Setibanya dirumah Bunda Dia keluarga kecil itupun disambut oleh keramaian. Berita duka telah sampai ketelinga kerabat juga desa di tempat Bunda Dia tingggal.
Berita duka ini tidak pernah sekalipun disangka oleh tetangga Bunda Dia. Tapi memang benar sudah 2 hari Bunda Da tidak menampakkan aktivitasnya di rumah.
Sebenarnya apa yang terjadi kepada Bunda Dia?
Dan tibalah saatnya kini di pemakaman. Tangisan Annisa semakin menjadi - jadi sekarang, saat ia teringat bahwa tadi Wahid sempat mengajaknya untuk shalat mendo'akan yang terbaik untuk Bundanya namun dia hanya menitipkan do'a untuk Bundanya.
Ini semua salahku aku anak yang durhaka Bunda aku hanya menitipkan do'a untuk kesehatan Bunda tadi.
"Bundaaa maafkan Nisa Bunda"
"Wahid tenangkan istrimu hid, kalau dia terus saja begini nantinya kita bisa susah hid". Ucap Abinya
"Nisa sudah aku bilang kamu jangan bersikeras Nisa kamu tenang ya sayang kamu tidak boleh meratapi kepergian Bunda dengan cara kaya gini"
"Wahid bawa Nisa pulang hid!". Bentak Uminya
"Tidak aku tidak mau pulang" histerisnya
"Kalau kamu mau tetap disini kamu jangan seperti ini Nisa!". Ucap Uminya dengan suara tinggi lagi.
Bersedih ketika ditinggal pergi oleh seseorang itu boleh apalagi jika untuk selamanya. Karena perasaaan sedih adalah sikap manusiawi kita sebagai hamba Allah, itu pertanda bahwa kita memiliki hati yang tidak mau untuk terpisah denganya.
Tauladan umat islam Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun pernah bersedih ketika ditinggal wafat putranya ibrahim dan juga putrinya, Rasulullah pernah bersabda:
Sesungguhnya mata akan meneteskan air dan hati akan bersedih. (Akan tetapi) kami tidak akan mengatakan kecuali apa yang akan diridhai Rabb kami sesungguhnya kami sungguh sangat sedih dengan kepergianmu wahai ibrahim". (HR. Al -Bukhari).
Al-Bukhari meriwayatkan dari Anas radhiallahu anhu bahwa ia berkata: Aku menyaksikan putri rasulullah shallallahu alaihi wasallam duduk di atas kubur, dan aku melihat kedua matanya menetekan air mata. (HR. Al-Bukhari).
Hadist tersebut menjelaskan bahwa bersedih atas meninggalnya seseorang diperbolehkan.
Sayyid Sabiq, rahimahullah dalam fiqih subnah berkata: Para ulama sepakat, di bolehkan menangisi mayit jika tidak disertai teriakan dan ratapan"Berikut adalah dalil diharamkanya meratapi orang yang meninggal:
Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairoh radhiallahu anhu ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wassalam bersabda, ' Dua hal yang ada pada manusia dan keduanya menyebabkan mereka Kafir: mengingkari keturunan dan meratapi kematian'. (HR. Muslim).
Dan
Muslim meriwayatkan dari Abdulloh radhiallahu anhu ia berkata bahwa Rasulullah sahallallahu alaihi wasalam bersabda, ' Bukanlah dari golongan kami orang yang menghampiri pipi ( ketika ditimpa kematian), merobek pakaian dan yang mengeluh serta meratapi seperti kebiasaab jahiliah. (HR. Muslim).
Hadist diatas menunjukkan bahwa meratapi kematian adalah perbuatan yang diharamkan. Meratapi mayit termasuk perbuatan orang - orang kafir, akhlak orang - orang jahiliyyah sebelum islam, termasuk perbuatan kufur nikmat dan bisa menyebabkan kepada ke kafiran.
Annisa mulai menetralkan tangisanya. Tangan Wahid memegangi pundak Annisa dan memegang tanganya.
Astagfirullahal'adziim.
Annisa terjatuh pingsan.
2 jam telah berlalu acara pemakamanpun telah usai. Dan kini hanya menyisakan aura kesedihan dirumahnya yang menjadi kenangan bagi Annisa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Setulus Cinta Wahid
Spiritual(TAMAT) Pernikahan ini terjadi karena janji Ayahku dan Abinya. Setelah kami menikah aku sangat risih dengan keberadaannya. Jangan sentuh aku! Jika kau sentuh anggap saja aku sebagai pelacur! Ucapnya di malam pertama mereka. . . . Annisa Fitriyal Jan...