15. 我这才叫牛呢-Ini Yang Saya Sebut Sapi

1.8K 156 0
                                    

"Bu, saya ingin pindah tempat duduk".

Mata Luo Xiaoyu yang bening bagai kristal berkedip dua kali menatap Gu Hai diiringi senyuman yang lembut.

"Apa kamu ingin pindah ke depan?".

"Tidak".

"Lalu, apa ingin pindah kemeja paling terakhir?".

"Tidak juga".

Ekspresi wajah Luo Xiaoyu dipenuhi rasa keingintahuannya, mirip malaikat yang jatuh ke bumi.

Jantung Gu Hai berdetak kencang, tapi tidak lama kemudian keadaanya sedikit bisa tenang.

"Saya ingin pindah kursi ke Selatan".

"Iya". Luo Xiaoyu dengan sabar menjelaskan. "Ada peraturan kursi dipindahkan setiap dua minggu sekali. Deretanmu akan bergeser dari utara ke selatan".

"Bukan itu maksudku", Gu Hai mengungkapkannya dengan tegas, "Saya ingin pindah kursi di belakang Bai Luoyin".

"Pindah kursi di belakang Bai Luoyin?".

Gu Hai tertawa, "Iya karena, saya memiliki hubungan baik dengannya. Jadi saya akan lebih semangat dalam belajar jika berada didekatnya".

Luo Xiaoyu merasa heran, biasanya murid akan minta pindah kursi jika ada masalah, memindahkan kursi bukanlah hal yang mudah.

"Kau kembalilah dulu, saya akan memikirkannya".

"Sekarang!!". Gu Hai mendesaknya. "Saya ingin segera pindah kursi".

Air muka Luo Xiaoyu berubah seketika, bibir merahnya bergetar. Selama ini tidak ada seorangpun yang berani berkata seperti itu kepadanya.

"Baiklah, kau bisa langsung ganti kursi".

--------

Di dalam kelas.

Ketika Bai Luoyin menoleh ke belakang kursinya, dia langsung mempertahankan muka dinginnya. Ketika kelas akan memulai pelajaran, Bai Luoyin masih melihat Gu Hai berada di belakangnya, "Kenapa tidak kembali ke tempat dudukmu?".

"Saya sudah mengganti kursi".

Wajah Bai Luoyin mendadak hitam seperti pantat pot, dia tidak bisa menyembunyikan wajah kekesalannya.
Bai Luoyin merupakan tipe orang yang mengenal siapa yang harus disuka dan siapa yang harus dibenci. Dia lalu memutarkan badannya kedepan, dan mulai membujuk dirinya sendiri, tidak usah dipedulikan.

"Anak-anak, ayo keluarkan kertas ujian kemarin, hari ini kita akan membahasnya".

"Hei", Gu Hai menunjuk jaket putih Bai Luoyin. "Jaketmu robek tapi kenapa kamu menjahitnya dengan benang hitam?".

Dalam ketidakpeduliannya, Bai Luoyin berkata. "Ini yang disebut sapi".

"Sapi?".

"Bukankah pola sapi mencakup hitam dan putih".

"......".

Gu Hai tertawa ringan. Anak ini begitu galak tapi sekaligus lucu. Bagaimana bisa disebut sapi kalau pola hitamnya tunggal. Sepertinya harus perlu lebih banyak pola hitam yang dibutuhkan, agar bisa disebut sapi.

Gu Hai segera mengeluarkan sebuah gunting kecil untuk mengambil keuntungan dari Bai Luoyin yang sedang tertidur, diapun mulai menggunting beberapa kali di jaket Bai Luoyin.

Dalam perjalanan pulang, Bai Luoyin beberapa kali memasukkan lehernya ke dalam kerah jaket, persis seperti seekor kura-kura. Kenapa jaket ini tidak berasa hangat seperti biasanya.

--------

"Gu Hai, apa kamu sedang olah raga?".

Gu Hai menerima telepon, sedang tangannya masih berusaha memasukan benang yang berwarna hitam ke dalam lubang jarum".

"Saya sedang memasukkan benang ke dalam lubang jarum".

"Memasukan benang ke dalam lubang jarum?". Jin Lulu tertawa.

"Setelah meninggalkan rumah bahkan tidak ada yang bisa menjahitkan pakaianmu. Sungguh Tuan Muda yang malang".

Akhirnya setelah susah payah, dia berhasil memasukan benang itu ke dalam lubang jarum. Gu Hai merasa bangga dan senang. Wajahnya menyeringai menggambarkan seperti dirasuki roh jahat.

"Saya tidak menjahit untuk diri saya sendiri".

"Kalau begitu untuk siapa kau menjahitnya?!".

Gu Hai menurunkan suara teleponnya, "kenapa kamu teriak, ini bukan untuk menjahitkan baju seorang gadis. Berhentilah bertanya, kamu tidak akan mengerti".

Jin Lulu berpikir sejenak. Bagaimana bisa orang seperti Gu Hai menjahitkan untuk seorang gadis. Sudahlah tidak ada gunanya memikirkan hal ini.

"Dahai, saya begitu merindukanmu, datanglah ke Tianjin untuk menemuiku".

Gu Hai meletakan jarum jahitnya, lalu melepaskan sepatutnya, dan siap-siap untuk tidur.

"Boleh".

KECANDUANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang