20. Tiket Liburan

3.5K 157 13
                                    

"Nisa"

"Oh iya apa benari kamu jago masak? Siapa yang ngajarin Nisa" tanya Umi mengalihkan pembicaraan

"Enggak kok Umi, Bunda aku yang ngajarin dulu"

"Umi kira mantu Umi ini ngak bisa masak ehh malahan jago kiranya heehe" Annisa hanya diam. Dia tidak menggeluarkan suaranya. Ia tengah asyik memikirkan apa yang tengah dia pikirkannya tadi.

"Nisa kenapa melamun?"

"Bunda, Eh maaf ummi Nisa salah"

"Kamu kangen sama Bunda Dia ya sayang". ucap Umi Keyla menggelus pundak Annisa

"Iya Umi"

"Maaf ya Bunda Dia ngak bisa datang sayang, Bunda kamu lagi ada halangan untuk datang katanya kemarin"

"Halangan apa?" tanya Nisa yang menyesal karena tidak langsung kerumah Bundanya

"Umi juga tidak tau Nisa, kata Bunda dia ngak bisa datang ke acara ini"

"Tadi aku juga sempat nelvon, tapi Bunda ngak ngangkat, sms aku juga ngak dibalas sama Bunda"

"Yaudah kalau begitu, kamu ngak boleh sedih. Mendingan kita masak lagi bantuin orang-orang ya"

"Iya Umi". menyapu air matanya

Setelah selesai memasak makananpun siap di hidangkan.

Pengajian ini dilakukan sering sekali oleh Abi dan Umi Wahid, karena rezeki mereka mengalami kenaikan dan putri kecilnya berhasil mendapatkan beasiswa ke Harvard University pun penggajian ini di lakukan untuk mendo'akan hubungan Wahid dan istrinya supaya terjalin dengan baik dan bisa mendapatkan cucu. Upss ralat bagian belakangnya ya😂✌.

Selesainya pengajian ibu-ibu satu persatu keluar dari rumah dan salam-salaman, hingga menyisakan Umi dan Annisa saat ini.

"Umi Andila itu siapa Umi?". tanya Annisa takut disela pekerjaanya menganggkat piring-piring kotor.

"Oh dia itu wanita yang pernah disukai Wahid waktu SMA sayang, namanya Andila Humairata Ridzuan, dulu Abi pernah mau ngelamar dia tapi sebelum itu dia sudah menghilang setelah Wahid menulis surat untuknya". tanpa sadar Annisa terpukul mendengar kenyataan itu.

Astaga inikah kebenaran tentang Wahid?. Ternyata dia sudah pernah ingin melamar wanita.

Sakit,  sakit rasanya mendengar kenyataan ini. Tapi apa salahnya,  namanya juga hidup pasti memiliki perjalan hingga sampai pada suatu tujuan. Kadang itu hanya karena jita baru remaja bahkan nafsu. Tapi tidak sekarang Wahid memang tulus hanya mencintai wanita yakni istrinya.

"berarti HUMAIRAH waktu itu apa HUMAIRATA? untuk siapa panggilan itu? Kupikir mereka hampir sama. Apa Wahid memangilku karena teringat Andila? Andila Humairata Ridzuan?."

"Hilangnya tanpa jejak kah Umi?"

"Iya dia menghilang tanpa ada jejak"

"Astagfirullahal'azim, apa aku salah mengucapkan hal ini?" batin Uminya

"Itu takdir Allah Nisa. Pertanda bahwa dia bukan jodoh Wahid. Dan jangan dipikirkan lagi Nisa Wahid mencintai kamu tulus sayang, sangat"

Sejenak terjadi keheningan yang melanda aktivitas mereka saat ini hanya ada bunyi piring yang saling beradu.

Dilain sisi, Abi Wahid telah pulang. kini ia berada di ruang tamu duduk diatas sofa.

"Abi udah pulang". seraya mencium tangan suaminya

Setulus Cinta WahidTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang