46. 悲催的两口子-Pasangan Yang Menyedihkan

2K 142 0
                                    

Jalan yang indah dengan deretan pepohonan memagari vila-vila bergaya Eropa yang rapi di kedua sisinya. Sebuah jendela kecil berbentuk busur melingkar dilapis batu plester memberi kesan yang elegan. Sambil duduk di dalam mobil, pandangannya terlempar jendela itu. Matanya yang memancarkan kedamaian tetapi ada keheningan yang menyelimutinya.

"Komandan, anda telah sampai".

Dua pemuda berpakaian seragam militer segera membuka pintu mobil, kemudian Gu Weiting turun dari mobilnya, kedua petugas membuka pintu villa, dengan hormat mendampingi Gu Weiting masuk.

"Sudah pulang!". Dengan semangat Jiang Yuan menariknya ke dalam ruangan, sambil tersenyum ia membuka kancingnya. "Makanan akan siap dalam beberapa menit lagi, saya pikir kau tidak akan pulang hari ini. Saya akan memanaskannya kembali".

Wajah dingin Gu Weiting yang membeku, akhirnya mereda sedikit. Setelah mengganti bajunya, Gu Weiting pergi ke kamar mandi dan hendak mencuci tangannya. Tiba-tiba dia melihat thumbler Gu Hai di rak, air keran terus mengalir, sementara Gu Weiting tidak menyadarinya.

Disaat makan malam, Jiang Yuan dengan hati-hati bertanya, "Xiaohai masih tidak mau kembali?".

"Tidak perlu dipikirkan, anak itu keras kepala. Jika saya tidak membiarkannya mengalami kesulitan, maka selamanya dia tidak akan pernah tahu rumah sendiri akan lebih baik daripada hidup di rumah orang".

Jiang Yuan mendesah, mengungkapkan kesedihannya dalam pipinya yang lembut, "Tapi bukankah itu terlalu berlebihan! dia masih berusia tujuh belas tahun, masa-masa ini adalah masa yang paling menentukan, jika benar-benar merasakan kepahitan, dan itu meninggalkan sayatan di hatinya, saya khawatir dia akan benar-benar membencimu selamanya".

"Dia orang besar, bukan tipe orang rapuh, dia bisa menanggung derita untuk pelatihan dan pengalaman hidupnya, sama seperti ketika saya masih muda......".

"Disaat kau masih muda, apakah ada limbah minyak itu?". Jiang Yuan menyela perkataan suaminya, "Saat kau masih muda adakah tempat minum susu dari melamin? Disaat kau sakit, apakah ada dokter yang akan meresepkan obat beracun untukmu?...... Zaman sudah berbeda, memberi hukuman dengan cara itu tidak akan memberinya pelatihan dan pengalaman hidup, melainkan akan membawanya masuk ke dalam penderitaan, hal itu akan menyebabkan dia akan menjadi rentan dalam bersosial".

Gu Weiting tindak menyangka bahwa isterinya akan berkata pedas seperti itu, tapi hal itu membuat lidahnya menjadi kelu, dia tidak dapat menemukan kata-kata untuk membantahnya, dia lebih memilih untuk meneruskan makannya.

Jiang Yuan mengaduk nasinya dengan sumpit, matanya melirik ke arah suaminya, lalu bertanya, "Kalau tidak, biarkan saya yang akan berbicara padanya?".

"Kamu tidak usah menemuinya, dia tidak akan memberikan wajah ramahnya".

"Saya akan mencoba menemuinya! Cobalah lihat, dia pergi karena saya, intinya, dia sama sekali tidak mau melihat saya dalam kehidupannya! Jika saya bisa merubah pikirannya yang ideologis, pasti dia akan mengubah kesannya terhadap saya, dengan begitu bukankah masalah antara ayah dan anak akan terpecahkan?".

"Tidak perlu khawatir!". Gu Weiting memberikan beberapa lauk kepada isterinya, "Kau juga harus memikirkan anakmu! dia selalu menjalani kehidupan yang sulit, pikirkan tentang bagaimana caranya supaya dia mau datang secepat mungkin. Jika dia tidak ingin tinggal di rumah ini, saya bisa mengatur rumah yang lain, bukankah rumah di guómào qiáo itu kosong? biarkan dia pindah di sana".

"Itu tidak pantas". Jiang Yuan meletakkan sumpitnya, "Rumah itu hak Xiaohai, jika kau membiarkan Luoyin tinggal di sana, maka Xiaohai tidak akan main-main lagi denganmu".

"Hmmm.....". Wajah Gu Weiting mendadak gelap, "lihatlah, bukankah dia tidak mau kembali, jadi untuk apa saya masih mau memberikan rumah untuknya?".

"Saya akan bicara dengan Xiaohai agar dia mau kembali". Jiang Yuan menarik-narik lengan suaminya dengan tatapan memohon.

Gu Wei berhenti kemudian mengangguk.

"Lalu bagaimana dengan Luoyi?".

Ketika nama itu disebut, Jiang Yuan langsung merasa khawatir, "Saya juga tidak tahu apa yang harus,saya lakukan, dia bahkan tidak mau melihat saya!".

"Baik, jika begitu biarkan saya yang akan menemuinya".

"Ah?". Jiang Yuan terkejut.

Gu Weiting meletakkan sumpitnya, "Saya akan pergi dan berbicara dengannya".

"Ini... Anak ini sangat keras kepala, kau...... Jangan terlalu keras kepadanya". Jiang Yuan khawatir anaknya akan menderita.

"Tenang saja!" Gu Weiting menggenggam tangan isterinya dan menghiburnya. "Saya tahu batasan saya".

KECANDUANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang