0 + 1 = 1 | pindahan

15.1K 966 184
                                    

Angin khas musim gugur membawa udara dingin yang membuat gue harus merapatkan jaket yang melekat ditubuh gue. Ah mau dijepang atau dikorea sama aja.

Kaki gue melangkah menuju pintu keluar bandara, ini pertama kalinya gue berada di negara dengan julukan negeri gingseng.

Alasan gue ke korea? Tentu pindahan. Gue punya papa yang sedari gue kecil udah mengurusi segala macem kebutuhan gue sendiri, beliau menjadi sosok ibu sekaligus ayah buat gue, soal mama... Gue gak tau.

Kepindahan gue kesini tentu bukan cuma-cuma, papa gue yang selalu sendiri, kini ingin menikah dengan salah satu wanita korea. Gue bahagia, jelas bahagia. Setidaknya papa gak akan sendirian lagi kan?

Fyi, papa gue salah satu kolongmerat yang memiliki banyak perusahaan, saking banyaknya kaya kulit kacang yang berserakan, jadi kalau papa punya istri, setidaknya jadi ada yang nemenin papa kalau dia harus keluar negeri untuk ngurus anak perusahaan nya.

"Chiyorie, kamu gapapa kan papa tinggal?"

Yes, my name is Chiyorie, Kim Chiyorie.

Sudut bibir gue tertarik membentuk senyuman. "It's ok, pa. Aku bisa sendiri."

"Sorry ya baby, apa mau papa telepon supir? Tapi kamu harus menunggu agak lama? Gimana?"

Lagi-lagi gw tersenyum lalu menggeleng menolak saran papa.

Sesampainya didepan bandara, papa mengecup pipi gue sekilas lalu. "Papa tinggal ya, alamat rumahnya udah papa kirim, see you sayang."

Tadinya papa yang mau menunjukan rumah baru kita, sayangnya ada urusan dadakan yang sangat-sangat penting sampai papa harus turun tangan sendiri.

Dan katanya, nanti gue bakalan punya saudara, ya calon mama gue juga punya anak yang seumuran sama gue.

Berapa ya kira-kira, hmm mungkin dua saudara?

Gue menghela nafas pelan lalu menarik trolley berisi koper kesalah satu taksi. Gue butuh taksi buat ke tempat tujuan, kan gak mungkin kalau gue harus jalan sampai sana.

Setelah menunjukan alamatnya, mobil taksi yang gue tumpangi akhirnya melaju menuju tempat tujuan.

-

Berkali-kali gue mengecek alamat yang papa kasih ke gue. "Gak salah rumah kan ya?"

Jing! Seriusan ini bener rumahnya? Demi dewa, aduh gue mau tekan bel rumahnya aja takut. Karena gak siap, gue berbalik untuk pergi tapi malah menubruk sesuatu yang bidang.

gue menabrak dada cowok anjir! Duh mungkin dia yang punya rumah ini.

"Maaf!" gue membungkuk berkali-kali, siyaaaal! Malu banget gue.

"Ah, bukan masalah besar. Kalau boleh tau, siapa ya?" tanya nya dengan senyum hangat. Aduh, kok ganteng.

Kata uncle black gaboleh ngobrol sama orang asing, tapi gimana ya. Gue mengenggam koper milik gue erat-erat. Gugup slur.

"A-ano... Gue Kim Chiyorie."

"Eh?! Anak nya om Suho? Kenapa gak masuk aja? Ayo masuk, koper lo biar gue yang bawa."

Heeee?! Jadi bener ini rumah nya? Dengan canggung gw mengikuti langkah kaki cowok tadi masuk kedalam halaman rumah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Brothers Conflict [Wanna One] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang