depan Rezi.
"Ah orang tuaku sih emang gak bisa jemput, tapi apa boleh Rez?" Apa yang dikatakan Nessa sebenarnya bohong.
"Iya boleh." Jawab Rezi dengan tatapan yang agak datar.
"Yaudah gue duluan ya." Sherly pun langsung pergi untuk menunggu jemputan."Ping" Tiba tiba HP Sherly berbunyi karena ada pesan masuk.
"Eh nomer siapa nih?" Gumam Sherly kebingungan saat mendapat pesan dari nomer tak dikenal.Sherly mencoba untuk mengetahui nama orang tersebut, "Siapa ya?"
"Masa gak kenal aku sih sayang?""Dih gak usah balas aja deh." Gumam Sherly ketakutan. Dan menaruh HPnya di dalam saku celananya.
"Duh mama mana ya? Hujannya deras lagi." Sherly celingak-celinguk berharap mamanya segera menjemput.
"Eh Sherly, belum dijemput nih." Sapa Fahri. Yang datang menghampiri Sherly dengan seragamnya yang udah basah.
"Iya belom." Jawab Sherly tanpa melihat ke Fahri.
"Yaudah gue nunggu bareng lo aja deh." Sherly sedikit risih ketika Fahri langsung duduk disampingnya."Sher ayo bareng, hujannya makin deras nih." Ajak Rayhan dari dalam mobil.
Sherly gak ada pilihan lain, kalau lama lama menunggu nanti dia sakit, apa lagi berduaan sama si Fahri.
"Iyaa." Sherly pun masuk kedalam mobil Rayhan.
"Lah gue gimana?" Tanya Fahri masih terjebak hujan di luar.
"Emang gue pikirin." Rayhan langsung melajukan mobilnya.
"Nomer ini lagi, ngapain sih dia ngechat." Gumam Sherly.
"Kenapa Sher?" Tanya Rayhan yang melihat Sherly tampak serius menatap HPnya.
"Nih coba liat ada nomer gak dikenal mulai tadi ngechat aku." Sherly menunjukkan pesannya ke Rayhan.
Rayhan langsung melihat pesan yang diperlihatkan oleh sherly. "Dia bilang sayang ke kamu? Sampai 400 pesan lagi, dia punya hubungan ya sama kamu?"
"Ih aku aja gak kenal dia, eh dia ngirim pesan lagi."
"Apa pesannya?" Tanya Rayhan pemasaran.Sherly langsung membaca pesan yang baru saja dikirim oleh orang misterius tersebut. "Katanya, kamu lagi sama Rayhan ya? Kok dia tau sih?!"
"Eh dia ngirim lagi." Sherly mendekatkan mata pada HPnya tak percaya.
"Apaa?" Tanya Rayhan yang mulai tak fokus menyetir."Udah gak usah bingung, apalagi sampai bilang ke Rayhan, aku selalu ada di dekatmu kok, katanya." Ucap Sherly membacakan isi pesan tersebut.
"Jangan jangan dia ada di sekitar kita lagi." Ucap Rayhan.
"Aih kamu jangan nakutin aku dong." Sherly langsung melihat ke tempat duduk dibelakangnya untuk memastikan.
"Udah, kamu block aja nomernya." Saran Rayhan."Oke, eh Ray dia nelfon, mau diangkat gak?" Sherly mengarahkan HPnya pada Rayhan.
"Coba angkat dulu." Sherly langsung mengangkat telfon tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
ESPERANZA [Completed]
Novela Juvenil[ Completed ] Belum di Revisi. Esperanza. Harapan. "Andai dia tau, berharap itu melelahkan dan membosankan." -Siska "~Janganlah kamu memberi harapan, jika ujung ujungnya hanya nyakitin~" -(Part 1 cerita Esperanza) Sinopsis cerita Esperanza : - Cint...