40. Alifha Nur Wahid

4.8K 194 13
                                    

Wahid mengambil anaknya kemudian mengumandangkan Iqomah di telinga bayi nan imut itu.

"Alhamdulillah bayi kita perempuan sayang" selepas mengiqomahkan

Annisa menatap Wahid yang sedang mengendong anaknya itu. Tampaknya Wahid senang sekali mengendong bayi itu dan sepertinya Wahid sudah ahli dalam mengendong bayi.

Wahid segera meletakkan anak mereka disamping Annisa.

"Cantik ya mirip Umminya" sambil tersenyum Wahid memuji dua wanita di depannya itu

"Emang aku cantik"

"Kamu lebih dari cantik sayang"

"Tipu. Ahh kepalaku pusing bang?"

"Tunggu aku panggil dokter ya sayang?"

Wahid segera memanggil Dokter Meiserina. Sesampainya dokter Annisa langsung diperiksa keadaanya.

"Hid kamu keluar ya Annisa pendarahan kami harus menanganinya sekarang"

Astagfirullahal'adziim Nisa

"Baik dokter tolong istri saya ya dok"

"InsyaAllah"

Wahid bergegas membawa anak mereka dari ruangan supaya dokter lebih cepat menangani Annisa.

"Kita do'akan Ummi ya sayang semoga ummi baik - baik saja ya nak" mencium bayi itu

1 jam 12 menit tiba - tiba bayi yang digendong Wahid menangis. Wahidpun cemas dan berfirasat buruk.

Bagaimana keadaan Annisa sekarang? Apa dia baik -baik saja? Apakah dia masih pendarahan?.

"Ya Allah tolong selamatkan istri hamba ya Allah hamba mohon tolong selamatkan ya Allah" batin Wahid

2 menit kemudian

"Wahid" panggil Umminya

"Ummi Abi" sambil berdiri mengendong anaknya itu

"Kenapa kalian di luar?" tanya Abinya

"Annisa di dalam bi, Annisa pendarahan"

"Astagfirullahal'adziim"

"Setelah melahirkan? Kamu sudah ajak dia berbicara tadikan?"

"Udah bi. Setelah itu Nisa bilang di pusing bi, Wahid langsung manggil dokter dan dokter menyuruh kami keluar dari ruangan"

"InsyaAllah jika segera di atasi Annisa akan baik - baik saja"

"Aamiin ya Allah"

"InsyaAllah hid tapi kita juga harus berdo'a"

"Iya bi"

"Sini ummi gendong cucu Ummi"

"Iya ummi"

Wahid tak henti - hentinya berdo'a dan beristigfar dan memuji Allah dibatinnya. Mulutnya komat - kamit dengan matanya yang tertutup.

2 menit kemudian dokter keluar dari ruangannya.

"Alhamdulillah" ucap dokter itu

"Dokter gimana keadaan istri saya dokter?"

"Pendarahannya sudah berhenti"

"Alhamdulillah terimakasih dokter terimakasih ya Allah"

"Baik kalau mau masuk ke dalam ruangan maksimal 2 orang ya"

"Iya dokter"

Dokter Meiserina mengangukkan kepalanya dan berlalu pergi.

"Masuklah hid"

Setulus Cinta WahidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang