73. 大海劝哄因子-Dahai Meyakinkan Yinzi

2K 137 0
                                    

Setelah pulang dari sekolah, Bai Hanqi menyiapkan makan malam spesial.

Bai Luoyin mengitari meja, sampai tibalah di depan ayahnya, "Apa hari ini sebagai hari yang baik? Atau bibi Zou sudah ke luar dari rumah sakit? Belum kan? Kata dokter sekitar dua mingguan lagi!".

Bai Hanqi begitu ceria, dia berganti pakaian rapi dan berdiri dengan bangga. Bai Luoyin yang bertanya kepadanya, tapi dia sengaja tidak menjawabnya, setiap langkah dari sepatu kulitnya membuat suara keras, menciptakan nada penuh wibawa.

"Pa, kau mabuk sebelum minum".

"Ha ha ha..." Bai Hanqi tertawa keras. Setelah mencukur jenggotnya, terlihat gaya mudanya yang tampan. "Papamu ini baru saja dapat tawaran kerja!".

"Tawaran?". Bai Luoyin merasa heran. "Apakah pabrik buruk itu masih memiliki divisi pekerjaan lain?".

"Bukan dibpabrik itu, tapi ada perusahaan lain yang mencari papamu ini sebagai teknisi yang jabatannya lumayan".

Wajah Bai Luoin berubah, nada bicaranya penuh ragu, "Pa, kau tidak ditipu kan?".

"Bagaimana kamu bisa berbicara seperti itu?". Bai Hanqi menghadapinya dengan positif, "Kontrak sudah ditandatangan, dengan gaji yang bagus! Saking takutnya mereka kalalu papq tidak percaya, mereka memberi lima ribu yuan sebagai tanda terima kasihnya. Kapan-kapan papa ajak kamu kesana. kau pasti akan terkejut".

Kemudian Bai Hanqi langsung berbalik mengambil telinga babi cincang sambil bersiul.

Bai Luoyin terdiam sejenak, lalu melangkah keluar.

"Gu Hai, kesini!".

Gu Hai yang sedang mencuci tangannya di keran halaman melihat Bai Luoyin yang sedang keluar dan langsung menuju kamarnya.

"Ada apa?". ​​Gu Hai sambil mengusap tangannya dengan handuk.

Bai Luoyin menenangkan wajahnya dan mulai berkata dengan nada interogasi. "Papa... Ah! apakah itu kamu yang memberinya?".

Gu Hai pura-pura bodoh, "ada apa dengan ayahmu?".

"Kau jangan bermain bodoh denganku, siapa yang membuatmu bertindak seperti itu, memindahkan ayah ke tempat kerja lain? Apa maksudmu? Ingin memberi santunan kepada keluarga kami? Atau karena sebuah ponsel dan kamu merasa harus ada timbal balik?".

"Bai Luoyin, jujur saya tidak suka dengan kata-kata mu, apa yang dimaksud dengan bantuan? Apa yang salah dengan keluargamu? Saya tidak bisa membantu apa-apa. Setiap hari saya, melihat paman banting tulang sampai kelelahan demi keluarga ini, dia itu ayahmu, dia itu papamu, apa kau tega melihat dia tinggal di pabrik buruk itu sepanjang hari, apa kau tega?".

Bai Luoyin masih dingin, "Jangan ikut campur tentang keluarga kami".

"Coba katakan sekali lagi!". Gu Hai meninggikan nadanya.

"Walau dikatakan berkali-kali jawabanku tetap sama. Saya merasa khawatir tentang barang-barang di rumah ini nantinya".

"Kau...". Gu Hai menggigit giginya sendiri, kemudian kepalanya mulai berkeliaran ke semua arah mencari sesuatu, akhirnya dia melihat sebuah sapu lalu mengambilnya, kemudian menunjuk Bai Luoyin dan berkata, "Apakah kau percaya kalau aku bisa memukulmu?".

Bai Luoin hanya menatap Gu Hai, dia tidak mengatakan sepatah katapun, matanya begitu tajam seolah berkata, coba saja!

Setelah mereka berdua terdiam, tak lama Gu Hai menghantamkan kakinya sambil menghela napas, lalu berjalan ke depan Bai Luoyin, lalu membujuknya dengan lembut. "Saya tahu, seharusnya saya membicarakannya denganmu terlebih dahulu, tapi karena kamu galak jadi saya takut untuk mengajakmu berunding, sebelum saya membuka mulut bisa-bisa kau sudah membunuhku terlebih dahulu. Yinzi, tidak ada maksud lain, saya tulus memindahkan paman ke tempat yang kebih layak, saya yakin dia tidak akan terlena oleh jabatannya, dia tidak akan ongkang-ongkang kaki membaca koran sepanjang hari sambil minum teh. Dia juga akan berpikir untuk memberi makan kalian, saya hanya merasa bahwa dia orang yang pintar, kalau tidak, bagaimana dia bisa punya anak yang pintar sepertimu? saya hanya ingin memberikan kesempatan yang baik untuknya agar bisa merasakan hidupnya tidak sia-sia, setidaknya di depan bibi Zou, dia bisa berdiri tegak kan?".

Walaupun Bai Luoyin tidak berbicara satu patah katapun, tapi dari matanya bisa terlihat dia begitu kusut. Satu sisi dia sangat mencintai ayahnya, di sisi lain dia merasa tidak dibenarkan jalan seperti ini, kenapa harus Gu Hai yang bisa membawa papa kepada musim semi? Saya merasa bahwa saya tidak bisa berbakti untuk ayahku.

Gu Hai mengusap rambut Bai Luoyin. "Coba kau lihat, beberapa hari yang lalu ketika saya membantu Bibi Zou, bukankah kamu tidak merasa keberatan? Ini ayahmu bagaimana bisa kamu membuat kesulitan untuknya?".

"Ini beda".

"Apa bedanya?".

Bai Luoyin tidak bisa mengatakan mengapa, tapi dia tetap merasa tidak nyaman.

"Zaman sekarang jabatan dan koneksi lebih kuat, dalam bersosial kamu dapat memanfaatkan koneksi itu dengan baik, bukankah ini sangat bagus, bagaimana kamu begitu keras kepala?".

"Bukan..." Bai Luoyin memasang wajah canggung, "Saya juga punya banyak teman. Teman saya sering membantuku, tapi tidak tahu kenapa saya tidak bisa menerimanya jika menyangkutmu".

Ya! Lalu apa masalahnya?.

Gu Hai memiliki jawaban yang ambigu

"Yinzi...!". Suara nenek Bai terdengar keras.

Bai Luoyin memandang Gu Hai sekilas, "Ayo!".

Lalu dia membuka tirai dan keluar.

KECANDUANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang