8. Perasaan Wahid

3.7K 194 29
                                    

Aku merasa sakit ketika istriku mengatai dirinya sebagai pelacur. Seperti ada yang menusuk hatiku dan perih tanpa ada rasa bersalah yang tidakku ketahui menusuk ke relung hatiku.

"Kalau kamu mau menyentuhku anggap saja aku pelacur"

"Biarin kenapa emangnya? Apa peduli lo sama pelacur ini?. Kata demi kata yang terus menghantui pikiranku.

Apa aku salah mencintai istriku sendiri? tidak mungkin jika aku salah Allah tidak akan membiarkan pernikahan ini terjadi, Allah hanya mengujiku saja seberapa layaknya aku dapat sabar dengan ujian ini.

Flashback On
Malam ini malam pernikahanku.
Aku merasa bahagia sekaligus merasa damai. Bagaimana tidak dia yang aku cintai kini resmi menjadi istriku. Aku bahagia sekali.

Semua yang terjadi dianggap istriku  hanya karena janji. Ayah kami menjodohkan kami ketika mereka di pondok. Dan takdir perjodohanlah yang dapat diterima oleh istriku. Dia menganggap bahwa semua terjadi karena ulah Ayahnya. Bukan berdasarkan karena cinta tulus dariku.

Jika aku ingin mengubah istriku, aku harus memiliki kesabaran yang tinggi dan penuh tanggung jawab. Janjiku padanya aku akan mengembalikan rasa cinta yang telah hilang darinya. Dan mungkin akulah lelaki yang tidak tau menau apa yang akan aku lakukan jika seorang Istri menolak kemauan suaminya. Bukankah itu dosa? dan apalagi terhadap sikapnya yang sering sekali mengomeliku disepanjang waktu.

Aku harap pindahnya kami kerumah baru akan dapat membuat hati istriku sedikit berubah. Tapi kenyatannya berbanding terbalik dia semakin membenciku.

Malam ini aku merenung kembali diatas balkon rumahku. Mengingat betapa cantiknya istriku saat memakai baju pengantin.

Aku menikahimu karena aku yakin denganmu. Allah telah menjawab do'aku perihal jodoh. Dan kaulah jodoh yang di kirimkaNya untukku.

"Umi ngak nyangka anak Umi udah mau nanggung beban keluarganya lagi. Kamu sudah siap nak?". Lintas memorynya

"Umi apa Wahid bisa merubah cara pandang nisa lagi umi?"

"Insya Allah jika kamu yakin Allah pasti akan bersama kamu dan Allah pasti mendukung jika itu kebaikan dan benaran. Tapi kamu harus ingat! setelah Ijab nanti statusmu sudah menjadi berat, kamu harus bertanggung jawab atas semua yang dilakukan istrimu. Dan ketahuilah Allah semua para malaikat dan manusia telah menjadi saksi atas penyerahan istrimu ke kamu"

"Iya Ummi Wahid yakin. Terimakasih banyak ya Ummi karena ummi telah memberi Wahid banyak sekali pelajaran"

Masjid yang biasanya terisi hanya sebagian banyak pria itu mulai banyak didatangi para saksi pernikahan.

Teman Annisa banyak sekali yang menghadirinya dan dan hal itu membuat wahid gugup. Bibirnya kelu berat untuk mengucapkan lafal itu. Selangkah lagi wanita yang ia cintai resmi menjadi kekasihnya. Sebab itulah dia gugup di depan ratusan mata yang menyaksikannya mengambil Annisa dari orang tuanya. Penyerahan itu membuatnya merasa akan bertanggung jawab yang sangat besar dan tidak mudah kepada Annisa nantinya.

Wahid mengucapkan lafal itu dan akhirnya mereka telah resmi menjadi kekasih halal kini.

Flashback off

Tidak disangka Wahid benar-benar mencintainya. Apalagi dia sangat tertarik dengan wanita yang berambut panjang. Dia suka wanita yang menjaga mahkotanya. Karena rbut adalah mahkota wanita. berarti jika dia memanjangkan rambut marena dia ingin merawat mahkotanya dan dia tidak mau memotong mahkotanya yang berharga itu.

Aku berharap dia yang akan menjadi pendampingku di surga Allah nanti. Dan aku ingin dia menepatkan diriku di hatinya Annisaku Humairahku.

Aku pasti bisa merubah perasaannya yang telah mati akan cinta. Keyakinan Wahid terhadap takdir Allah membuat dirinya terus berkhuznuzon pada Allah. Dia yakin lambat laun istrinya pasti dapat berubah. Karena itulah Wahid tidak mau melepaskannya.

Sebab aku mencintai cinta bukan karena janji melainkan hatiku yang berbicara. Dia ingin memberimu cinta yang tulus sederhana, dan dia tidak ingin melihatmu menangis lagi hanya karena cinta yang tidak terbalaskan dan tidak kamu jumpai lagi.

***

Makin bosan ya ceritanya?
Kalau iya ana mohon maaf ya soalnya ana baru belajar dan bukan profesional dalam berkarya.

Btw ada typonya ngak? Jika tidak Alhamdulillah deh.
Gimana parrnya kali ini? Suka ngak?.
Kasih saran dong dan kritiknya maunya cerita ini di apain? Dirubah alurnya atau sekalian hapus saja cerita ini?

Oke sekarang makasih banyak ya yang udah mau baca, komen dan vote cerita  semoga cerita ini bisa naik Ranknya di Spiritual Aamiin ya Allah. Mohon bantuanya ya readers yang baik hati, rajin nabung pahala.

Dan maaf ya part ini paling sedikit katanya.
Semoga suka cerita ini😊😁 Aamiin.

*Jadikanlah Al - Qur'an sebagai petunjukmu yang tiada duanya.

Setulus Cinta WahidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang