8. 这个字念什么-Ini Dibaca Apa

2K 191 0
                                    

"Ini kartu nama siswa-siswa di kelas ini, kamu salin dan sesuaikan dengan tempat duduknya, kemudian serahkan padaku selepas pulang sekolah".

Tanpa memandang guru itu, Bai Luoyin meraih kartu-kartu nama itu, lalu satu persatu dibacanya kemudian disalin dalam selembar kertas.

Siswa laki-laki di sekitarnya merasa iri terhadap Bai Luoyin. Ini hari kedua sekolah tapi guru cantik itu sudah meminta melakukan sesuatu.

Bai Luoyin sudah terbiasa dengan hal seperti ini. Setiap kali di ajaran baru dia akan diminta guru untuk menulis daftar siswa kelas karena tulisannya yang rapi dan indah.

Tentu saja parasnyapun seindah tulisannya.

Ketika giliran kartu nama yang hanya terbaca aksara depannya saja.

"Gu... Ke...? Rasanya tidak mungkin".

"Gu... Mu...? Siapa yang mau dipanggil nama seperti itu".

"Gu... Lang...? Janggal!!".

Merasa terjebak dalam teka-teki aksara itu, Bai Luoyin akhirnya menyerah, kemudian menepuk bahu Youqi.

"Hei, apa kamu bisa membaca ini?".

Youqi memegang kartu nama itu, kemudian memutar otak untuk membacanya. Tidak lama kemudian dia malah bersin lalu berkata. "Itu sih bukan tulisan tapi tandatangan artis".

"Saya benar-benar sangat benci orang yang seperti ini".

Sebenarnya Bai Luoyin bisa membaca setiap gaya goresan dari setiap aksara. Paling dibenci adalah jika sudah ada yang mengubah gaya gores di luar tatanan kaidah penulisan, sehingga tidak dapat diidentifikasikan.

"Kenapa kamu tidak ke sana saja menghampirinya, lalu tanyakan, nomor duduknya kan sudah tertera di kartu nama itu".

Dengan air muka yang kesal, Bai Luoyin kemudian berjalan menuju meja yang sesuai dengan nomor yang tercantum pada kartu nama itu. Tanpa basa-basi dia langsung membuka semua buku yang tergeletak di meja itu. Setiap lembar pertama dari buku-buku itu dibuka dan dilihatnya, namun semua tulisan itu sama, nama pemilik tertulis dengan gaya goresan yang tidak bisa ditebak.

"Hei, apa yang kau lakukan?!".

Tiba-tiba terdengar suara berat dan tegas.

Bai Luoyin menatapnya dengan kesal. "Saya sedang menulis daftar nama siswa kelas ini. Katakan siapa namamu?!".

"Gu Hai".

Bai Luoyin menghela napas.

"Jika kamu manusia menulislah dengan tulisan manusia".

Gu Hai terperanjat, tidak ada seorangpun yang pernah berkata kasar seperti itu di depan mukanya.

Tulisan ini dibaca hǎi?!

Masih dengan mimik bingung. Bagaimana bisa dibaca hǎi. Sungguh membingungkan.

Dengan perasaan yang masih campur aduk, Bai Luoyin akhirnya duduk kemudian menyalinnya,.

KECANDUANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang