Di pagi hari, Dan Xiaoxuan menggeliat dan berjalan ke Gu Hai, melenggak-lenggokkan tubuhnya.
"Bisakah kamu memberitahuku soal ini?". Bai Luoyin mendengarnya, segera berdiri dan memberikan tempat duduknya kepada Dan Xiaoxuan.
Gu Hai sekejap melirik Bai Luoyin, matanya penuh dengan sengatan.
Dan Xiaoxuan kemudian mengeluarkan selembar kertas, matanya yang menawan menatap Gu Hai dengan tajam, bibirnya sedikit berirama. Hal yang paling menakjubkan adalah dia memakai seragam yang terbuka bagian atasnya, sengaja badannya dibuat condong ke depan, menyebabkan pemandangan dua bunga putihnya (payudara) itu terlihat tepat memasuki mata Gu Hai.
"Saya tidak tahu jawaban dari pertanyaan ini".
Bai Luoyin yang bersandar di sisi mejanya sambil memandang dua orang itu dengan penuh minat.
Gu Hai dengan sabar menjelaskannya kepada Dan Xiaoxuan.
"Apakah kamu sudah mengerti?".
Mulut Dan Xiaoxuan mulai berbicara dengan manja. "Kamu menjelaskannya terlalu cepat. Saya tidak bisa memahaminya".
Sambil mengangkat kedua kepalan tangannya diantara kedua payudaranya dan kemudian menekannya secara bersamaan.
Kemudian dua anak laki-laki datang menghampiri dengan alasan menyerahkan buka pekerjaan rumah, padahal pemilik buku pekerjaan rumah itu semuanya ada di baris depan.
"Tolong, jelaskan lagi padaku".
Dan Xiaoxuan menarik lengan Gu Hai dan mengayun-ayunkannya. Karena terlalu semangat tangan Gu Hai sampai mendarat di dadanya. Dia tersipu malu tersenyum dan berpura-pura merapikan pakaiannya, tapi sebenarnya pada saat dia merapikan pakaiannya, dia sengaja menariknya ke bawah, menyebabkan kerah lehernya semakin terbuka.
Kali ini Gu Hai menjelaskan dengan sungguh-sungguh.
Akibatnya, semakin banyak Gu Hai menjelaskan, semakin Dan Xiaoxuan tidak mengerti. Kemudian Dan Xiaoxuan memindahkan kursinya lebih dekat, dengan alasan agar dapat lebih jelas melihat apa yang sedang dijelaskan oleh Gu Hai.
"Tolong jelaskan lagi".
Kaki Dan Xiaoxuan dengan lembut menyentuh kaki Gu Hai.
"Baiklah, saya akan lagi".
Gu Hai ingin tahu apa yang akan dilakukan gadis itu.
"Pertama-tama, kamu harus tarik garis bantu pada dua titik ini, dan kemudian...".
Kemudian Dan Xiaoxuan menyipitkan matanya, mengamati secara mendalam, warna biru (warna kulit bekas cukuran janggut) di dagu Gu Hai yang terlihat sangat jantan, gerak bibir tipisnya yang menawan membuat Dan Xiaoxuan semakin tak berdaya. Kemudian matanya bergerak turun mengamati lengannya yang kuat dan kakinya yang ramping.
Tiba-tiba Gu Hai merasa tangannya menyentuh area yang lembut.
Ketika Gu Hai melihat ke bawah, merasakan bahwa darahnya mendidih hingga ke ubun-ubun, Dan Xiaoxuan sengaja meletakkan tangan Gu Hai di pahanya, kemudian menjepitnya diantara dua pahanya. Ketika Gu Hai mencoba menarik tangannya, dia mendengar desahan lembut Dan Xiaoxuan.
Walaupun Gu Hai pernah bertahun-tahun di sekolah swasta, dia belum pernah melihat gadis yang begitu berani.
Youqi yang berdiri di sampingnya merasa terkejut.
"Gadis ini begitu menggoda!".
Bai Luoyin hanya bisa tersenyum dan mengangguk, "Dulu semasa masih satu kelas denganya, saya salah satu korbannya".
"Oyah?". Youqi tertawa. "Berarti hasrat seksualnya bisa terpuaskan".
Bai Luoyin hanya tertawa tidak berkata apa-apa lagi.
Setelah Dan Xiaoxue pergi, Bai Luoyin kembali duduk di kursinya dan memperhatikan mata Gu Hai yang penuh makna.
"Bagaimana?".
Gu Hai melihat Bai Luoyin yang sengaja ingin menggodanya. Dia hanya bisa membuang nafasnya.
"Saya tidak akan tergoda olehnya".
Bai Luoyin memasang muka mengejek dan seakan tidak percaya dengan kata-katanya.
Kemudian Gu Hai langsung menarik tangan Bai Luoyin dan meletakkannya di area selangkangan milik Gu Hai, lalu menekannya sambil menunjukkan senyum nakal di wajahnya.
"Bagaimana? Saya tidak berbohong kan? Masih lemas kan!".
Kata yang terakhir diucapkannya begitu tegas.
"Apa hebatnya menunjukan hal ini? Jika kamu memiliki kemampuan untuk bisa menjadi keras, tunjukan padaku sekarang juga".
Kemudian Gu Hai mendekatkan mulutnya ke telinga Bai Luoyin, sampai hawa panasnya terasa masuk ke telinganya.
"Kamu hanya perlu menggeseknya dua kali saja, maka tidak akan sulit bagiku".
Tangan Bai Luoyin yang masih berada di gundukan daging Gu Hai, seketika dia menariknya.
"Benar-benar tidak tahu malu!".
Gu Hai tertawa sedikit nakal.
"Permisi, apa Gu Hai ada di kelas ini?".
Suara yang tak asing itu menerobos ke telinganya dan kemudian menghentikan senyum di wajahnya.
"Gu Hai, ada seseorang yang mencarimu!".
Kemudian Gu Hai memutarkan kepalanya dan terlihat wajah marah Jin Lulu muncul dari arah pintu belakang...
KAMU SEDANG MEMBACA
KECANDUAN
RomanceBUKU 1. MUSIM KE-1 悸动青春 (jì dòng qīngchūn - Gejolak Masa Remaja) Bab 1 - Bab 79 (Bersambung ke buku 2) Diangkat dari novel kisah percintaan karya 柴鸡蛋 (chái jī dàn) Judul Asli : 你丫上瘾了 (nǐ ya shàngyǐn le) Judul : 上瘾 (shàngyǐn) Dikenal Juga Dengan :...