1 + 8 = 18 | cihuy

5.5K 638 18
                                    

Lupakan soal jam pembelajaran, sekarang udah masuk kedalam jam istirahat. Setiap harinya gue selalu pergi kekantin untuk mengisi perut, karena gue malas membawa bekal, mau gak mau gue harus beli makanan dikantin. Tapi untuk saat ini gue lagi gak mood makan.

Gue masih kepikiran anak lelaki tadi, kenapa namanya begitu aneh. Samaludin? Ok nama panggilan nya sih keren, Sam.

"Rie, diem aja. Lo yakin gak mau makan?" tanya Hana.

"Iya, makan aja gih," jawab gue dengan nada santai, Hana mengangguk lalu mulai memakan makanannya. Gue meminum Coca-cola yang gue beli seraya berpikir tentang menanyakan tentang lelaki itu kepada teman-teman gue. Hani yang menjadi admin lamtur sekolah pasti tau tentang lelaki itu.

"Hm- kalian kenal sama yang namanya samaludin?" nekat gue bertanya kepada merek, gue benar-benar penasaran. Fira mendorong piring kosongnya lalu mulai memusatkan atensinya kepada gue, yang lainnya juga udah selesai makan dan mulai tertarik dengan pertanyaan gue.

"Wah, jelas kenal. Gue satu kelas sama Sam," jawab Hana yakin.

Hani dan Fira tertawa renyah saat mendengar Hana menyebut nama Sam. Entah apa yang lucu sama hal itu.

"Gue denger-denger dia punya keturunan luar, namanya aja aneh kan? Samaludin? Haha," Hani tertawa pelan mengejek namanya. Gue mendengus melihat itu, rasanya agak gak sopan mengejek nama seseorang, tapi ya gimana, emang agak aneh sih.

"Kenapa lo bertanya tentang dia, Rie?" tanya Fira penasaran.

Gue meringis mendengar pertanyaan Fira, pasti janggal kalau gie tiba-tiba bertanya tentang lelaki itu. Tapi yaudah lah, udah basah kenapa gak kecebur aja sekalian? Gue menceritakan secara singkat kepada mereka tentang kejadian tadi pagi. Reaksi mereka cukup membuat gue mengernyitkan dahi.

"Wow? Seriously dia gak marah atau memaki lo?" tanya Hana gak percaya.

"Iya... Dia gak marah," jawab gue jujur.

"Padahal dikelas kaya induk semang. Sumpah, dia itu anak penyendiri dikelas. Gue gak sengaja menyenggol mejanya aja dia langsung melototin gue! Lo benar gak di apa-apain sama dia?" tanya hana untuk kedua kalinya, dia masih gak percaya.

"Iya, serius deh."

"Sam itu terkenal karena dia orangnya suka salty dan galak. Makanya dia gak punya teman, anaknya menyebalkan pake plus," jelas Fira seraya menyeruput secangkir coffe latte yang dia beli. Gak usah ditanya kenapa dia bisa minum itu disini, kantin disekolah ini beda sama kantin sekolah lain.

Ok lupakan, gue jadi makin penasaran sama lelaki bernama Sam itu. Dia seperti orang baik, gak sama kaya apa yang dikasih teman gue, ya walaupun point tentang sikap menyebalkannya itu benar, tapi yang lainnnya kaya gak mungkin gitu.

Ah, gue cuma baru ketemu dia pagi ini, kenapa gue bersikap seolah udah lama kenal dia.

Gue mencoba melupakan hal itu,
mengedarkan pandangan keseluruh kantin untuk mengalih pikiran, namun sosok yang gue pikirkan malah muncul dan pandangan gue langsung bertemu dengan mata gelapnya.

"Aish!" refleks, gue menundukkan pandangan gue.

"Lo kenapa? Liat setan?"

Hiks, iya. Setan yang sialnya ganteng.

-

Jam pulang sekolah. Gue berjalan sendiri menuju gerbang sekolah. Tepat bel berbunyi gue langsung keluar dari kelas, ini gue lakukan demi menghindari guanlin (: eh tapi seharian ini gue belum ketemu dia sih.

Sepasang sepatu roda milik gue berada diloker sekolah, gue memutuskan berjalan kaki dari pada memakai sepatu roda pembawa masalah itu (:

Mata gue melihat segerombolan perempuan yang sedang memekik kegirangan, entah siapa yang dikerumuni oleh mereka. Namun gue merasa gak asing sama mobil yang ada disitu.

Gue menghela nafas, melangkah mendekat kearah sumber keramaian tersebut.

"Adek!" teriak bang seungwoo sembari melepas kacamata, ia melambaikan tangannya ke arah gue lalu tersenyum. Ternyata, pesona seorang Bae Seongwoo gak bisa diremehkan, lihat para jajaran siswi sekolah gue yang kini sedang memekik kegirangan saat melihat sejyim bang Seongwoo.

Yakin, pasti besok banyak yang nitip surat ke gue untuk para abang-abang gue yang ganteng.

"Abang, ada perlu apa disini?" tanya gue pelan.

"Jelas mau jemput lo, dek. Nah ayo masuk, kita makan dulu ya baru pulang."

"Eh? Kenapa gak makan dirumah aja?"

"Gak mau! Kapan lagi gue bisa berduaan sama lo, dek? Pokoknya gue gak menerima penolakan, ayo."

Pasrah, gue membiarkan bang Seongwoo menuntun gue masuk kedalam mobil. Ya gak ada salahnya juga pergi makan sama dia. Mungkin....

-
Line

Keluarga hot ahhh (12)

Woojin : banh jisung, send password rumah dong...

Woojin : oh bang.

Jisung : gw belum jawab anj (:

Daehwi : yang tolol siapa sih ini ((;

Guanlin : dasar keluarga tolol.

Jihoon : lu juga tolol dong lin, bego.

Jaehwan : apasih anjing, malah pada gelud.

Minhyun : kok agak kesel ya..

Ong : ribut dah lo semua. Gue dong enak, lagi jalan sama dedek gemes h3h3.

Jinyoung : juancok! Chiyorie gue lo bawa kemana? Bukannya langsung dibawa pulang.


Jinyoung : jangan pulang malem-malem oi!

Daniel : woi buluk, masa lo gatau password rumah sendiri sih, selama ini lo masuk kerumah gimana, njing?.

Guanlin : dia kan makhluk halus, kalau masuk rumah tinggal nembus pintu aja.

Woojin : bajingan.

Jisung : udah gue send, emang ada yang mau dateng?

Woojin : emang belum dikasih tau?
Woojin : Arin kan mau liburan dirumah kita.
Read 11

Arin tuh siapa?- chiyorie

Tbc

Brothers Conflict [Wanna One] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang