75. 小哥俩斗智商-Kedua Saudara Beradu Kepintaran

2.2K 143 5
                                    

[Posisi awal kamar tidur Bai Luoyin]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Posisi awal kamar tidur Bai Luoyin]

------

Gu Hai masuk ke kamar tidur dan melihat sudah ada dua tempat tidur tunggal yang ditempatkan berdampingan di sebuah ruangan kecil lengkap dengan seprei dan selimutnya. Begitu melihatnya, saya seperti memasuki kamar asrama ganda.

"Coba lihat, kamar ini sudah kecil, ditambah ada lagi tempat tidur, untuk menempatkan kaki saja mana cukup!".

Gu Hai duduk di tempat tidurnya dengan wajah cemberut, matanya terus menatap Bai Luoyin.

"Jika tidak ada ruang untuk kaki bagaimana kamu bisa masuk? terbang?".

Bai Luoyin mengabaikan wajah kecewa Gu Hai, dia langsung menyelinap ke dalam selimutnya, dan sengaja menguap nyaman.

[Posisi setelah datang tempat tidur baru]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

[Posisi setelah datang tempat tidur baru]

"Sungguh nyaman rasanya bisa kembali tidur sendiri!".

Gu Hai mendesah di tempat tidurnya sambil menghela napas.

"Dengar ya, besok pagi kamu pasti terkena flu!".

Tanpa pelukanku, apa bisa tidur nyenyak?.

"Saya lebih bahagia kedinginan".

Bai Luoyin berbalik membelakangi Gu Hai, mengantisipasi hati Gu Hai yang rapuh.

Gu Hai mengendap-endap sambil bertelanjang kaki untuk mematikan lampu di seberang tempat tidur Bai Luoyin, ketika dia kembali, dia masih kesal, kakinya yang merasa kedinginan, mencari kehangatan di tempat tidur Bai Luoyin, dan segera berbaring di belakang punggung hangat Bai Luoyin.

Segera Bai Luoyin membalikan badannya lalu menendang perut bawah Gu Hai sampai menggiringnya kembali ke tempat tidurnya.

"Gila!".

"Kenapa kau kejam sekali? Setiap malam aku selalu memelukmu, dan kaupun bisa tidur dengan nyaman, dan ketika aku melepaskan pelukanku, kau pasti balik memelukku... Ah ...".

Gu Hai belum selesai berbicara, tiba-tiba Bai Luoyin melempar kaus kaki kotor dan baunya ke arah Gu Hai.

"Lihat saja, jika kamu berani pindah lagi, aku akan pindah tidur dengan papa".

KECANDUANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang