25. Pengakuanku

3.5K 167 11
                                    

Seharian berlalu Wahid dan Annisa memperlihatkan kebahagian mereka.

Annisa bahagia karena bersama Wahid banyak sekali dirinya merasa kekurangan dan bahagia. Apalagi karena Wahid dirinya bisa merasakan nikmatnya melihat kota mewah ini.

Wahid merasa senang sekaligus bahagia, istrinya mulai melembut dan mengakui keberadaanya. Wahid mengukirkan senyum bahagia melihat istrinya.

"Maafkan aku, maafkan karena aku belum menjadi istri yang baik"

"Kamu ingin menjadi istri yang baik?"

"Aku ingin" Wahid tersenyum kembali melihat istrinya. "Terimakasih ya Allah terimakasih. Restuilah dan berkahilah hubungan kami ya Allah" batin Wahid

"Semoga kamu bisa berubah ya sayang"

"Bantu aku ya"

"InsyaAllah pasti Humairahku" sambil membawa Annisa ke pelukannya.

"Humairah atau Humairata?" batin Annisa

Ada rasa sesak didada Annisa dia telah salah menilai pilihan Ayahnya itu dan kenapa.hatinya sakit jika Wahid memanggilnya Humairah seolah - olah Wahid itu mengingat Andila.

Tiba - tiba Annisa memeluk suaminya itu. Ada rasa penyesalan dihatinya secarcah rasa ibapun telah datang

"Maafkan aku Suamiku" ucap Annisa

Wahid sontak kaget dan sekaligus merasa bahagia saat mendengar istrinya mengakui dia sebagai suaminya. Karena inilah saat - saat yang dinanti - nantikan oleh Wahid. Panggilan itu akan status mereka.

"Jangan menangis sayang". Wahid mengeratkan pelukanya dan membelai kepala Annisa dengan tulus.

Wahid menengelamkan Annisa kepelukanya ada rasa tidak ingin melepaskan dan juga rasa sayang yang dimilikinya itu tulus membuat dirinya melakukan hal itu, dia tidak mau kehilangan Annisa.

"Aku menyayangimu dan mencintaimu sa"

Jika memang benar semua para lelaki itu sama lalu bagaimana dengan perjuangan sayang Wahid kepada Annisa?. Lantas bagaimana juga hubungan Ayah dan ibu readers semuanya?? tetap terjalin dengan harmoniskan?. Kebanyakan yang ku dapatkan seperti itulah.

Kita tidak bisa memaksakan pendapat kita sendiri. Jangan hanya menganggap satu kesalahan adalah penyebab dari kesalahan lainya dan jangan pernah menggangap satu kesalahan adalah alasan untuk menjadi kesalahan baru. Karena bisa saja dia yang kamu salahi ternyata akan membawamu ke Syurganya Allah nanti. Seperti Annisa yang menganggap keberadaan Wahid adalah suatu kebencian karena masa lalu.

Wahid mendo'akan istrinya didalam pelukanya agar sang kuasa menetapkan istrinya ini dijalan yang benar. Ia ingin istrinya berubah seperti layaknya ratu yang akan bisa sampai ke Jannahnya Sang Khalik bersamanya nanti.

"Aku tidak mau melihat kamu menanggis Nisa. Aku sayang kamu karena Allah dan aku ingin menjaga kamu, aku ingin kamu mencintaiku, aku hanya berharap hal itu terjadi sayang" menghapus air mata istrinya itu

"Maafkan aku Bang". ucapan Annisa mampu mengetarkan hati Wahid dan membuat hati Wahid menjadi panas dan merasa senang iba sekaligus bahagia.

"Aku ingin kamu menjaga diri kamu sayang dan aku berharap kamu jangan membuka aurat kamu lagi. Ketahuilah sesama wanita saja mereka tidak boleh memperlihatkan yang tidak biasanya diperlihatkan, apalagi lawan jenismu mereka bisa saja memandangmu penuh dengan nafsu, dan itu membuat kamu dan mereka berdosa secara sadar"

"Maafkan aku"

Wahid hanya bisa melihat istrinya itu dan memberikan kehangatan untuk Annisa. Ia menghapus deraian air mata yang mengalir dipipi istrinya. Ia melepaskan pelukanya.

Memasang Jilbab ataupun Hijab itu memang diwajibkan pada setiap umat muslim yang terlahir sebagai Wanita. Menutup aurat itu wajib dan kepada orang tua yang tidak bisa mendidik anaknya untuk menggunakan Hijab terutama Ayahnya?, hukumnya adalah neraka bagi Ayahnya.

Janganlah pernah membenci Ayah kandung kita sendiri. Jika dia tidak ada maka kita tidak akan ada pula di bumi nan indah ini. Kesalahan bukanlah hal yang patut kita jadikan untuk alasan untuk membenci seseorang. Kau tau manusia di ciptakan dari apa?, dari setetesan air maninya jika dia tidak ada? Mungkinkah kau akan tetap hidup?.

"Aku ingin kamu menjadi tulang rusukku yang hilang". ucap Wahid kemudian mencium kening istrinya

"Maafkan aku"

Annisa hanya bisa menggucapkan kata maaf dari indra bicaranya. Hanya kata itulah yang kini ada di pikiranya saat ini.

"Jangan minta maaf sayang, aku tau kamu wanita yang kuat dan juga masih punya rasa bersalah. Minta maaflah kepada Allah"

Bagaikan air yang menggalir jatuh ke bumi. Bak itulah rasa yang tengah di rasakan keluarga ini.
Jatuhnya air kebumi adalah suatu kegembiraan untuk tanah dan para tanaman, jika dia datang akan ada kehidupan yang berlangsung abadi InsyaAllah. Karena air itulah membuat dunia kini menjadi hijau dan juga hidup. Bagaimana jika dunia kekeringan?. Pasti kehidupan akan berakhir pastinya. Dajjal akan melihatkan kekuatan dahsyatnya dna itu mungkin sebentar lagi akan kita saksikan.

Wahid dan Annisa merasa bahagia saat ini. Pengakuan Annisa mencairkan rasa khawatirnya Wahid sebelum - sebelumnya.

***

Hai? ketemu lagi sama keluarga yang baru InsyaAllah akan bahagia ini.
Sampai disini dulu ya partnya kali ini, semoga Readersnya pada bahagia seiring rasa bahagia yang dirasakan Wahid dan Annisa Aamiin

Jangan lupa komen dan votenya ya, biar ana cepat membuat keluarga ini tambah bahagia deh😊😂 eh bujan deng tapi Allah. Karena Allahlah yang mentakdirkan ana buat ceritanya kaya gini.

Maaf ya jika cerita ini masih memiliki kejanggalan tersendiri dan typonya juga banyak barangkali. Maafkan, maafkan ana ya, setiap manusia pasti memiliki kesalahanya masing - masing teman. Jadi maafkan ana, dan semoga Allah juga memaafkan kesalahan ana yang apabila dalam berkarya memiliki kesalahan dan juga masalah tentang ayat juga.

Jangan lupa ke part selanjunya ya readers, dan juga
JAZAKUMULLAHU KHAIRAN KHATSIRAN.
JAZAKILLAHU KHAIRAN KHATSIRAN SEMUANYA.
SYUKRON karena telah memasukkan ceritaku ini ke riding listnya lagi dan juga daftar bacaanya tersendiri. Ana bahagia sekali. Makasih banyak ya Sahabat Fillah Semoga Allah membalasnya dengan kebaikan pula Aamiin ya Allah.


*Jadikanlah Al - Qur'an sebagai petunjuk hidupmu yang tiada duanya.

Setulus Cinta WahidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang