Kelas 27 sedang memainkan permainan bola basket yang luar biasa.
Anak-anak dibagi menjadi dua tim, setiap tim dipimpin oleh Bai Luoyin dan Gu Hai. Mereka saling menghadang satu sama lain. Pertama mereka memberikan bola ke tim Gu Hai, kemudian Gu Hai mengambil bola dengan triknya, dribble-pun dilakukan sampai bola berbalik ke belakang tubuhnya dengan cepat, konsentrasi yang cukup membuat tembakan yang sempurna, penonton bertepuk tangan dengan meriah.
Kemudian Bai Luoyin mengambil bola dan melangkah maju. Dia membungkuk membawa bola ke tengah menembus dua penjaga dalam posisi sejajar. Dari jarak kurang dari setengah meter, Gu Hai menjaganya dari serangan Bai Luoyin, Bai Luoyin terus menatapnya dengan penuh konsentrasi, memperkirakan kemampuan bertahannya. Gu Hai tiba-tiba mendekati Bai Luoyin sambil tersenyum, lalu membungkuk ke depan. Dengan sangat cepat, Bai Luoyin segera melemparkan bola ke udara, Gu Hai yang berdiri di samping Bai Luoyin segera membelakangi, lalu melompat untuk menangkap bola yang berada di depan kepalanya.
Gu Hai mundur, dia kalah cepat. Bai Luoyin sudah melemparkan bola ke anak-anak yang lain, tapi bola itu terpental dua kali di ring basket. Gu Hai dengan cepat menyambarnya, kemudian membawa bola itu dengan mudah, menembus dua pertahanan, sampai akhirnya berada di depan Bai Luoyin.
Gu Hai melintas dengan memainkan tangan kiri dan kanannya secara bergantian, sementara Bai Luoyin terus konsentrasi. Tubuh mereka saling bergesekan satu sama lain demi memperebutkan satu bola, Bai Luoyin terus berusaha mencari celah, serangan Gu Hai tanpa cacat. Kedua orang bertempur semakin sengit, mengundang sorak sorai penonton di sekitar bertepuk tangan. Bai Luoyin tiba-tiba tersenyum, sebuah senyuman kebahagiaan, seolah dia menikmati permainan ini untuk waktu yang lama. Dia tersenyum begitu cerah. Sinar matahari di atas kepala menyelimuti wajahnya, melukiskan wajah muda yang penuh pesona.
Pada saat itu konsentrasi Gu Hai terputus, dan tangannya mulai mengendur.
Bai Luoyin mengambil kesempatan itu, dia merebut bola, lalu melemparkannya dengan ringan, membuat serangan tiga angka yang indah, hal itu menarik sorak sorai penonton.
Gu Hai menatap aneh Bai Luoyin, menyembunyikan beberapa titik di matanya. Kamu memang pintar! Beraninya menggunakan trik ini untuk menyihirku?!.
Sudut bibir Bai Luoyin terangkat menyiratkan kebanggaan, siapa yang mengizinkanmu pergi menuju Dewa!.
Youqi duduk di tepi lapang, sambil makan makanan ringan mengamati kedua tim yang saling bersaing. Dia dikelilingi wanita cantik, ada yang memijat punggungnya, juga ada yang menuangkan air untuknya... Tapi dihatinya tidak merasakan kebahagiaan.
Mereka ini, bermain tetapi saling bermain mata, benar-benar aneh!.
"Sudah jangan memijit lagi". Nada bicaranya tampak kesal, "Aku akan ikut bermain".
Kini lapang bertambah seorang pria kelas berat dan tampan.
Youqi bermain dengan penuh semangat, tidak masalah jika tindakannya melanggar aturan main, sungguh tampan! Hanya dengan gerak tubuhnya saja bisa membuat sejumlah wanita cantik histeris, terus berteriak, permainan basket ini seakan menjadi sebuah konser penyanyi terkenal.
Disaat ada celah, segera Youqi memanfaatkannya, dia merebut dan memberikan bola kepada Gu Hai.
Dengan cepat Gu Hai menangkap bola, gerakan ofensifnya begitu cepat menembus garis dalam. Disaat Gu Hai akan melempar bola, tiba-tiba Youqi menyambarnya kemudian berlari menjauh. Gu Hai terheran-heran. Tidak terpikir sedikitpun oleh Gu Hai untuk menjaga bola dari Youqi. Bola ini dari Youqi, ini membuktikan bahwa kita adalah satu tim. Bagaimana bisa dia mengopernya lalu merebutnya?.
Disaat Gu Hai masih kebingungan, Youqi mengembalikan bola kepada Bai Louyin.
Bai Louyin berpikir bahwa Youqi dengan sengaja menipu Gu Hai, Bai Luoyin merasa bahagia. Namun secara tidak disangka, tiba-tiba Youqi merebut bola dari tangan Bai Luoyin, dia berlari dan kemudian melemparkannya ke anak lain. Kemudian dia berlari untuk menangkap bola dari anak itu lagi....
Bai Luoyin dan Gu Hai saling berpandangan dan mereka mengerti bahwa tujuannya ikut bermain adalah untuk mengacau.
"Aw... Aw... Aww..... Jangan memukul, memukul itu tidak baik".
Walau Youqi mengerang kesakitan, dia tetap tidak lupa satu hal. Mengibas-ngibaskan rambutnya yang berantakan.
"Bagaimana bisa kamu memiliki aturan main seperti itu? Pergi... Jangan mengacau di sini. Kembalilah ke tempat asalmu dan beraksilah di sana!".
Setelah Youqi pergi, pertandingan basket berlanjut dan waktu permainan hampir berakhir, tapi skor dari kedua tim belum ada peningkatan, kedua tim mulai berkonsentrasi dan berencana untuk saling menyerang satu sama lain sebelum jam kelas.
Dalam tim Gu Hai ada seorang pria yang disebut Féi Zéizǐ (Si Pencuri Lemak), tubuhnya besar dan gemuk, dia tipe yang pemarah, suka berteriak dan bersikap brutal dalam bermain. Gu Hai merasa khawatir kalau dia akan menyerang Bai Luoyin. Jadi Gu Hai sengaja mengaturnya, dia menginstruksikan Fei Zeizi untuk menjaga pasukan inti nomor dua dari tim Bai Luoyin. Terlepas dari tipenya, Fei Zeizi begitu bersemangat. Ketika dia melihat tim lain memenangkan bola, dia selalu menghentakkan kakinya.
Sepuluh menit lagi sebelum selesai, Bai Luoyin berhasil mencetak dua kali tripoint. Fei Zeizi tidak bisa menahan kesabarannya, dia segera bergegas untuk menyerang, terlepas dari tugasnya, dia telah berayun di samping Bai Luoyin, satu tujuannya sekarang adalah menghadang bola dari Bai Luoyin yang dianggap tripointnya begitu hebat, dan ini menjadi salah satu alasan mengapa banyak orang selalu ingin menjadi satu tim dengan Bai Luoyin, mereka mengandalkan serangan tripointnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN
RomanceBUKU 1. MUSIM KE-1 悸动青春 (jì dòng qīngchūn - Gejolak Masa Remaja) Bab 1 - Bab 79 (Bersambung ke buku 2) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan :...