"Youqi... Youqi... Youqi...".
Murid-murid perempuan yang menjadi penggemarnya benar-benar berteriak histeris, Bai Luoyin yang berdiri disamping mereka, membuat telinganya menjadi mati rasa, dia mencibir kelakuan mereka dalam hatinya.
Pria tampan itu melangkah menuju besi horizontal dan berhenti di bawahnya, seluruh besi horizontal itu seolah menjadi bersinar karena ketampanannya. Semua mata dari murid-murid perempuan menatapnya dengan penuh kekaguman.
Sebelum melakukan pull-up, dia berhenti dan memegang tangannya untuk menunjukkan agar semuanya harap tenang, tindakannya sangat menakjubkan di mata para siswa perempuan.
Bai Luoyin meyakini bahwa Youqi paling bisa melakukannya sampai tiga kali hitungan.
Youqi mulai menguasai media pull-up. Di tengah sorak sorai, kedua tangannya bekerja keras memberi kekuatan sepenuhnya, kepalanya berhasil terangkat melewati besi yang melintang.
Lalu, dia tidak punya kekuatan lagi.
Youqi akhirnya terjatuh.
Para murid laki-laki mencemoohnya, tapi sebaliknya, murid-murid perempuan sangat terpesona, "Idola kami begitu sangat lucu walau tidak bisa melakukannya".
Bai Luoyin menepuk dada Youqi, "Sepertinya kau gagal melatih ototmu, lain kali kancingkan bajumu dengan benar".
Youqi menjawab kesal, "Kaupun masih belum tentu lebih baik dari saya".
Bai Luoyin berjalan menggantikan posisi Youqi.
Guru mendongakan sedikit wajahnya, melihat Bai Luoyin yang sedang gugup. Dia memprediksikan bahwa Bai Luoyin tidak akan lebih dari sepuluh hitungan.
"1, 2, 3....".
Seiring dengan berlalunya waktu, wajah guru semakin memburuk, Dia benar-benar tidak menduga bahwa masih ada kualitas fisik yang bagus di kelas ini. Telapak tangannya mulai berkeringat ketika hitungan hampir mencapai tiga puluh.
Youqi terkejut. Saya kagum dengan pepatah bahwa di dalam mangkuk nasi tidak ada makanan.
Dihitungannya yang ketiga puluh, Bai Luoyin sudah sedikit melemah, tetapi seharusnya tidak ada masalah untuk melakukan sepuluh kali hitungan lagi. Tapi dia ragu dan akhirnya melepaskan tangannya, lalu pergi.
Gemuruh sorak terdengar di sekitar, angka ini sudah cukup baik. Tidak terlihat wajahnya yang memerah dan napasnya yang tersengal. Sepertinya tenaga Bai Luoyin tidak berkurang sedikitpun, hal ini membuat iri disetiap siswa laki-laki.
Selanjutnya, tinggal Gu Hai yang tersisa.
"Ayo bangun!!".
Sambil mengangkat dagu nya, dan terlihat seperti tidak memandang Gu Hai.
Seseorang berteriak dari tengah kerumunan, "Pak, Gu Hai telah melakukan seratus kali push-up, biarkan dia melakukannya lagi di kelas berikutnya, kalau harus melakukannya sekarang bukankah ini namanya tidak adil".
Guru itu berpura-pura menyetujuinya, lalu memandang Gu Hai. "Apakah kamu ingin melakukannya di kelas berikutnya?".
"Bapak terlebih dahulu".
Dengan sedikit terkejut di dalam hatinya, guru itupun melihat sekilas sekitarnya.
Gu Hai berkata dengan sopan, "Silakan bapak memulainya terlebih dahulu, saya akan menunggu sampai bapak selesai, setelah itu giliran saya".
Wajah guru itu tiba-tiba menjadi gelap, "Kamu merasa hebat!".
Para siswa yang berkerumun mulai mencemooh dan berteriak, "Bersama! Bersama!".
Guru tidak bisa percaya atas semua ini.
Dia hanya seorang pelajar, bukan prajurit, bukan tentara, bukan militer, dia tidak pernah mengikuti latihan khusus. Sangat tidak mungkin! Dia pasti hanya menggertak dan mencoba menakutiku saja!
Kemudian guru itu mulai mendekati besi horizontal, dan berdiri dengan tegap di bawahnya. Gu Hai segera menjauh dari kerumunan, dia tidak takut untuk melakukannya bersama-sama. Bagaimanapun dia tetap akan jadi guru.
"Titip jaketku".
Gu Hai melepaskan jaket seragam sekolahnya dan melemparkannya ke sekelompok anak laki-laki.
Seseorang menangkapnya, kemudian Bai Luoyin mengulurkan tangan kepada orang yang menangkap jaket Gu Hai, "Sini, berikan padaku. Biarkan saya yang memegangnya".
Tanpa pikir panjang, anak itu langsung menyerahkannya dengan pandangan tetap kedepan.
"1, 2, 3, 4 ...".
Gerakan Gu Hai begitu cepat bergerak naik turun, sementara Bai Luoyin sibuk di sisi lapang. Dalam hatinya dia ikut berteriak untuk Gu Hai. Ayo semangat! Lakukan dalam waktu yang lama. Pecahkan rekor sampai beberapa ratus.
Pada awalnya, kedua orang itu cukup setara dan gerakan mereka sangat cepat. Sorak-sorai para siswa meningkat satu demi satu, sangat jarang untuk mengadakan kompetisi yang begitu sengit.
Tenaga guru mulai menurun, gerakannyapun semakin melambat. Di samping itu Gu Hai masih terlihat stabil, tidak terlihat sedikitpun ekspresi lelah.
"Pak, Gu Hai telah membuat seratus kali hitungan, bapak baru mencapai tujuh puluh!".
Kalimat itu menyebabkan fisik guru semakin melemah dan akhirnya ambruk.
Sisa waktu itu menjadi benar-benar pertunjukan Gu Hai sendiri.
Benang hitam di tangan Bai Luoyin telah habis, Bai Luoyin kemudian beranjak untuk menuju kerumunan, terlihat Gu Hai masih melakukannya di bar horizontal. Butiran besar peluh mengalir hingga ke lehernya. Lengannya yang terlihat semakin melemah dan napasnya sangat berat, tetapi dia masih bersikeras untuk terus melanjutkannya.
Guru itu sudah pergi menepi, kemudian dia berdiri di tengah kerumunan yang bersorak-sorai, dia tidak berkata sepatah katapun, yang ada hanya merasa telah dikalahkan.
Dalam waktu yang bersamaan, Bai Luoyin diam-diam menatap Gu Hai, jantungnya berdetak kencang. Dia sudah bisa menebak bahwa Gu Hai-lah yang akan jadi pemenang. Terlepas dari karakternya, akhirnya Bai Luoyin mengakuinya kalau Gu Hai memang yang terbaik.
Bel sekolah sudah berbunyi, Gu Hai segera melompat turun dari besi horizontal. Tidak ada yang menghitung berapa banyak jumlah yang diraih Gu Hai, namun itu tidak lagi penting, kini semua sudah tahu bahwa Gu Hai sudah mampu melebihi dari harapan mereka.
"Hei, kamu sangat hebat!". Seorang anak laki-laki menepuk bahu Gu Hai.
Kemudian Gu Hai mengambil jaket seragam sekolah yang dia titipkan tadi, lalu melemparkannya ke pundaknya sambil berjalan menuju ruang kelas.
Bai Luoyin berjalan perlahan di belakang kerumunan, Youqi berada di sampingnya. Di belakang mereka adalah sekelompok siswa perempuan yang membicarakan kekagumannya kepada Gu Hai.
"Ya Tuhan, saya suka".
"Saya tidak berdaya, benar-benar terlalu kuat".
"Kenapa baru sekarang menemukan seorang pria seperti ini?".
"......".
Wajah Youqi menjadi dingin seketika, hari ini benar-benar memalukan, mendengar gadis-gadis di belakang berbicara tentang Gu Hai. Youqi tidak bisa melakukan apa-apa selain mendesah.
"Berapa banyak kekaguman yang akan diberikan kepadanya dalam pelajaran seperti itu?!".
Bai Luoyin terus berjalan di jalannya sendiri, menghiraukan ocehan disekitarnya.
Youqi mengibaskan tangannya di depan mata Bai Luoyin, "Apa yang kamu pikirkan?".
Bai Luoyin tertawa. "Tidak ada".
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN
RomanceBUKU 1. MUSIM KE-1 悸动青春 (jì dòng qīngchūn - Gejolak Masa Remaja) Bab 1 - Bab 79 (Bersambung ke buku 2) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan :...