22 - Menyesal

822 33 4
                                    

Happy Reading

~Satu satunya hal yang membuat kita bertahan adalah kita sama sama menyimpan harapan kita dulu...


"Lo tau gak gimana kabarnya Sherly?" Tanya Arkan kepada Rayhan yang baru saja masuk kelas.

"Mana gue tau" Rayhan menaruh tasnya dan segera duduk.

"Gak khawatir sama sekali ya lo, sekarang Sherly tuh sakit."
"Sherly sakit? Kenapa." Rayhan masih menunggu jawaban dari Arkan.

"Gara gara kemarin."
"Kemarin apa?" Rayhan sangat malas menunggu jawaban Arkan yang bertele-tele.

"Kan kemarin Sherly udah janji buat nungguin lo, sampai hujan deras dia tetap setia nungguin lo, waktu gue balik ke sekolah, gue liat dia sudah basah kuyup, yaudah gue antarin pulang."

"Tapi Sherly bilang baik baik aja tuh." Arkan yang mendengarnya tidak merespon.

"Ini udah kesekian kalinya kamu berbohong Sher, gara gara cowok ini." Batin Arkan memikirkan Sherly.

-oOo-

"Kalau rencana kemarin sih kurang seru, oh gue harus bikin Sherly kesal deh." Keisha mengambil hpnya, dan segera menelfon Sherly.

"Hai Sher, kamu kenapa gak masuk?" Tanya Keisha berbasa basi.

Sherly udah tidak tau lagi rencana Keisha kali ini apa. "Aku sakit." Jawab Sherly.

"Terus gimana kabarmu sekarang?"
"Ya, sudah lebih baik."

"Syukur deh, maaf ya gara gara Rayhan nolongin aku dia sampai lupa kalau punya janji sama kamu, dan kamu sampai kehujanan ya nunggu Rayhan."
"Iya gak papa kok."

"Tapi Rayhan ternyata baik banget ya ke aku."
"Baik seperti apa?"

"Rayhan sampai khawatir banget kemarin, dia membawaku ke kamar, waktu aku sudah sadar, ternyata dia masih menunggu disampingku sampai aku mendingan, dia memberiku minum, makan." Keisha sengaja membikin cerita yang bohong, agar Sherly cemburu.

Tetapi Sherly tidak akan semudah itu untuk cemburu. "Oh iya Rayhan memang cowok yang baik."

"Sher, sepertinya aku suka ke Rayhan."
"Hah?! Kamu suka ke Rayhan?" Tetapi watu mendengar kata kata yang Keisha ucapkan tadi, ia merasa ada yang aneh pada perasaanya.

"Iya, kenapa? Kamu gak suka kan?"
"Emm i-iya."

"Kalau gitu, kamu bisa kan ngasih kesempatan buat aku dekatin Rayhan, jadi kamu itu harus mundur ya."

"Aduh, maaf ya Keish, sepertinya aku harus istirahat dulu deh, pusing banget nih."

Keisha menatap HPnya yang telfonnya langsung dimatikan oleh Sherly. "Cih belum juga dibalas jawabanku udah dimatikan duluan."

"Lah kenapa aku nangis? Cemburu? Gak gak." Sherly mengusap air matanya dan segera membaringkan tubuhnya untuk menghilangkan pikirannya.

"Kenapa kejadian ini harus terulang lagi, waktu itu aku harus jauhin Rezi kenapa sekarang harus jauhin Rayhan demi orang lain." Sherly mulai menutup matanya.

-oOo-

"Rayhan ya? Ada apa?" Adel membukakan pintu, nampak seorang pria bertubuh tinggi.

ESPERANZA [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang