3 + 8 = 38 | nghh

5.4K 560 35
                                    

Udara malam berhembus membawa hawa dingin, tapi suasana mereka terlalu oanas sehingga hembusan angin malam itu gak berarti apa-apa. Semua mata fokus menatap ke satu titik dengan tatapan kecewa sekaligus gak menyangka.

"Seriusan? Please ya jancok, ini mengenai perasaan, jangan main-main," kesal Minhyun, jemarinya menyibak helaian rambutnya kasar.

"Ini gak bercanda kan?"

"Ya mau gimana lagi, njing? Gue suka sama dia, bahkan bisa dibilang lebih dari itu."

"Bangsat! Ancur ya lo berdua!" Maki Jisung yang mulai merasakan kepalanya berdenyut sakit.

"Dia.saudara.lo." Jaehwan mengingatkan sekali lagi dengan nada penuh penekanan.

"Persetan dengan itu. Semua orang punya hak untuk suka sama siapa aja."

"Itu benar," Guanlin menyetujui. Sebenarnya Guanlin agak sedikit terkejut, dia gak tau kalau salah satu kakaknya ada yang punya perasaan yang sama ke Adik tiri mereka.

Tapi mau gimana lagi, Chiyorie terlalu menarik sampai membuat Guanlin jatuh ke   dia. Awalnya Guanlin paling gak suka sama Chiyorie, waktu dia di kabarin akan punya Adik perempuan, Guanlin orang pertama yang menentang itu. Tapi pada akhirnya Guanlin kalah dan mau gak mau dia harus menerima Chiyorie.

Waktu pertama kali ketemu juga Guanlin tetap gak suka sama Chiyorie, bahkan bisa dibilang semakin gak suka. Guanlin pikir Chiyorie cuma akan jadi anak manja yang merepotkan, tapi ternyata salah, makin lama makin banyak sifat menarik yang ditunjukan oleh perempuan yang berasal dari Negeri Sakura itu.

Pelan-pelan Guanlin merasa penasaran, sampai tanpa sadar dia jadi sering memperhatikan Adik perempuannnya itu. Lalu terbentuk begitu aja perasaan suka dengan Chiyorie.

Guanlin mendengus pelan, dia mengusap wajahnya pelan lalu menatap Sungwoon yang sedang menampilkan ekspresi marah.

"Jangan sampai Chiyorie atau orang tua kita tau masalah ini," kata Sungwoon gak main-main. Mereka gak tau harus memsasang ekspresi bagaimana kalau Chiyorie dan orang tua mereka tau masalah ini.

"Kita bahas itu nanti." 

"Bersikap seperti biasa, Chiyorie udah pulang."

-

"Selamat pagi. Hari ini kita ulangan harian ya."

Mata satu kelas melotot dengan sempurna, Bu Taeyeon selaku guru fisika lintas minat hanya tersenyum manis melihat anak murid nya kaget, pasti dalam hati dia senang banget liat muridnya menderita.

Perasaan baru juga gue nge-refresh otak kemarin, masa sekarang udah mau gila lagi karena ulangan dadakan. Gue aja belum ulangan susulan:(

"Bu kok dadakan sih?" protes Hani, chairmate sekaligus sahabat kentel gue.

"Ah iya nih Bu! Cukup tahu bulat aja lah yang dadakan, masa ulangan dadakan juga sih!"

"Ulangannya besok aja ya Bu!"

Dari pada protes kaya yang lainnya, gue lebih memilih pasrah. Mau besok atau hari ini di adainnya, hasilnya gak akan berubah, nilai gue tetap aja jelek (: 

Senyum manis diwajah bu taeyeon luntur digantikan ekspresi sadis nan jahat kaya pelacore di sinetron. "Pilih diam atau Ibu kasih nilai pas KKM dirapot kalian?"

Oke, itu serem.

"HAH APA BU? HARI INI ULANGAN KAN? YEAY ULANGAN! AYO BU BAGIIN SOAL NYA!" teriak satu kelas dengan semangat yang kelihatan banget di buat-buat.

Brothers Conflict [Wanna One] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang